TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Manfaat Kritikan Bagi Penulis, Biar Makin Berkembang

Kritik yang membangun, kenapa tidak?

ilustrasi menulis (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

Sebuah karya berupa tulisan akan selalu memiliki penikmatnya, penikmat karya tersebut adalah pembaca. Pembaca biasanya akan mengapresiasi atau mengkritik apa yang dibacanya. Mungkin kamu sebagai penulis pernah merasa kesal ketika tulisan yang kamu buat dengan sepenuh hati dan susah payah, dikritik secara pedas oleh pembaca, lantas membuat dirimu menjadi anti kritik. 

Sebenarnya, perasaan yang dialami itu merupakan hal wajar pada situasi tersebut, tetapi kamu tidak perlu menjadi anti kritik. Mengapa demikian? Berikut ini lima manfaat yang didapat dari sebuah kritikan bagi penulis.

Baca Juga: 5 Solusi Cerdas Menanggapi Kritikan Orang Lain

1. Menghindari kesalahan yang sama

ilustrasi kesalahan (unsplash.com/Michael Dziedzic)

Kritikan seringkali memuat kesalahan-kesalahan seorang penulis dalam karyanya, hal tersebut dapat dijadikan pembelajaran. Sebaiknya catat poin-poin kesalahan yang ada, pahami kesalahannya baik teknis ataupun nonteknis agar selanjutnya dapat diperbaiki.

Jadikanlah hal ini sebagai pengalaman juga untukmu. Sehingga dapat menghindari melakukan kesalahan yang sama. 

2. Memperluas perspektif atau sudut pandang

ilustrasi perspektif (unsplash.com/Bud Helisson)

Ketika menerima sebuah kritikan, penulis akan mendapat sudut pandang yang berbeda dari orang lain atau pembacanya. Apa yang disampaikan oleh pengkritik bisa saja adalah hal baru yang selama ini tidak diketahui atau belum dipikirkan sebelumnya oleh penulis. 

Selain itu, penulis juga bisa lebih memahami pembaca dengan mengetahui perspektifnya. hal ini tentu sangat menguntungkan bagi penulis.

Baca Juga: 5 Cara Anti Baper Menghadapi Setiap Kritikan 

3. Menjadi bahan evaluasi

ilustrasi mengevaluasi (unsplash.com/Scott Graham)

Pembaca memang mempunyai hak untuk mengkritik ataupun mengapresiasi sebuah tulisan, maka jadikanlah hal tersebut sebagai bahan untuk evaluasi. Kritikan bisa membantu untuk mengevaluasi secara objektif. 

Sebagai bahan evaluasi, kritikan dapat dijadikan salah satu pertimbangan terkait apa yang harus diperbaiki, dipertahankan, dan ditingkatkan. Hal yang perlu diingat bahwa ketika melakukan evaluasi dari sebuah kritikan, penulis tidak boleh emosional atau defensif, karena hal tersebut akan menghambat kemajuannya. 

4. Meningkatkan kualitas tulisan

ilustrasi naskah (unsplash.com/2H Media)

Tulisan yang dikritik oleh pembaca tidak hanya pada bagian kesalahannya saja, bisa jadi karena memang kualitas tulisannya masih kurang. Tetapi tidak perlu berkecil hati, jadikan kritikan yang ada menjadi penyemangat dalam meningkatkan kualitas tulisan. 

Kualitas tulisan yang baik tentu berpengaruh kepada reputasi penulisnya. Selain itu, akan memperbesar peluang diterima oleh khalayak.  

Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Kritikan dari Atasan di Tempat Kerja, Penting!

Verified Writer

Rani Rahayu

Menulis untuk bermanfaat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya