Victim Mentality: Definisi, Ciri-ciri hingga Cara Menghadapi!

Seseorang yang merasa paling susah

Salah satu fenomena yang kerap terjadi di tengah masyarakat adalah victim mentality. Apa sih itu? Jika coba dijelaskan secara sederhana, victim mentality merupakan kondisi seseorang yang merasa dirinya korban atau paling susah. Perilaku ini pun tidak sehat untuk berbagai aspek kehidupan seseorang.

Untuk itu, kamu perlu tahu seperti apa victim mentality mulai dari penyebab, ciri-ciri hingga cara menghadapi perilaku tersebut. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Apa itu victim mentality?

Victim Mentality: Definisi, Ciri-ciri hingga Cara Menghadapi!Ilustrasi sedih (pexels.com/Engin Akyurt)

Melansir laman Psych Central, victim mentality adalah kondisi di mana seseorang merasa dirinya sebagai korban di berbagai situasi, sekalipun faktanya tidak demikian. Orang dengan victim mentality akan merasa tak berdaya dan apa pun yang terjadi kepada dirinya merasa bukan kendalinya.

"Victim mentality dapat berkembang sebagai mekanisme koping (cara mengelola emosi) dari pengalaman traumatis sebelumnya." kata Dr. Julie Landry, PsyD, seorang psikolog klinis di San Antonio, Texas.

Dampak dari perilaku ini bisa sangat luas dalam kehidupan seseorang, mulai dari hubungan asmara maupun sosial, pekerjaan, sampai dengan kesehatan. Seseorang yang memiliki victim mentality mungkin salah satunya disebabkan oleh pengalaman yang traumatis di masa lalu.

2. Prinsip victim mentality

Victim Mentality: Definisi, Ciri-ciri hingga Cara Menghadapi!Ilustrasi perempuan sedih (Pexels/freestocks.org)

Orang dengan victim mentality akan merasa bahwa dirinya adalah korban utama. Bahkan, tidak menutup kemungkinan mereka akan menyalahkan orang lain atas kesalahannya. Mengutip Very Well Mind, perilaku ini memiliki tiga prinsip utama. Berikut di antaranya:

  • Hal-hal buruk sudah terjadi di masa lalu dan akan terus terjadi.
  • Orang lain harus disalahkan atas kemalangan atau penderitaan kamu.
  • Merasa tidak ada gunanya untuk mencoba melakukan perubahan, karena itu tidak akan berhasil.

Tiga prinsip itu menjadi pola pikir atau mindset seseorang yang punya masalah victim mentality. Mereka akan lebih fokus dengan sifat negatif, daripada mencoba untuk memperbaiki atau mencari solusi. Atau bahkan memaksakan orang lain dengan pola pikirnya.

3. Penyebab perilaku victim mentality

Victim Mentality: Definisi, Ciri-ciri hingga Cara Menghadapi!ilustrasi menyembunyikan diri (Pexels.com/Andres Ayrton)

Tentunya sifat victim mentality tidak datang begitu saja atau sudah dibawa sejak lahir oleh seseorang. Melainkan ada penyebab yang mendorong seseorang menjadi berkembang dengan perilaku tersebut. Masih mengutip laman yang sama, berikut beberapa penyebabnya.

  • Pengalaman atau trauma masa lalu mereka membuat pola pikir victim mentality dikembangkan sebagai mekanisme koping (cara mengelola emosi).
  • Situasi negatif membuat mereka merasa tidak memiliki rasa kontrol atau kendali atas hidupnya.
  • Rasa sakit emosional yang berkelanjutan membuat mereka tidak berdaya, terjebak, hingga menyerah.
  • Pengalaman dikhianati oleh orang kepercayaan akan mengakibatkan victim mentality dan trust issues di masa depan.
  • Mereka terjebak menikmati situasi suka menyalahkan orang lain, manipulasi, atau gaslighting demi mendapatkan perhatian.

4. Ciri-ciri perilaku victim mentality

dm-player
Victim Mentality: Definisi, Ciri-ciri hingga Cara Menghadapi!ilustrasi merasa tidak berdaya (Pexels.com/Liza Summer)

Setelah mengetahui penyebabnya, kamu juga perlu tahu ciri atau tanda perilaku victim mentality. Dengan begini kamu akan lebih mudah untuk menghindari dari orang-orang yang memiliki sifat ini. Berikut di antaranya.

  • Suka menyalahkan orang lain atas bagaimana kehidupan yang berjalan.
  • Merasa seolah-olah semuanya bertumpuk melawan kamu.
  • Merasa dirinya yang paling susah atau menerima masalah sulit.
  • Memiliki sikap negatif dalam berbagai situasi.
  • Merasa tersinggung ketika ada seseorang yang mencoba membantu.
  • Mengalami kesulitan saat mengatasi masalah-masalah dalam hidup
  • Ketika mengasihani diri sendiri, justru membuat mereka merasa lebih baik.
  • Merasa kurang mendapat dukungan dari orang lain
  • Kurang percaya diri dan merasa harga diri yang rendah.
  • Orang lain harus mengakui bahwa mereka telah menjadi korban.
  • Berpikir bahwa dunia adalah tempat yang tidak adil.
  • Selalu merasa diri sendiri lebih buruk dan orang lain lebih bahagia.

Itu adalah beberapa tanda umum yang sering terlihat pada seseorang yang memiliki masalah victim mentality. Mereka akan selalu merasa rendah diri dan sulit melihat hal baik atau kebenaran. Pasalnya sudah tertutup dengan sikap-sikap negatif di dalam dirinya.

5. Cara menghadapi perilaku victim mentality

Victim Mentality: Definisi, Ciri-ciri hingga Cara Menghadapi!ilustrasi menegaskan batasan (pexels.com/RODNAE Productions)

Berhadapan dengan seseorang yang memiliki victim mentality memang tidak mudah. Mengutip Psychology Today, Judith Orloff, M.D., seorang penulis dan psikiatri di UCLA, membagikan beberapa cara untuk menghadapi perilaku victim mentality. Judith membaginya menjadi tiga, yaitu saat dengan teman atau kerabat, rekan kerja, dan dirimu sendiri.

Dengan teman atau kerabat

Cobalah untuk diajak berdiskusi mencari solusinya. Kamu bisa mengatakan seperti ini dengan senyum dan ramah, “Hubungan ini penting bagiku, tapi terus mengasihani diri sendiri tidak akan membantu. Aku hanya bisa mendengarkan selama lima menit, kecuali kamu siap untuk mendiskusikan solusinya.”

Mungkin teman atau kerabatmu akan menjawab, "Teman macam apa kamu?" Jika memang demikian jawabannya kamu jangan menyerah, cobalah dengan menjawab, “Aku teman baik dan aku mencintaimu, tapi hanya ini yang bisa kuberikan.”

Dengan rekan kerja

Kamu bisa memberi sikap peduli kepadanya dan tunjukkan bahwa kamu siap untuk membantunya. Tapi katakan juga bahwa kamu juga memiliki batasan agar dia bisa mengerti.

Dengan diri sendiri

Kamu harus belajar bersyukur atas hidup yang kamu miliki. Tanamkan di pikiranmu bahwa di luar sana banyak sekali orang yang kurang beruntung dengan kehidupannya. Dengan kelaparan, kemiskinan, bahkan peperangan. Lihatlah bahwa selalu ada hal baik yang kamu miliki untuk dinikmati.

Itulah tadi pembahasan mengenai victim mentality. Tentunya sekarang kamu sudah paham, kan? Jika memang demikian, kamu sudah tahu bagaimana cara bersikap atau mengatasi masalah itu. Semoga artikel ini membantu.

Baca Juga: 5 Tips Menghindar dari Orang yang Suka Playing Victim

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya