Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Setiap orang memang tidak begitu suka dibanding-bandingkan dengan orang lain. Ironisnya, sebagian besar masyarakat kita justru suka membanding-bandingkan antara satu dengan yang lain.
Sebenarnya perilaku membandingkan seseorang bukanlah hal yang baik karena dapat menimbulkan dampak yang negatif. Berikut alasan mengapa seseorang tak suka dibanding-bandingkan.
1. Setiap manusia itu unik
Ilustrasi ragam manusia (pexels.com/Saroj Gajurel) Manusia adalah individu yang unik. Manusia memiliki perbedaan secara fisik, karakter dan sifat antara satu dengan yang lainnya, tak terkecuali anak kembar identik sekalipun. Banyak faktor yang membuat manusia memiliki perbedaan antara satu dan yang lain, misalnya pengaruh genetik, lingkungan dan pemikiran manusia itu sendiri.
Dikarenakan manusia adalah makhluk yang unik, setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itu sebabnya sangat tidak pas jika membanding-bandingkan sesuatu yang jelas sudah berbeda secara fitrahnya.
Baca Juga: 5 Perasaan Cowok saat Dibandingkan dengan Orang Lain oleh Pasangan
2. Tidak semua hal yang digunakan sebagai pembanding adalah hal yang relevan
Ilustrasi saling menatap (pexels.com/Klaus Nielsen) Saat membandingkan seseorang, tak jarang objek yang dijadikan sebagai pembanding bukanlah hal yang relevan. Sehingga kadang terkesan tidak memuaskan bagi salah satu atau kedua belah pihak yang dibandingkan.
Sebagai contoh ketika membandingkan kesuksesan seseorang dengan orang lain hanya dari jumlah harta yang dimiliki. Padahal tidak semua orang memandang bahwa memiliki harta berlebih adalah tolak ukur kesuksesan. Selain itu kondisi dan situasi yang dialami setiap orang juga berbeda sehingga hasil yang didapat pun akan berbeda.
3. Setiap orang mempunyai target dan prioritas hidup masing-masing
ilustrasi saudara kembar (pixabay.com/ProsaClouds) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Setiap orang sudah mempunyai target dan prioritas masing masing dalam hidupnya. Sehingga kurang pas apabila membandingkan pencapaian hidup satu orang dengan orang lain.
Misalnya, seseorang yang memprioritaskan pendidikan untuk dirinya, tentu tidak menargetkan untuk membeli kendaraan dan barang-barang mewah lainnya. Keadaan ini tentu tidak dapat dibandingkan dengan orang lain yang mempunyai prioritas hidup berbeda.
Daripada sibuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain, lebih baik fokus pada target pribadi. Berusaha menyusun strategi agar dapat mencapai target pribadi lebih disarankan daripada membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain.
4. Merasa tidak adil
ilustrasi tidak bersemangat (pixabay.com/Simedblack) Ketika dibandingkan dengan orang lain, beberapa orang merasa tidak adil. Hal ini terjadi karena saat membandingkan satu orang dengan orang lain, mereka hanya melihat dari satu sisi sudut pandang saja. Mereka tidak melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi sebuah hasil, misalnya fasilitas yang memadai dan kemampuan seseorang
Sebagai contoh saat orangtua membandingkan prestasi sang kakak di bidang akademik yang lebih baik dibandingkan dengan adik. Bagi adik hal ini akan memunculkan rasa tidak adil, karena mungkin dia memang tidak mempunyai bakat di bidang akademik namun di bidang lain.
Baca Juga: 5 Dampak jika Senang Membandingkan Pencapaian Diri dengan Orang Lain