TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Berlebihan, 5 Kelakuan Ini Pertanda Kamu Terlalu Baik

Berbuat baik boleh, tapi tetap harus masuk akal

unsplash/Cihan Soysakal

Sebagai manusia yang beradab, sudah jadi kewajiban kita untuk berbuat baik pada orang lain. Ketika ada orang yang meminta bantuan, kita harus membantunya jika sanggup. Dan terkadang kita juga perlu merelakan hak kita pada orang lain yang lebih membutuhkan.

Tapi segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Begitu pula dengan kebaikan. Bagus kalau kamu menjadi orang baik, tapi kalau kamu sudah terlalu baik, akibatnya malah merugikan dirimu sendiri. Enam kelakuan ini bisa jadi tanda bahwa kamu sudah terlalu baik. Kamu pernah lakukan?

1. Terus-menerus diam ketika orang lain mengambil hakmu

freepik/vgstockstudio

Seperti disebut tadi, terkadang kita perlu merelakan hak kita pada orang lain yang lebih membutuhkan. Tapi terkadang ada orang yang seenaknya mengambil hak kita, padahal keadaannya sama dengan kita, alias dia bukan orang yang membutuhkan.

Contoh sederhananya adalah orang yang menyelak saat sedang mengantre. Mungkin wajar jika sekali dua kali kamu membiarkan hal semacam itu terjadi karena kamu gak mau ribut. Tapi kalau setiap kali didahului kamu selalu diam saja, itu namanya kamu sudah terlalu baik.

Jika orang lain mengambil hakmu dengan sembarangan dan kamu terus-menerus diam, maka kamu gak akan mendapat respek. Hakmu bisa terus-terusan diambil, dan suatu saat kamu bisa menderita kerugian yang besar karenanya. Maka jangan takut, tegurlah orang lain jika dia mengambil hakmu. Selama kamu benar, kamu harus berani menuntut hakmu!

Baca Juga: 5 Keuntungan Jika Kamu Mau Berlomba-lomba dalam Berbuat Kebaikan

2. Mendahulukan orang lain daripada orang yang tersayang

unsplash/Ryan Plomp

Rela mengorbankan kebutuhan sendiri demi orang lain adalah tindakan terpuji. Tapi jangan sampai kamu mendahulukan orang lain dan menomorduakan orang-orang yang kamu sayang. Kamu harus punya prioritas yang benar soal kepada siapa kamu harus berbuat baik.

Misalnya kamu sudah janji rekreasi bersama keluarga saat weekend. Tapi lalu temanmu mengajak pergi, dan kamu mengiyakan karena gak mau mengecewakan dia. Itu namanya prioritas yang salah. Daripada temanmu, bukankah seharusnya kamu lebih gak mau mengecewakan keluargamu?

Berbuat baik memang perlu, tapi jangan sampai kebaikanmu pada orang lain malah membuatmu berbuat tidak baik pada orang tersayang. Tetapkan prioritas yang benar supaya kebaikanmu gak salah kaprah.

3. Selalu memaafkan ketika pasangan terus melakukan kesalahan yang sama

freepik/yanalya

Saling memaafkan dalam hubungan asmara adalah keharusan. Kamu perlu menjadi pasangan yang baik dengan memaafkan kesalahan pasanganmu. Terkadang bahkan harus berkali-kali, karena mengubah kebiasaan buruk itu gak bisa instan. Tapi tentu kamu harus lihat situasinya juga.

Kalau pasanganmu memang berusaha untuk memperbaiki diri, kamu pantas memberinya maaf meski dia berkali-kali berbuat salah yang sama. Tapi kalau tidak, maka terus-terusan memberinya maaf malah bisa merugikan. Dia malah gak akan tergerak untuk berubah, karena dia berpikir toh kamu pasti akan memaafkannya kalau dia berbuat salah lagi.

Maka perhatikan baik-baik sikapnya. Kalau dia memang gak berusaha sungguh-sungguh menjadi lebih baik, kamu gak harus memaafkannya. Bahkan, mungkin langkah terbaik adalah meninggalkannya!

4. Temanmu marah ketika ditagih utang, kamu malah minta maaf

freepik/yanalya

Pernahkah kamu memberi pinjaman uang pada seorang teman, lalu saat kamu tagih dia malah marah? Apa reaksimu kalau itu terjadi? Kalau kamu langsung mundur bahkan minta maaf karena telah menagih, itu artinya kamu sudah terlalu baik!

Utang itu harus dibayar, jadi orang yang ditagih tidak punya hak untuk marah-marah kepada orang yang menagih. Justru sebaliknya, orang yang menagih lebih punya hak untuk itu. Maka kalau temanmu marah ketika kamu menagih, jangan diam saja. Kamu bisa menegurnya dan mengingatkan bahwa membayar utang adalah kewajiban dia.

Jika dia memang belum bisa membayar utang pada saat itu, mungkin kamu memang harus memberinya waktu ekstra. Tapi jangan biarkan dia menindasmu karena menagih utang adalah hakmu.

Baca Juga: 5 Kebaikan Ini Sebaiknya Gak Selalu Kamu Berikan pada Orang Lain

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya