TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tarian di Daerah Indonesia Ini Bersifat Sakral dan Magis, Apa Saja?

Ada yang penarinya kesurupan #LokalIDN

instagram.com/amandaartanti

Indonesia adalah negara yang sarat keanekaragaman budaya. Mulai dari bahasa, suku, ras, agama, bahkan kesenian. Nah, tahukah kamu kalau budaya kesenian di Indonesia juga ada yang bersifat sakral?

Hal ini tertuang pada tarian di daerah Indonesia yang memiliki unsur magis dalam menyampaikan filosofisnya sendiri. Konon, tarian yang bersifat sakral ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Lalu, apa saja tarian sakral di daerah Indonesia? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Tari Bedhaya Ketawang

inibaru.id

Tari Bedhaya Ketawang adalah tarian yang berasal dari Kraton Surakarta. Tari ini hanya dipentaskan pada saat tertentu saja, seperti penobatan takhta raja atau upacara peringatan kenaikan takhta.

Konon, unsur magis yang terletak pada tarian ini dikarenakan filosofisnya yang bermakna ekspresi hubungan asmara antara para raja Mataram dengan Penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul. Hal ini membuat persyaratan dalam melakukan Tari Bedhaya Ketawang juga cukup sulit karena merupakan tarian yang suci.

Tari Bedhaya Ketawang mensyaratkan sembilan gadis sebagai penari. Para penarinya haruslah gadis perawan (belum menikah) dan tidak boleh dalam keadaan menstruasi. Riwayat mengatakan, hal ini dilakukan demi kesucian tarian karena Nyi Roro Kidul akan datang baik saat latihan ataupun pementasan untuk memperhatikan para penari.

Baca Juga: 5 Budaya dari Pulau Jawa yang Terkenal dengan Unsur Magis, Adiluhung!

2. Tari Sintren

cirebon.go.id

Tari Sintren merupakan tari tradisional dari masyarakat Jawa, khususnya Cirebon. Tarian ini terkenal dengan unsur magisnya yang menceritakan hubungan asmara antara Raden Sulandono dan Sulasih yang ditentang oleh orang tua R. Sulandono. Pertentangan itu membuat mereka berdua terpaksa berpisah, Sulandono pergi bertapa sementara Sulasih menjadi seorang penari.

Sintren sendiri berasal dari kata 'si' dari kata 'sindiran' dan tetaren yang berarti sajak. Karena sifatnya yang sakral konon saat pementasannya, roh akan masuk ke dalam tubuh penari, maka dari itu penari Tari Sintren haruslah gadis yang suci (belum menikah) dan harus melakukan puasa beberapa hari sebelum pentas dilakukan. Hal ini bertujuan agar tidak menyulitkan roh yang akan masuk ke tubuh sang penari pada hari pementasan.

Hal menarik dari Tari Sintren juga filosofisnya yang mengingatkan kita tentang bahayanya duniawi. Pada saat penari menari, para penonton akan melempari uang sebagai 'sawer', anehnya itu membuat sang penari jatuh seketika setiap uang dilemparkan. Filosofisnya sendiri ialah bukti bahwa manusia akan mudah terjatuh pada hal-hal duniawi seperti kekayaan yaitu uang.

3. Tari Sigale-gale

instagram.com/amandaartanti

Pulau Samosir juga punya tarian sakral yang menjadi ciri khas daerahnya yang dinamakan Tari Sigale-gale. Sigale-gale sendiri merupakan sebuah boneka berbentuk manusia yang dapat digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, acara budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Konon, unsur magis yang dipercayai masyarakat batak adalah makna Tari Sigale-gale sebagai perwujudan rasa sedih atas meninggalnya anak lelaki satu-satunya. Tentunya bukan tanpa dasar yang jelas, Sigale-gale konon sudah ada sejak zaman kerajaan di Pulau Samosir.

Cerita yang dipercaya oleh masyarakatnya ialah seorang raja yang kehilangan anak lelaki satu-satunya dan menjadikan patung kayu Sigale-gale sebagai sarana masuknya roh putranya. Tari Sigale-gale sendiri digerakkan oleh tali-tali yang menyusun sendi manusia dalam patung tersebut, dipercaya juga tali-tali itu sama jumlahnya dengan urat manusia. Meski digerakkan oleh tali, tetapi masyarakat juga percaya gerakan yang dilakukan dalam tarian juga digerakkan oleh roh yang mendiami patung tersebut.

4. Tari Kuda Lumping

negerikuindonesia.com

Rasanya tidak sah jika Tari Kuda Lumping tidak masuk ke dalam list. Tari yang berasal dari Jawa ini memang sangat terkenal di Indonesia karena pertunjukkannya yang sangat ekstrem.

Tarian ini didukung oleh 2--8 penari lelaki yang menggunakan anyaman rotan berbentuk kuda sebagai properti. Mereka menari diiringi dengan musik tradisional, seperti angklung, gong-gong, kendang, gamelan pelog, kenong, dan terompet khas kuda lumping. Tidak hanya itu, mantra pun dibacakan oleh sang dukun hingga para penari kesurupan.

Karena hal itu, para penari mampu menunjukkan pertunjukkan yang sebenarnya sangat berbahaya bagi manusia biasa seperti berjalan di atas pecahan kaca, dicambuk, mengangkat alat berat, bahkan menyayat diri sendiri. Riwayat mengatakan, hal ini dilakukan sebagai simbol kekuatan pasukan terdahulu dalam melawan kolonial belanda pada masa penjajahan.

5. Tari Rentak Bulian

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Sejatinya, Tari Rentak Bulian yang berasal dari Riau ini adalah ritual pengobatan berobat kampung yang dilakukan dengan cara memanggil roh ke dalam tubuh para penari. Uniknya, jumlah penarinya juga disesuaikan dengan keadaan kampung tersebut, jika yang sakit banyak maka jumlah penari akan lebih dari tujuh orang.

Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan suasana dan unsur magis. Mereka yang menjadi penari tidak boleh sembarang orang, melainkan gadis yang masih perawan (belum menikah) dan suci dari haid.

Tidak hanya gadis, seorang pria kekar yang lincah juga ikut berperan besar dalam tarian ini karena aksi heroiknya memecahkan mayang pinang sebagai media pengobatan dengan merentak mengelilingi penari perempuan lainnya.

6. Tari Seblang

selasar.com

Tari Seblang adalah tarian yang berasal dari Desa Olehsari dan Bakungan Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Tari ini dianggap mistis karena sang penarinya yang bisa menari selama berjam-jam penuh tanpa lelah.

Penari yang terpilih menari Tari Seblang ini dipilih langsung oleh ketua adat dengan catatan seorang gadis muda yang belum pernah menikah dan masih perawan. Selain itu, biasanya gadis yang terpilih juga mempunyai garis keturunan dari penari sebelumnya.

Karena merupakan tarian yang sakral dan magis, penari Tari Seblang diharuskan melakukan beberapa ritual agar mampu menari selama enam jam selama sehari dalam satu minggu berturut-turut. Tidak hanya itu, pemanggilan roh ke dalam tubuh sang penari juga dilakukan sang tetua adat dengan mengasapi sang penari Seblang dengan asap dupa sambil mengucapkan mantera.

Proses masuknya roh ini diawali dengan Gending Lukinto. Gending ini dipercaya oleh masyarakat sebagai pemanggil arwah untuk datang ke ritual Seblang. Jika nampan bambu yang dipegang penari jatuh dan badan penarinya terjungkal ke belakang, itu tandanya penari sudah kerasukan roh.

Baca Juga: 5 Tarian Daerah Ini Digunakan untuk Mengusir Malapetaka, Sudah Tahu?

Verified Writer

Intan Sft

extraordinary girl

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya