TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Tidak Boleh Self-Diagnose Kesehatan Mental, Jangan Dicoba!

Hanya akan memicu overthinking yang berlebih

ilustrasi menyendiri (unsplash.com/Joice Kelly)

Dengan memiliki mental yang sehat, kamu akan dapat menjalani hari dengan perasaan yang ringan, tanpa adanya tekanan yang mengganggu. Dengan memperhatikan kesehatan tidak hanya fisik, tapi juga mental, kamu telah melakukan hal yang benar untuk terus menjaga diri sendiri dari rasa stress dan depresi.

Tentu, akan ada banyak hal yang dapat membuat kesehatan mental kamu menurun. Salah satunya karena adanya tekanan terus menerus yang diterima. Walaupun begitu, kamu tidak seharusnya melakukan self-diagnose terhadap kesehatan mental yang sedang dialami. Sebab, hal itu akan memberikan berdampak buruk terhadap dirimu sendiri. Inilah lima alasan, mengapa kamu tidak bisa melakukan diagnosa sendiri terhadap kesehatan mentalmu.

1. Akan menyebabkan prasangka yang buruk

ilustrasi menyendiri (unsplash.com/Fernando)

Self-diagnose terhadap kesehatan mental hanya akan membuatmu memiliki pemikiran buruk terhadap hasil yang didapatkan. Dengan pemikiran-pemikiran buruk yang ada, kamu hanya akan membuatmu memiliki kecemasan yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan stres.

Kecemasan terlalu berlebih akibat self-diagnose yang kamu lakukan hanya akan menyebabkan memburuknya kondisi kesehatan mental. Tadinya kesehatan mentalmu masih terbilang baik-baik saja. Namun, akibat terlalu berpikiran buruk, malah membuat kondisi mentalmu sakit.

Baca Juga: 5 Bahaya yang Timbul bila Kerap Melakukan Self Diagnose, Apa Saja?

2. Diagnosa yang tidak tepat

ilustrasi pura-pura bahagia (unsplash.com/Sydney Sims)

Kurangnya pengetahuan akan dunia medis mengenai kesehatan mental yang dimiliki akan menyebabkan tidak tepatnya diagnosa yang dilakukan terhadap dirimu sendiri. Terlebih lagi, jika kamu hanya mendapatkan informasi dari beberapa sumber media online yang tidak akurat dari mana informasinya berasal.

Hindari melakukan self-diagnose hanya berdasarkan pada apa yang telah kamu baca atau dengar di media sosial. Jika salah dalam melakukan diagnosa kesehatan mental, itu hanya akan berakibat pada rasa stres akibat hal tersebut.

3. Hanya akan membuat kondisi kesehatan mental semakin buruk

ilustrasi stres (pexels.com/Anna Shvets)

Melakukan self-diagnose terhadap kesehatan mentalmumu sendiri, tanpa adanya pengetahuan akan hal tersebut dapat berakibat pada kesalahan hasil diagnosa yang diperoleh, lho. Hasil yang tidak akurat tersebut hanya akan membuat kesehatan mentalmu melemah, akibat pemikiran buruk dan kekhawatiran yang didapatkan.

Bahkan ketika sebenarnya kesehatan mental kamu baik-baik saja, tapi akibat self-diagnose yang salah, malah membuat kamu jadi kelewat overthinking. Hal itulah yang nantikan malah memicu terjadinya stres dalam dirinya.

4. Salah dalam melakukan pengobatan

ilustrasi merenung (unsplash.com/Zohre Nemati)

Bisa saja ketika melakukan self-diagnose yang hasilnya tidak akurat, kamu juga akan melakukan kesalahan dalam proses pengobatannya. Hal ini dapat menyebabkan bahaya yang hanya memperparah kondisi mentalmu, lho.

Akibat self-diagnose yang kamu lakukan, itu justru membawa kekhawatiran tersendiri. Lebih parahnya lagi, kamu bisa salah pilih pengobatan dan berakhir tidak hanya kondisi mental saja yang menurun, tapi juga kesehatan fisikmu.

Baca Juga: Bisa Bahaya, 5 Cara Hindari Self-Diagnosis terkait Kesehatan Mental 

Verified Writer

Hiisunshinee

Someone who need to put her chaotic mind in a better place.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya