TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebaiknya Dihindari, Ini 10 Tanda Seseorang Suka Playing the Victim  

Jangan sampai kamu terjebak pada sifatnya yang manipulatif  

unsplash.com/@kaimantha

Di kehidupan sosial hari ini, kita sudah akrab dengan istilah playing the victim. Playing the victim adalah sebutan untuk orang yang gemar memanipulasi cerita atau masalah dan menempatkan dirinya sebagai korban.

Orang tipe ini sering kali mengekspresikan hal negatif dan menganggap orang lain adalah penyebab dari masalah yang ia alami. Ia gak pernah berhenti untuk meminta simpati agar kita merasa kasihan pada dirinya.

Padahal, ia hanya memanipulasi. Sebenarnya, ia adalah akar dari masalah itu sendiri. Harus waspada, berikut ini sepuluh tanda orang yang gemar playing the victim.

1. Ia mengasihani diri sendiri  

unsplash.com/@anthonytran

"Dunia ini kejam sedangkan ia hanyalah seseorang yang lemah." Gambaran ini yang selalu ada di pikirannya. Ia terus-menerus mengasihani diri sendiri dan berusaha membuat orang lain juga merasakannya. Semakin banyak orang yang bereaksi, semakin banyak pula orang yang terjebak pada permainan ini.

2. Jangan tertipu karena itu hanya manipulasi 

unsplash.com/@elijahsad

Ia gemar bersikap seolah gak berdaya untuk mendapat kasih sayang, perhatian, dan simpati orang sekitarnya. Ia juga bisa membuatmu merasa bersalah atas apa yang pernah kamu perbuat kepadanya. Ini ia lakukan semata-mata agar lebih banyak orang mau mendengarkannya.

3. Hidupnya penuh keluhan  

unsplash.com/@kaimantha

Seorang teman yang gemar playing the victim biasanya akan datang dengan berbagai keluhan dan masalah yang gak kunjung selesai. Setiap hari, ia bercerita mengenai kesedihannya seolah-olah hanya ia yang mempunyai masalah di dunia ini. Lama-kelamaan, kamu akan merasa kesabaran dan energimu habis tersedot karena mendengarkannya.

4. Sering curhat, tapi gak mau menerima solusi

unsplash.com/@mimithian

Sebagai seorang teman, wajar saja bila kamu akan berusaha memberi nasihat dan solusi atas masalah yang dihadapinya. Namun, bila temanmu adalah seorang yang gemar playing the victim, nasihat dan solusi yang kamu tawarkan gak akan berguna sama sekali. Sebab, sejak awal, ia langsung akan mematahkan semua solusimu itu. Rasanya menyebalkan banget punya teman yang sering curhat, tapi sekalinya diberi solusi malah menolak. Benar, kan?

Baca Juga: Sering Terjadi, 10 Problem yang Dihadapi Pasangan Kekasih Masa Kini

5. Gak siap dengan kritik

unsplash.com/@edvinjohansson

Ia gak mau mendengar apa pun pendapatmu mengenai sikap dan perilaku mereka. Saat kamu memberi masukan, ia lebih memilih untuk menghentikan obrolan denganmu. Baginya, dunia dan seisinya selalu jahat, sedangkan ia gak melihat kesalahan apa pun dalam dirinya.

6. Bermasalah dengan rasa percaya   

unsplash.com/@ericjamesward

Seseorang yang gemar playing the victim bukan hanya gak bisa memercayai orang lain, tetapi juga dirinya sendiri. Ia memproyeksikan emosinya ke lingkungan sekitar dan meyakini bahwa semua orang sama seperti dirinya: gak bisa dipercaya. Jadi, kalau temanmu selalu bersikap curiga pada orang lain, bisa saja sebenarnya ia juga gak percaya pada diri sendiri.

7. Gak berhenti membandingkan dirinya dengan orang lain  

unsplash.com/@kxvn_lx

"Kenapa aku gak bisa secantik dia?"
"Kenapa dia disukai banyak cowok sedangkan aku gak?"

Rasa percaya diri yang rendah membuatnya gak berhenti berpikir apakah ia lebih baik atau lebih buruk dari orang lain. Ia gemar membandingkan dirinya dengan cara yang negatif, kemudian menjadi stres karena penilaiannya sendiri.

8. Gak bahagia dengan kehidupannya  

unsplash.com/@e_sykes

Gak peduli seberapa banyak berkah yang diterima dalam hidupnya, ia akan selalu menganggap itu gak cukup. Ia kurang pandai bersyukur dan selalu menginginkan lebih. Pada akhirnya, ia akan terus mengeluh tanpa henti mengenai kesedihan-kesedihannya. Orang seperti ini biasanya pesimis dan gak menghargai momen-momen indah dalam hidup.

9. Sulit menerima perbedaan   

pexels.com/Engin Akyurt

Ia menganggap perbedaan, kritik, atau orang yang gak sependapat dengannya sebagai lawan. Ia juga kerap berpikir bahwa perbedaan pendapat ini sebagai penghinaan pribadi. Menurutnya, orang-orang di sekitarnya hanya ingin menyakitinya saja.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Boleh Meninggalkan Pasangan yang Belum Dewasa

Verified Writer

Ratumas Ovvy

Find me on Instagram @ratumasovvy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya