TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Seseorang Sembuh dari Trauma Masa Lalu

Kamu hebat, kok! 

ilustrasi ketakutan atas trauma masa lalu yang menyakitkan (pexels.com/RODNAE Productions)

Sembuh dari trauma masa lalu itu gak semudah membalikkan telapak tangan. Walau ada yang mengatakan masa lalu dapat sembuh seiring waktu, namun trauma kerap kali meninggalkan rasa sakit yang tak berkesudahan dan membutuhkan penanganan ekstra. 

Sama seperti luka fisik yang perlu perawatan dan pengobatan, luka batin pun dapat sembuh selama mendapatkan penanganan yang tepat. Memang memulihkan trauma bukan hal mudah. Tetapi, kalau kamu merasakan beberapa tanda berikut, bisa dibilang proses penyembuhan sudah berjalan dengan baik dan sembuh dari trauma masa lalu makin besar.

1. Mulai mempunyai rasa percaya diri 

ilustrasi perempuan percaya diri (pexels.com/Polina Kovaleva)

Orang yang memiliki trauma sering kali meragukan kemampuan dirinya sendiri. Perasaan ragu selalu muncul kalau ada orang lain yang menaruh kepercayaan pada kemampuannya. Ketakutan akan kegagalan di masa lalu masih membayangi hingga dia makin terpuruk dengan keadaan.

Namun, jika kamu mulai berani mengakui kemampuan diri dan menerima tantangan, ini bisa jadi pertanda bahwa kamu mulai sembuh dari trauma. Langkah pertama memang terasa berat, tapi jika kamu mencoba untuk melakukannya, tantangan yang dihadapi gak semenakutkan asumsi di kepala, kok. 

2. Berani menghadapi masalah  

ilustrasi mengurai masalah (pexels.com/energepic.com)

Trauma menciptakan luka yang menimbulkan perasaan ragu, takut, dan kesedihan dalam dirinya. Pengalaman-pengalaman buruk yang dialami ini bisa merusak sistem saraf yang membuatnya selalu mengambil langkah kabur dari masalah yang dihadapi.

Nah, saat kamu menyadari hal ini harus segera dihentikan, keinginan untuk merawat kesehatan pikiran dan mental akan semakin tinggi. Kamu jadi berpikir untuk memprioritaskan hal-hal yang baik untuk dirimu dan mulai abaikan ketakutan yang ada di pikiran. Bukan hal aneh jika nantinya kamu akan berani menghadapi masalah dengan gagah.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Lakukan Sabotase Diri, Trauma Masa Lalu?

3. Gak tersinggung dengan batasan orang lain 

ilustrasi teman diskusi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orang yang mengalami trauma cenderung mempunyai tingkat ketersinggungan yang tinggi. Jadi tak mengherankan kalau dia merasa ‘teraniaya’ dengan batasan yang ditetapkan orang lain. Padahal, batasan ini juga diterapkan pada semua orang, bukan hanya dia. 

Kamu yang memasuki proses penyembuhan trauma akan menyadari dan menghormati batasan. Pola pikir pun mulai berubah, kalau sebelumnya melihat batasan sebagai cara untuk melemahkanmu, maka kini kamu melihat batasan sebagai cara untuk menghargai diri sendiri dan orang lain. Akhirnya, kamu menyadari jika kamu menghargai batasan yang diberikan orang lain, tentu mereka pun akan melakukan hal sama pada batasan yang kamu berikan. 

4. Jujur pada orang lain di saat yang tepat 

ilustrasi bicara jujur tentang perasaanmu pada sahabat (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Meski gak ada keharusan untuk mengungkapkan perjalanan kesembuhan mental pada orang lain. Namun, bagi sebagian orang, hal ini dapat menjadi tanda penyembuhan yang efektif. 

Ketika kamu menulis atau berbicara perihal pengalaman mental yang dimiliki, kamu mungkin menemukan penerimaan terhadap trauma tersebut. Untuk melakukan ini gak harus terburu-buru, kok. Kalau kamu sudah merasa siap secara mental dan pikiran, sampaikan apa yang kamu rasa. Siapa tahu, pengalaman ini dapat membuat orang lain terbebas dari trauma mereka, lho.

Baca Juga: 5 Tanda Pasanganmu Memiliki Trauma Percintaan di Masa Lalu, Ketahui!

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya