TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Bujuk Teman untuk Cari Bantuan Profesional Kesehatan Mental

Jadilah teman yang peduli!

Ajak teman ke profesional kesehatan mental (unsplash.com/rosiesun)

Setiap orang memiliki permasalahan dalam hidup. Terkadang, seseorang membutuhkan suatu dukungan dan juga bantuan dalam mengatasi hal tersebut. Salah satunya jika orang yang membutuhkan bantuan itu adalah teman baikmu.

Ada kalanya, kamu merasa bahwa permasalahan yang dialami oleh temanmu itu cukup berat, sehingga butuh bantuan profesional kesehatan mental. Sayangnya, ia justru merasa ragu, malu, bahkan merasa gak membutuhkannya.

Dilansir Wikihow dan Social Self, terdapat beberapa cara untuk membuat temanmu bersedia untuk meminta bantuan dari profesional. Yuk, simak cara lengkapnya di bawah ini!

1. Cari momen yang pas untuk membicarakannya

Cari momen yang pas (unsplash.com/rpnickson)

Lihat situasinya terlebih dahulu. Cari momen dan waktu yang pas untuk kamu dan temanmu membicarakan permasalahan yang tengah dihadapi.

Jangan bertanya padanya ketika jadwal kesehariannya sedang padat atau mungkin ketika dirinya sedang kurang enak badan. Viktor Sander, seorang Konselor yang berspesialisasi dalam komunikasi dan hubungan interpersonal berkata pada Social Self,

"Bagi kebanyakan orang, kesehatan mental adalah topik yang sensitif. Temanmu mungkin akan merasa lebih nyaman berbicara di tempat pribadi. Misalnya, kamu dapat mengangkat topik terapi saat kamu sedang berjalan-jalan atau berbicara di telepon saat kamu berdua sendirian di rumah".

2. Selain mengobservasi, coba tanyakan keadaannya

tanya kepada teman (unsplash.com/linkedinsalesnavigator)

Cara terbaik untuk mengetahui apa hal yang sebenarnya teman kita butuhkan adalah dengan bertanya langsung padanya. Meskipun kamu mungkin telah mengobservasi perilakunya, akan lebih baik jika kamu bertanya langsung.

Daripada langsung menodong mereka dengan pertanyaan menjurus, kamu bisa menanyakan dengan cara mengobrol. Dr. Tracy Carver,  psikolog yang spesialisasinya berkaitan dengan harga diri, kecemasan, dan depresi menuturkan lewat Wikihow,

"Duduklah dan dengan lembut angkat topik tentang kesehatan mental temanmu. Ajukan pertanyaan untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang mungkin mereka butuhkan. Tetap berpegang pada apa yang telah kamu amati dan hindari membuat asumsi".

Fokus untuk menjadi pendengar aktif yang baik. Biarkan temanmu bercerita dan pahamilah apa yang dia sedang katakan.

Baca Juga: 5 Kunci Hidup Sehat di Usia Muda, Atur Pola Hidup dan Kelola Stres

3. Sampaikan kekhawatiranmu dengan tulus tanpa melakukan judge

Jangan labeling (unsplash.com/etienneblg)

Mungkin ketika kamu bertanya kepada temanmu, ia akan bertanya alasanmu menanyakan hal tersebut. Saat itu, sampaikan saja tentang apa yang membuatmu khawatir padanya.

Jelaskan perilaku-perilakunya yang menurutmu mengkhawatirkan. Namun, perlu diingat bahwa jangan melakukan labeling, seperti yang dikatakan oleh Dr. Tracy Carver.

"Jangan gunakan label. Gak ada yang mau mendengar ada yang salah dengan mereka. Ini bisa menjadi sangat menyakitkan ketika kata-kata negatif digunakan untuk menggambarkannya. Jangan pernah menggunakan label saat berbicara dengan temanmu karema dengan melakukan hal itu, dapat membuat mereka menolak semua yang ingin kamu sampaikan," tuturnya dilansir Wikihow.

Kamu bisa mengubah kalimatnya menjadi lebih halus atau deskripsikan saja perilaku yang kamu observasi itu. Hindari kata seperti "gila", "aneh", dan sebagainya.

4. Minta bantuan pada orang lain

Minta bantuan (unsplash.com/wildlittlethingsphoto)

Jika temanmu gak menggubris apa yang kamu katakan, kamu boleh meminta bantuan pada teman dekatnya yang lain ataupun keluarganya. Sekalipun jika ternyata temanmu punya sosok lain yang lebih dipercayainya, maka kamu bisa meminta tolong padanya.

Hal terpenting di sini bukan pada saran siapa yang lebih didengar, namun kembali pada tujuan awalnya yaitu untuk membuat temanmu bersedia untuk mencari bantuan profesional.

"Saat meminta dukungan, kamu bisa mengatakan, 'Aku mengkhawatirkan teman kita dan aku tahu mereka menghargai pendapatmu dan memercayaimu. Saya berharap kamu bisa berbicara dengannya tentang mendapatkan bantuan dengan saya. Saya pikir jika kamu membagikan kepedulianmu kepadanya, dia akan menanggapinya dengan lebih serius',” imbuh Dr. Tracy Carver.

5. Tawarkan bantuan padanya

Tawarkan bantuan (unsplash.com/walre037)

Mungkin temanmu enggan mencari bantuan profesional, lantaran ada hal-hal tertentu yang menghalanginya. Hambatan tersebut bisa datang dari dirinya sendiri seperti merasa ragu untuk konsultasi sendirian atau hal logistik, seperti mungkin gak ada kendaraan atau biaya untuk konsultasi. Cobalah menawarkan bantuan yang bisa kamu lakukan untuknya.

"Menawarkan untuk pergi ke terapi dengannya atau duduk di sampingnya selama pertemuan kelompok pendukung dapat membuat pemikiran untuk pergi ke sana lebih mudah dipahami. Mengetahui bahwa kamu akan bersamanya di setiap langkah dapat mendorong mereka untuk menjaga kesehatan mental mereka dengan lebih serius," kata Dr. Tracy Carver.

Kamu gak perlu memaksakan diri. Sesuaikan saja bantuan dengan kemampuanmu, ya. Jangan menawarkan bantuan yang gak bisa kamu pertanggung jawabkan.

Baca Juga: 3 Alasan Orang Mandiri Sering Menolak Bantuan, Relate Gak?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya