TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inner Child: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasi!

Apakah kamu mengalaminya?

Ilustrasi wanita menyendiri (pexels.com/Musa Ortac)

Gak sedikit orang yang tumbuh dewasa membawa luka di masa lalu. Bahkan, sampai sekarang luka itu cukup memberi pengaruh ke perasaan hingga kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya orang tersebut mengalami inner child. Apa itu?

Secara sederhana inner child lahir dari berbagai peristiwa atau pengalaman (baik atau buruk) di masa kecil. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak artikel ini sampai selesai.

1. Inner child itu apa sih?

ilustrasi sedih (pexels.com/Alexandr Podvalny)

Inner child adalah sifat dan sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang. Hal tersebut terbentuk dari pengalaman atau peristiwa yang terjadi semasa kecil. Sehingga setiap orang yang punya kondisi ini akan berbeda-beda.

Selain itu, inner child juga menggambarkan bagian diri seseorang yang tak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi anak-anak. Maksudnya, bagian tersebut akan terus sembunyi dan berada dalam diri seseorang. Jadi kalau masa kecil ada trauma, pasti akan berdampak negatif ke depannya.

2. Penyebab inner child

ilustrasi perempuan sedih (pixabay.com/vdnhieu)

Ada banyak faktor yang memicu adanya inner child dalam diri seseorang. Mungkin saja penyebabnya dinilai cukup wajar. Namun dalam perkembangannya, hal tersebut bisa saja mengganggu kehidupan seseorang. Berikut beberapa penyebab umum inner child:

  • Kehilangan orangtua atau keluarga dekat
  • Kekerasan fisik, emosional, atau seksual
  • Mengalami pengabaian
  • Punya penyakit serius
  • Perundungan atau bullying
  • Terjadi perpecahan dalam keluarga
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Dan masih banyak lagi.

Setiap individu bisa punya penyebab yang berbeda-beda. Namun kondisi-kondisi di atas bisa menimbulkan inner child dalam diri seseorang yang terluka.

Baca Juga: 6 Fakta Inner Child dalam Kepribadian Orang Dewasa, Bisa Dikendalikan!

3. Dampak inner child

ilustrasi sedih (pexels.com/ Juan Pablo Serrano Arenas)

Kenangan masa lalu seseorang bisa sangat beragam. Namun peristiwa-peristiwa itu bisa membuat inner child di dalam dirinya. Sehingga ketika tumbuh dewasa mereka masih memiliki sifat kekanak-kanakan.

Tentunya inner child yang terluka punya dampak yang besar dalam kehidupan. Ketika dewasa, hal tersebut akan memengaruhi cara orang dalam mengambil keputusan dan menjalani hubungannya dengan orang lain.

Selain itu, orang tersebut juga sulit untuk merasakan kebahagiaan. Kemudian susah untuk menikmati hubungan yang dimiliki saat ini. Bahkan, dampaknya bisa terbawa ke pola asuh ketika mereka sudah memiliki anak.

4. Tanda mengalami inner child

ilustrasi laki-laki sedih (pixabay.com/doodleroy)

Ada tanda atau ciri-ciri ketika seseorang mengalami inner child. Agar kamu bisa menyadarinya, berikut ini beberapa tanda yang biasa dialami seseorang ketika punya masalah dengan inner child negatif.

  • Obsesif: Sifat kecemasan yang terkadang berlebihan.
  • Bermasalah dengan orang lain: Cenderung punya masalah dengan orang-orang sekitarnya termasuk pasangan.
  • Adanya trust issue: Orang tersebut sulit percaya dengan orang lain yang bisa disebabkan beberapa hal, seperti pernikahan.
  • Terlalu kaku atau perfeksionis: Mungkin masa kecil dididik keras dan semua harus sempurna atau disiplin.
  • Pembicaraan negatif: Berbicara hal-hal negatif, baik mengenai dirinya sendiri maupun orang lain.
  • Sifat pesimis: Cenderung tak punya prestasi, cuek, dan apatis.

Baca Juga: 5 Tanda Inner Child Terluka, Apakah Kamu Pernah Merasakannya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya