TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengelola Emosi saat Terjadi Konflik, Biar Gak Baku Hantam!

Jangan rusak hubungan dengan perkelahian

ilustrasi emosi (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

Setiap hubungan memang rentan sekali dengan konflik. Seringkali saat memiliki konflik, emosi pun jadi membara, banyak kata-kata kotor yang terucap dan tidak jarang dilanjutkan dengan baku hantam.

Padahal setiap hubungan seharusnya dijaga, alangkah baiknya jika terdapat konflik diselesaikan dengan kepala dingin. Meskipun hal itu tidak mudah, tetapi kamu dapat mencobanya untuk menghindari konflik dengan melakukan lima tips berikut ini.

Baca Juga: 5 Manfaat Mengelola Ekspektasi bagi Kesehatan Mental

1. Identifikasi sumber masalah

Ilustrasi bermain puzzle (Pixabay.com/citypraiser)

Hal utama yang harus dilakukan saat terjadi konflik dengan seseorang adalah mengidentifikasi sumber masalah atau penyebab konflik, hal ini dapat meminimalisir salah paham dan masalah yang berkelanjutan.

Setelah mengetahui penyebab timbulnya konflik daripada berdebat tiada ujung, lebih baik fokuslah pada solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Ketika kamu tahu akar masalah yang memicu terjadinya kejengkelan, kamu jadi tahu bagaimana langkah yang tepat untuk mengatasinya. 

2. Tetap berbicara dengan santun

Ilustrasi berbicara (unsplash.com/Daniel Fazio)

Emosi yang sedang meluap memang lebih sulit dikendalikan. Terkadang saat terjadi konflik terdapat perdebatan, kata-kata kasar dan kotor pun tidak ter-filter dengan baik.

Meskipun demikian, kamu harus tetap berusaha mengontrol diri untuk menahan kata-kata yang gak pantas agar tidak terucap. Lebih baik berbicara dengan santai seperti biasanya atau berbicara yang santun. Hal tersebut jika dilakukan dapat lebih baik untuk meredam emosi.

Baca Juga: 5 Cara agar Tidak Melampiaskan Kemarahan pada Orang Lain

3. Jangan merespon dengan kekerasan

Ilustrasi mediasi (unsplash.com/Kaleidico)

Salah satu prinsip yang harus dipegang ialah selama masih ada cara yang positif, maka jangan memilih yang negatif. Kalau masih cekcok kecil mungkin masih lumrah, asalkan tidak membawa ke arah kekerasan verbal maupun fisik.

Selesaikan konflik dengan baik. Kamu bisa melakukan mediasi dengan meghadirkan pihak ketiga yang dianggap mampu menjadi penengah atau penasihat dalam perselisihan.

4. Ketahui perspektif orang lain

ilustrasi perspektif (unsplash.com/Bud Helisson)

Biasanya orang yang terlibat dalam konflik akan selalu membela dirinya dan merasa paling benar, meskipun mungkin hal tersebut memang benar adanya. Kamu harus tetap mengetahui sudut pandang dari temanmu juga.

Dengarkan dan berkomunikasilah dengan baik terkait sudut pandang masing-masing. Hal tersebut dapat dijadikan evaluasi diri dan memperkecil peluang terjadinya konflik kembali.

Baca Juga: 5 Tips Mengelola Emosi Biar Gak Gampang Terpuruk

Verified Writer

Rani Rahayu

Menulis untuk bermanfaat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya