TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Memaafkan Orang yang Telah Menyakiti Hati

Memaafkan bisa jadi obat untuk kesehatan mental, lho 

ilustrasi memberi maaf secara tulus (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Apakah kamu pernah atau sedang sakit hati karena seseorang? Entah itu disengaja atau tidak, namun rasa ingin memaafkan dia tak kunjung datang. Sulit memaafkan merupakan reaksi emosional negatif yang membuat seseorang jadi mudah frustasi, marah, bahkan ketakutan. 

Sebaliknya, memberikan pengampunan dapat membuat seseorang lebih bahagia dan sehat baik secara psikologis dan fisik. Itulah mengapa memberikan pengampunan jadi cara untuk membuat kesehatan mental kembali sehat. Meski sulit, yuk, belajar cara memaafkan orang lain yang sudah menyakiti hati kita melalui tujuh sikap ini.

 1. Memutuskan untuk memaafkan  

ilustrasi memberi maaf pada orang yang menyakitimu (pexels.com/Antoni Shkraba)

Memutuskan untuk memberikan maaf pada orang lain adalah cara terampuh untuk melepaskan rasa marah yang lama dipendam. Mungkin saja pada awalnya terpaksa, tapi gak jarang perasaan ikhlas seiring waktu. 

Memang betul, butuh proses panjang agar sakit hati sembuh dengan sendirinya. Sebagai contoh, hatimu merasa sakit karena perpisahan yang dilakukan oleh mantan pasangan. Tak ada perkataan maaf darinya atau rasa sakit yang terlalu dalam membuatmu sulit untuk memaafkan sang mantan. Walau begitu, semakin bertambahnya waktu, hatimu mulai kuat dan bisa memaafkannya. Bahkan ke depannya, mungkin kamu bisa menertawakan kisah perpisahan itu.

 2. Luangkan waktu untuk mengenal diri sendiri lebih baik  

ilustrasi meditasi mindfulness (pexels.com/Natalie)

Tak jarang, keputusan untuk memaafkan diikuti dengan serangkaian harapan untuk diri sendiri dan orang tang bermasalah dengamu. Mungkin kamu dapat mengabaikan rasa itu dan tetap menjaga hubungan. Namun, jika amarah masih belum usai, hal ini justru membuatmu makin tersakiti. Yuk, lebih mengenal dirimu sendiri lebih baik.

Luangkanlah waktu untuk ngobrol dengan dirimu sendiri. Kamu bisa menyendiri untuk sesaat, lakukan quality-time dengan diri sendiri, tulis jurnal perasaan, atau bermeditasi. Kalau ternyata dari obrolan dengan dirimu sendiri, kamu merasa belum bisa memaafkan orang tersebut, sementara waktu menghindarinya bisa jadi healing untuk hatimu. 

3. Memaafkan orang yang menyakitimu untuk kewarasan diri 

ilustrasi minta maaf (pexels.com/Brett Jordan)

Kalau merasa memaafkan diri sendiri untuk orang lain terasa sulit untuk dilakukan. Cobalah untuk memaafkan orang lain untuk kewarasan diri sendiri. Ingat guys, salah satu manfaat memaafkan orang lain itu bisa menjaga kesehatan mental diri sendiri. 

Jadi, dari pada sibuk memikirkan apakah orang yang menyakitimu sadar kesalahannya atau tidak, pikirkan saja kesehatan mental diri sendiri. Dengan ini, kamu jadi bisa lebih tulus memberikan ampunan padanya, kan?

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Masih Setengah Hati dalam Memaafkan Diri

4. Posisikan diri pada orang yang telah menyakitimu 

ilustrasi merenung sambil memposisikan diri pada orang yang telah menyakiti (unsplash.com/kevin turcios)

Ketika ada yang menyakitimu, normal jika kamu merasa menjadi orang yang paling ‘teraniaya’ di dunia. Sesekali menangis dan meratapi nasib itu boleh saja, tapi jangan terlalu lama. Tak jarang kita berpikir negatif pada orang lain pada hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Perasaan sakit hatimu terasa lebih dalam mungkin saja karena asumsi-asumsi negatif yang bersarang di kepalamu.

Itulah mengapa kamu perlu mencoba untuk memposisikan diri pada orang yang telah menyakitimu. Eits, ini tak lantas membenarkan tindakannya padamu, lho. Ini adalah upaya untuk mencari apa yang menyebabkan dia mengambil tindakan itu. Bisa saja, dengan cara ini kamu jadi memahami tindakannya padamu. Dengan memahaminya, ini dapat membantumu lebih mudah memberikan pengampunan.

5. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya 

ilustrasi jurnal syukur (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Rasa sulit memberi maaf bisa terjadi karena merasa akibat masa lalu yang buruk. Akhirnya kamu justru sibuk meratapi nasib. Jika hal ini terus terjadi, beban pikiran dan hati justru makin menumpuk.

Tanamkan dalam diri jika setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Jadi jangan fokus pada dampak negatif yang kamu dapatkan, tapi hikmah atas kejadian itu. Yakinlah jika ada dampak baik yang kamu terima meski hanya secuil kuku. Dengan melihat hikmah, kamu jadi lebih mudah memberikan pengampunan, bahkan bukan hal yang mustahil justru kamu bersyukur karena ada kejadian itu. 

6. Ingatkan dirimu apa yang membuat orang tersebut ada dalam hidupmu  

ilustrasi marah (pexels.com/Timur Weber)

Sakit hati terdalam biasanya terjadi karena orang yang disayangi justru menyakitimu. Jika kamu masih ingin dapat menjalin hubungan dengannya, ingatkan kebaikan yang dilakukannya padamu hingga orang tersebut ada dalam hidupmu. 

Ini tak lantas kamu bertahan dalam hubungan yang toksik, lho. Hanya saja, jika orang yang menyakiti kamu adalah orang terdekat, mengingat kebaikan dia bisa membuatmu tetap waras dan tidak menyimpan dendam. Selanjutnya, kamu bisa menyiapkan mental ketika dia mulai bermain api.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Kebiasaan Berpikir Negatif, Memaafkan Diri Sendiri! 

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya