Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Berangkat dari perspektif pribadi, artikel Opini di IDN Times menjadi salah satu pilihan untuk menunangkan aspirasi dan pandangan mendalam ke dalam tulisan. Meskipun begitu, menulis opini tidak boleh asal dilakukan, mesti disandarkan pada ketentuan yang ada.
Penulis sekaligus pegiat sustainability, Jalal membeberkan tips dan trik jitu menulis opini yang baik dalam Indonesia Writers Festival 2021. Hal tersebut dituangkan dalam sesi "Menulis Artikel Opini: Beropini Cerdas dari Riset Sumber Daya Alam."
Menulis opini bukan sekadar berbagi informasi penting yang diselingi pendapat pribadi, namun memberikan pandangan baru ke pembaca. Nah, bagi kamu yang semakin tertarik menulis opini yang berbobot, simak ulasan dari pakarnya langsung, yuk!
1. Merujuk pada sumber bacaan
Jalal sebagai penulis dan pegiat sustainability di IWF 2021 (youtube.com/IDN Times) Jalal menegaskan, dalam menulis opini harus merujuk pada sumber bacaan yang sesuai. Misalnya mengenai isu-isu sosial, lingkungan, hingga soal perubahan iklim, bisa mengulik buku-buku seputar sains dan lingkungan.
Hal itu dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan tips dan trik dari buku-buku yang dijadikan sebagai bahan rujukan. Melainkan juga menambah wawasan tentang permasalahan lingkungan serta solusi ke dalam artikel opini untuk dibagikan ke publik.
2. Punya motivasi tinggi
ilustrasi pria sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio) Alih-alih pendapatnya ingin dijadikan sebagai bahan rujukan pada pemangku kebijakan terhadap isu lingkungan berkelanjutan, Jalal hanya berkeinginan untuk berbagi informasi lingkungan yang selama ini ditekuni kepada khalayak luas. Keren banget, ya?
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tulisan opininnya tidak terlepas dari hasil perpaduan buku, jurnal, dan laporan yang sulit diakses oleh publik. Untuk itu, dia berusaha menyajikan informasi perkembangan isu lingkungan terkini dalam bentuk opini agar dapat diakses dengan mudah.
Tidak berhenti di situ, imbas kegigihannya menulis opini di ranah publik tentang isu dan perubahan lingkungan sangat besar. Jalal kerap mendapatkan undangan untuk dimintai pendapat dan solusinya baik itu dari pihak pemerintahan maupun pihak swasta.
Baca Juga: IWF 2021: 5 Tips Riset ala Jalal untuk Menulis Opini Cerdas, Catat!
3. Penulis opini tidak harus seorang expert, lho!
ilustrasi pria sedang berpikir (pexels.com/olia danilevich) Jika kamu bukan ahlinya, jangan berkecil hati kalau ingin menulis opini. Bagi Jalal, jika kamu mempunyai sesuatu, seperti pengetahuan, pendapat, dan informasi yang harus dibagikan dan ingin menuliskannya, maka lakukan hal baik tersebut. Sembari menulis, usahakanlah tetap belajar dari ahlinya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pemula jangan pernah takut mengembangkan diri ke sektor yang lain. Sebab Jalal pernah menulis opini seputar film dan musik yang sama sekali tidak ada kaitan dengan latar belakangnya selama ini. Akan tetapi, berkat hobi, pendapat, dan keberaniannya, ia berhasil menerbitkan opini di luar rekam jejaknya sebagai pegiat sustainability.
4. Menarik minat pembaca opini
ilustrasi wanita sedang menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio) Penulis kodratnya tidak terlepas mengalami kesulitan saat merangkai kata. Begitu pun dengan Jalal, saat menuangkan pendapat yang diperkuat oleh sumber bacaan seperti buku, laporan, maupun jurnal masih kerap terjebak dalam gaya bahasa yang kaku.
Guna mengatasi hal tersebut, dia memilih membaca buku bergenre fiksi dengan tujuan untuk memperkaya kosakata, sehingga proses menulis opini pun menjadi mudah mengalir. Cara satu ini patut kamu terapkan, lho.
Menurut Jalal, artikel opini dapat diringkas menjadi sebuah infografik. Selain itu, bisa juga disajikan dalam bentuk media lainnya agar mendorong minat, terutama bagi kaum milenial dan gen z untuk membaca artikel opini seutuhnya.
Baca Juga: IWF 2021: Menulis Artikel Kuliner Nusantara ala Kevindra Soemantri