TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Victim Blaming? Ini Pengertian, Ciri, dan Cara Menghadapi!

Sikap yang menyudutkan korban

Ilustrasi perempuan korban victim blaming (pexels.com/Alexey Demidov)

Banyak fenomena yang muncul di tengah masyarakat. Salah satu yang mungkin kamu juga mengetahuinya adalah perilaku victim blaming. Apa sih itu? Jika coba didefinikan secara sederhana, victim blaming merupakan perilaku yang menyudutkan korban.

Biasanya orang yang melakukan tindakan itu ingin mencari amannya sendiri dari kesalahan orang lain. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pengertian victim blaming

tips untuk hadapi orang yang punya hobi playing victim (pexels.com/Alex Green)

Perilaku victim blaming biasanya terjadi dalam hubungan, entah itu di level masih pacaran maupun sudah menikah atau berumah tangga. Melansir laman Psych Central, victim blaming adalah sikap manipulatif untuk meyakinkan diri mereka sendiri dan korban bahwa masalah ada pada orang lain, bukan mereka sendiri.

Dengan kata lain, victim blaming juga bisa dibilang perilaku yang mengkambinghitamkan orang lain. Biasanya mereka melakukan itu untuk menutupi kesalahannya lalu menyudutkan korban. Mereka pun merasa bahwa dirinya tidak bersalah dan merasa kesalahan itu ada pada orang lain.

"Orang yang suka menyalahkan sering kali memiliki citra diri yang rapuh yang harus terus-menerus diberi makan perasaan berkuasa dan kesuksesan." ungkap nurut  Lewis Bear MS, LPC, seorang psikoterapis di laman Psychology Today.

Baca Juga: Playing Victim: Pengertian, Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi

2. Ciri-ciri perilaku victim blaming

ilustrasi bersikap tenang untuk hadapi orang yang punya hobi playing victim (pexels.com/Budgeron Bach)

Tak ada yang mau menjadi korban victim blaming. Untuk itu kamu perlu tahu seperti apa ciri-ciri dari perilaku ini. Dengan begini mungkin akan membantu kamu agar terhindari dari hal tersebut. Menurut pemaparan Amy yang dikutip dari Psychology Today, berikut beberapa ciri-cirinya.

  • Mereka akan mengalihkan fokus dengan menempatkan pasangannya dalam posisi defensif. Lalu menganggap perilaku normal pasangan adalah tindakan yang salah.
  • Mereka akan mengambil peran sebagai korban dan menyalahkan orang lain terhadap masalahnya.
  • Terus mengungkit hal-hal baik yang sudah dilakukan dan mengatakan bahwa pasangannya tidak tahu terima kasih.
  • Berpura-pura iba dan pengertian untuk pasangannya. Lalu melebih-lebihkan perilaku egois atau kesalahan pasangannya adalah sesuatu yang sulit dimaafkan.
  • Ketika ada masalah justru menyudutkan pasangannya, bukan berupaya mencari solusinya.

3. Perilaku atau reaksi khas pelaku victim blaming

Ilustrasi pria melakukan victim blaming pada pasangannya (Pexels.com/Timur Weber)

Orang yang punya masalah dengan victim blaming memiliki perilaku yang khas. Maksudnya, kamu bisa melihatnya dari cara dia bereaksi ketika ada masalah yang datang. Masing mengutip laman yang sama, berikut reaksi yang sering muncul dari mereka.

  • Mereka akan mengamuk dengan membanting pintu, melempar barang, berteriak, mengancam, menuduh, diam, atau pergi secara tiba-tiba.
  • Mereka akan mencegah kamu berbicara dengan memutarbalikkan kata-kata yang kamu ucapkan dan menggunakannya untuk melawanmu.
  • Mereka bisa sangat emosional dengan menangis dan mengatakan bahwa kamu tidak mencintainya lagi.
  • Mereka akan menolakmu dengan memberikan penjelasan yang panjang, rumit, dan fiktif mengapa kamu bersalah.
  • Mereka mencoba meremehkan kamu dengan memanfaatkan kesalahan masa lalumu.
  • Jika dalam keluarga, mereka suka melibatkan anak-anak dengan berbohong dan memberi tahu mereka tentang hal-hal buruk yang kamu lakukan agar mendapatkan dukungan.
  • Mencoba mendapatkan dukungan dari orang lain dengan memutarbalikkan fakta tentang apa yang telah terjadi sebenarnya.
  • Mereka akan ‘menghukummu’, seperti membatalkan janji, mengganggu pekerjaan atau aktivitasmu, serta menahan hal-hal yang kamu inginkan atau butuhkan.
  • Mereka meminta maaf dan berjanji untuk lebih baik. Tapi tak lama mereka mengulangi perilaku yang sama.

Baca Juga: Victim Mentality: Definisi, Ciri-ciri hingga Cara Menghadapi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya