5 Bahaya yang Timbul bila Kerap Melakukan Self Diagnose, Apa Saja?
Ilustrasi seorang wanita yang merasa panik (Unsplash.com/Engin Akyurt)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemudahan akses intenet memang akan membuat kita lebih cepat dalam memperoleh informasi. Begitupula saat kita menujukkan suatu gelaja atau sebuah permasalahan kita akan cenderung mencari jawabannya di internet.
Alhasil, kita akan melakukan self diagnose. Padahal, self diagnose belum tentu kebenarannya, lho. Kita harus melakukan konsultasi kepada pihak profesional terlebih dahulu. Karena kalau nekat dilakukan hanya akan menimbulkan bahaya. Kira-kira apa saja bahayanya? Cari tahu sama-sama, yuk!
1. Memungkinkan adanya salah penafsiran
Ilustrasi seorang pria terlihat stres di depan laptop (Unsplash.com/Tim Gouw)Sebut saja saat ini kamu tengah mengalami cegukan beberapa kali. Lantas, kamu mencari informasi di internet agar kamu tahu apa yang sebenarnya menimpa kamu. Tapi, kenyataannya hasil yang ditunjukkan oleh internet justru malah membuatmu ketakutan sendiri.
Misalnya saja, hasil pencarian menyebutkan jika apa yang kamu alami saat ini menunjukkan jika kamu memliki kemungkinan mengidap penyakit ini itu yang mengerikan. Makanya, sebelum self diagnose ada baiknya bertanyalah kepada orang yang ahli agar gak terjadi salah penafsiran.
2. Informasi yang ada di internet gak semuanya valid
Ilustrasi seorang pria membaca informasi dari internet (Unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)Di zaman yang sudah serba modern seperti sekarang apapun bisa kamu temukan di internet. Trilyunan bahkan lebih data ada di sana. Hanya saja perlu diketahui bahwa gak semua informasi yang ada di internet itu valid, lho.
Beberapa hanyalah sekadar opini saja gak semuanya mengandung kebenaran. Jadi, usahakan untuk gak melakukan self diagnose hanya berdasarkan informasi yang ada di internet saja, ya.
Baca Juga: 5 Alasan Self Love Jadi Prioritas Sebelum Mencintai Orang Lain
3. Masalah yang sebenarnya dihadapi jadi terabaikan
Ilustrasi seorang pria sedang eksepian (Pexels.com/Cottonbro)Editor’s picks
Misalnya saja kondisimu saat ini sedang lelah saja dan akan hilang dan berangsur kembali pada keadaan sebelumnya apabila pikiranmu terdistraksi dengan hal yang menyenangkan. Namun, kamu sudah terlanjur melakukan self diagnose bahwa kamu sedang mengalami depresi berat.
Sehingga, pikiranmu hanya tertuju pada hal tersebut. Sedangkan masalah yang sedang kamu hadapi sebenarnya jadi terabaikan. Padahal, kamu sendiri tahu cara mengobati rasa lelahmu dengan apa.
4. Kamu sulit melihat diri sendiri secara obyektif
Ilustrasi seorang wanita tengah depresi (Pexels.com/MART PRODUCTION)Terlalu sering melakukan self diagnose akan membuat kamu sulit melihat dirimu sendiri secara obyektif. Sehingga kamu cenderung melihat apa yang terjadi pada dirimu berdasarkan apa yang kamu lihat di internet.
Padahal belum tentu juga kebenarannya, kan. Untuk itu, kamu perlu mendatangi ahli atau orang yang profesional untuk membantumu mengatasi apa yang saat ini tengah kamu alami. Gak baik, lho, terus menerus punya kebiasaan seperti ini.
5. Melabeli dirimu dengan kondisi tertentu bisa memperpah keadaan
Ilustrasi kolase foto (Unsplash.com/Micheile Henderson)Belakangan banyak ditemui orang yang kerap melakukan self diagnose lalu melabeli diirnya dengan kondisi tertentu, terutama pada beberapa kondisi kejiwaan yang menyangkut mental seseorang.
Padahal seperti kita tahu, kondisi kejiawaan seseorang gak bisa semata ditafsirkan berdasarkan self diagnose saja. Perlu bantuan tenaga profesional untuk mengetahuinya. Nah, apabila kamu sering melabeli dirimu hanya dengan self diagnose dikhawatirkan hal tersebut justru malah akan memperparah kondisi kamu. Pasti kamu gak mau, kan?
Demikian tadi beberapa bahaya yang timbul bila kamu kerap melakukan self diagnose. Semoga kamu gak lagi-lagi melakukan hal yang satu ini, ya.
Baca Juga: Berhasil Lakukan 5 Hal Ini, Tanda Kamu Punya Self-Discipline yang Kuat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
