TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Doa agar Diterima Kerja, Dilapangkan dan Diberi Rezeki yang Halal

Hanya Allah semata yang mampu mengabulkan doa kita

ilustrasi berdoa (freepik.com/jcomp)

Dalam ajaran Islam, seorang muslim sangat didorong untuk banyak-banyak memanjatkan doa kepada Allah SWT. Ini karena hanya Allah yang mampu mengabulkan permohonan kita. Malahan, Allah akan marah kalau kita enggan berdoa.

Kita bisa meminta apa saja kepada-Nya, baik urusan akhirat maupun dunia. Bahkan, jika kita sedang mencari kerja dan berharap agar diterima, jangan sungkan untuk memohon kepada Allah SWT.

Lantas, bagaimana cara memanjatkan doa agar diterima kerja? Untuk menemukan jawabannya, langsung scroll ke bawah, yuk!

Doa pembuka rezeki dan memohon dipermudah segala urusan sesuai tuntunan Rasulullah

ilustrasi berdoa (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sewaktu mencari referensi untuk menyusun artikel ini, penulis tidak menemukan secara spesifik doa agar diterima bekerja sesuai tuntunan Rasulullah. Meskipun begitu, bukan berarti kita lantas tidak berdoa.

Kalau kita pahami lebih jauh, pekerjaan erat kaitannya dengan rezeki (berupa harta) untuk menghidupi diri sendiri maupun keluarga. Dalam hal ini, kita bisa meminta kepada Allah agar, misalnya, dilapangkan rezeki ataupun diberi sumber penghidupan yang halal.

Nah, untuk situasi seperti itu, ada sekumpulan doa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dilansir Rumaysho dan Konsultasi Syariah, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Doa memohon rezeki, ilmu, dan amal yang diterima

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'a, wa rizqon thoyyibaa, wa 'amalan mutaqobbalaa.

(Rasulullah membaca doa ini tiap kali melaksanakan salat Subuh).

Artinya:

"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik)." (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih).

2. Doa memohon ampunan dan diberi rezeki oleh Allah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِني، وَعَافِني، وَارْزُقْنِي

Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa 'aafinii, warzuqnii.

Artinya:

"Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku." (HR. Muslim no. 35, 2697).

3. Doa agar diberi rezeki yang halal

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahummak-finii bi halaalika 'an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika 'amman siwaak.

Artinya:

"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu." (HR. Tirmidzi no. 3563. Menurut Al-Hafizh Abu Thahir, sanad hadis ini hasan).

4. Doa berlindung dari kemiskinan dan kefakiran

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ

Allahumma inni a'uudzubika minal faqri wal qillati wadz-dzillati wa a'uudzubika min an azhlima au azhlam.

Artinya:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kemiskinan, kehinaan. Dan aku berlindung kepada-Mu jangan sampai aku menzalimi atau dizalimi." (HR. Ahmad no. 8053 dan Abu Daud no. 1546, disahihkan oleh Syuaib al-Arnauth).

5. Doa memohon diperbanyak harta dan keturunan

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي

Allahummak-tsir maa liy, wa waladii, wa baariklii fiimaa a'thoitanii, wa athil hayaatii 'ala tho-'atik, wa ahsin 'amalii wagh-fir lii.

Artinya:

"Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku." (HR. Bukhari dalam sahihnya 1982 dan Bukhari Adabul Mufrad 653, disahihkan al-Albani).

Catatan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendoakan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dengan doa di atas.

6. Doa dipermudah urusan dunia dan akhirat

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ

Alloohumma ashlih lii diiniilladzii huwa 'ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma'aasyii, wa ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa ma'aadii, waj'alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj'alil mauta roohatan lii min kulli syarrin.

Artinya:

"Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku, perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah, ya Allah, kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan." (HR. Muslim no. 2720).

Baca Juga: Doa Setelah Sholawat Jibril, Doa Mustajab Datangkan Rezeki Berlimpah

7. Doa memohon rahmat dan diperbaiki segala urusan

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma rahmataka arju, falaa takilnii ila nafsii tharfata 'aiin, wa ashlih lii sya'nii kullahu, laa ilaha illaa anta.

Artinya:

"Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, maka janganlah Engkau bebankan pada diriku walau sekejap mata pun (urusan-urusan tersebut) dan perbaikilah segala urusanku, tidak ada Tuhan selain Engkau." (HR. Abu Dawud no. 5090. Dinilai hasan oleh Al-Albani).

Bolehkah berdoa agar diterima kerja dengan bahasa sendiri?

ilustrasi laki-laki sujud (pexels.com/Alena Darmel)

Kira-kira, apakah kita boleh berdoa dengan bahasa Indonesia? Mengenai hal ini, penulis merujuk ke penjelasan Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya yang diunggah oleh akun YouTube Ceramah Pendek.

Dalam ceramah tersebut, dibahas mengenai hukum berdoa ketika sujud. Nah, sebagian dari kita mungkin mengira kalau berdoa hanya dilakukan setelah selesai salat. Padahal, sewaktu pelaksanaannya pun, kita bisa memanjatkan doa.

Bahkan, kita sangat dianjurkan memperbanyak doa ketika melakukan sujud. Hal ini seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dilansir Rumaysho, dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, hadisnya berbunyi,

"Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah, sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian." (HR. Muslim, no. 479).

Lantas, apakah boleh kita memohonkan doa yang disusun dengan bahasa yang kita mengerti? Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa persoalan ini termasuk ikhtilaf atau terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama.

Meskipun begitu, mayoritas ulama membolehkannya. Jadi, setelah membaca bacaan sujud, maka kita boleh memanjatkan doa sebanyak-banyaknya. Namun demikian, ada dua hal penting yang harus diperhatikan.

a. Apabila doa yang dibacakan sesuai dengan tuntunan Nabi, maka doa tersebut dilafalkan

Ada banyak doa yang kita dapatkan dari hadis-hadis Nabi. Di antara banyaknya doa tersebut, minimal ada satu yang klop dengan keinginan kita.

Nah, kalau kita berada di situasi tersebut, alangkah baiknya jika kita membacakan doa seperti yang diajarkan Rasulullah. Hal ini in syaa Allah mampu mendatangkan pahala karena kita telah mengikuti amalan sunah.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa kita juga perlu melafalkan bacaan doa tersebut. Maksudnya, gerakkan bibir dan keluarkan suara—tak perlu terlalu keras, cukup sampai terdengar diri sendiri—saat berdoa di waktu sujud.

b. Apabila tidak ada doa yang sesuai dengan hajat yang diinginkan, maka mohonkan dalam hati

Kebutuhan zaman sekarang tentu berbeda dengan semasa Rasulullah hidup. Sebagai contoh, di zaman Nabi, mungkin belum ada yang namanya ujian masuk universitas ataupun interview pekerjaan. Doa untuk situasi seperti itu tidak diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam karena memang Nabi tidak dihadapkan dengan hal tersebut.

Kalau begini kondisinya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, ulama sepakat bahwa kita boleh berdoa sesuai dengan hajat yang diinginkan sewaktu sujud. Dalam hal ini, kita juga boleh memanjatkan doa agar diterima kerja di saat sujud sekalipun menggunakan bahasa Indonesia.

Akan tetapi, doa yang dipanjatkan tak perlu dilafalkan. Cukup mintakan kepada Allah di dalam hati—tanpa perlu bersuara maupun menggerakkan bibir.

Baca Juga: 6 Doa yang Perlu Diamalkan agar Semua Urusan Dipermudah Allah SWT

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya