TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fenomena Selebgram, Apakah Mereka Layak Diidolakan?

Jangan sampai kamu salah memilih idola

www.instagram.com

Demam jejaring sosial semakin merajarela. Fungsi awalnya yang hanya sebagai penghubung antar masyarakat, ternyata juga bisa sebagai ladang emas bagi beberapa orang. Mereka yang sering kita sebut dengan istilah “selebgram” ini pun mengandalkan eksistensinya pada teknologi tersebut. Cukup dengan sekali selfie, ribuan “like” berdatangan, promosi produk tertentu, pundi-pundi bertambah. Tak jarang, posting-an mereka berhasil menghipnotis kita bahkan membuat tidak sedikit orang menjadi fansnya.

Namun, pernah gak sih terbesit di pikiran kalian apa yang membuat mereka terkenal? Apa yang bikin mereka sukses menjadi idola ribuan anak muda? Ada baiknya jika kita membiasakan diri untuk menjadi kritis dalam melihat sebuah fenomena. Karena terkadang, kita terlalu sibuk ngepoin dunia mereka sampai lupa untuk menjadi penonton yang pintar.

Baca Juga: Kenapa Setiap Orang Harus Punya Mimpi dan Tujuan Hidup?

Sama seperti kita, para selebgram juga tahu apa yang menurut mereka pantas di-share. Dan yang pasti, hal itu yang bisa menunjukkan keunggulan dan sisi positif mereka. Entah fisik yang semampai, mobil mewah, atau selera gaya yang unik. Bukan juga atas dasar ingin pamer semata. Mereka hanya menyadari, aset berharga mereka ya diri mereka sendiri, itulah yang membuatnya terkenal. Makanya, mereka membuat kehidupan mereka terlihat berbeda dari kita. Meski di balik itu, sama juga seperti kita, mereka memiliki problematika sendiri.

Paras ayu dan harta melimpahnya tidak membuat mereka berbeda dari kita. Mereka juga memiliki kelebihan dan kekurangan layaknya manusia biasa.

www.dailymail.co.uk

Kehidupan mereka memang terlihat sempurna dibalik layar smartphone-mu, tapi belum tentu sesempurna itu di dunia nyata. Di dalam dunia virtual, secara otomatis kita akan menjadi selektif dalam menentukan apa yang mau kita tunjukkan ke khalayak ramai. Kalau bahasa awamnya, “pencitraan”.

Gaya hidup mereka bukan yang paling keren, apalagi paling benar.

www.instagram.com

Mereka boleh di siang hari menikmati lunch di restoran mahal, dan di malam hari pergi ke klub berpesta pora bersama sahabat-sahabatnya. Gaya hidup seperti itu memang terlihat pantas bagi mereka, tapi belum tentu begitu juga bila diterapkan ke kamu. Tidak sedikit banyak melihat anak muda yang “latah” ingin melakukan apa yang dilakukan para selebgram, ingin memakai pakaian apapun yang dipakainya. Mereka sampai lupa bahwa esensi dari bergaya adalah untuk merepresentasikan kepribadian diri. Kalau mereka tidak nyaman, mengapa dipaksakan?

Gaya hidup hedonis memang punya definisinya sendiri, tapi kalau “keren” baru relatif. Ada yang bilang, bisa hangout di berbagai tempat nongkrong ternama itu keren, tapi ada juga yang berpendapat menjadi kutu buku dan menyerap banyak ilmu itu baru keren. Pada intinya, serba-serbi yang dilakukan para selebgram bukan acuan hidup. Kalau mereka bisa puas dengan gaya hidupnya sendiri, kenapa kita gak?

Baca Juga: Inilah yang Menyebabkan Tujuan Hidup Itu Penting Untuk Kamu Miliki

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya