TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Faktor yang Bisa Memengaruhi Mood, Ada Apa Saja?

Pola makan juga bawa dampak signifikan, lho

ilustrasi wanita berpose di taman bunga (pexels.com/leahkelley50725)

Mungkin kamu pernah merasakan perubahan suasana hati yang drastis, misalnya dari suasana hati yang sangat positif menjadi sangat negatif. Meskipun perubahan mood adalah bagian normal dari pengalaman manusia, orang yang sering dan moody ekstrem mungkin perlu memahami dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi suasana hati mereka.

Mood seseorang merupakan suatu keadaan emosional yang dapat berubah-ubah dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang kompleks. Faktor-faktor ini dapat mencakup aspek fisik, psikologis, dan lingkungan sehari-hari yang memainkan peran signifikan dalam membentuk perasaan dan suasana hati.

Terkadang, lingkungan sekitar dan elemen-elemen tak terduga juga dapat berperan penting dalam membentuk perasaan sehari-hari. Siapa sangka, hal-hal kecil seperti dekorasi rumah atau kualitas tidur dapat memengaruhi mood. Agar mood bisa selalu stabil, coba cari tahu faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi mood lewat artikel berikut ini.

1. Kualitas tidur

ilustrasi wanita tertidur (pexels.com/olly)

Tidur memainkan peran krusial dalam memengaruhi mood seseorang. Gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk sering terkait dengan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental. Gejala depresi dan kecemasan, termasuk gangguan tidur, sering dianggap sebagai tanda utama.

Dilansir National Library of Medicine, penelitian menunjukkan, bahwa kualitas tidur yang buruk dapat berdampak negatif pada mood, terutama pada keesokan harinya. Oleh karena itu, memahami dan memperbaiki pola tidur dapat menjadi strategi penting untuk meningkatkan kesejahteraan mental.

2. Ekspresi senyum

ilustrasi wanita memegang botol (pexels.com/karolinagabrowska)

Dikutip Verywell Mind, Kendra Cherry, MSEd, seorang dokter spesialis rehabilitasi psikososial, meskipun faktor-faktor yang mempengaruhi suasana hati sangatlah kompleks dan beragam, penelitian menemukan, bahwa mengubah ekspresi wajah secara sukarela dapat mempengaruhi suasana hati. Dengan kata lain, tersenyum walaupun dipaksakan bisa berperan dalam meningkatkan suasana hati dan perasaan.

Intinya, menerapkan ekspresi wajah yang positif akan memengaruhi pikiran dan menimbulkan suasana hati yang lebih positif. Terlepas dari apakah senyum yang kamu tunjukkan tulus atau tidak, cara ini terbukti dapat mempengaruhi mood.

"Hanya dengan melakukan tindakan fisik seperti tersenyum, seseorang dapat berkontribusi pada pembangunan atau penguatan sistem kekebalan tubuhnya," kata Dr. Murray Grossan, seorang ahli THT dan otolaringologis di Los Angeles, dilansir NBC News.

"Bahkan, memaksa senyum palsu dapat secara sah mengurangi stres dan menurunkan denyut jantung kamu," tambah Dr. Sivan Finkel, seorang dokter gigi kosmetik di The Dental Parlour di NYC, dilansir laman yang sama

3. Berada di alam

ilustrasi camping (pexels.com/cottonbro)

Dilansir American Psychological Association, penelitian menunjukkan, bahwa menjalani waktu di alam, baik itu dengan berjalan-jalan di taman kota atau mendaki di alam bebas, memiliki berbagai manfaat. Mulai dari peningkatan perhatian, pengurangan stres, hingga peningkatan suasana hati, riset menunjukkan bahwa alam dapat membantu mengurangi risiko gangguan psikiatri. 

Walaupun sebagian besar penelitian fokus pada ruang hijau seperti taman dan hutan, para peneliti kini juga mulai mengeksplorasi manfaat dari ruang berwarna biru, yang mencakup pemandangan sungai dan lautan. Baik dalam konteks urban maupun alam bebas, terdapat bukti bahwa hanya dengan berjalan di alam, kita dapat meningkatkan mood.

“Ada bukti yang semakin menguatkan, dari banyak peneliti, bahwa alam memberikan manfaat bagi kesejahteraan fisik dan psikologis manusia,” kata Lisa Nisbet, PhD, seorang psikolog di Universitas Trent di Ontario, Kanada, dilansir American Psychological Association.

“Kamu dapat meningkatkan suasana hati hanya dengan berjalan di alam, bahkan di alam perkotaan. Keterhubungan kamu dengan alam sepertinya turut berperan dalam meningkatkan kebahagiaan, bahkan ketika kamu tidak berada secara langsung di lingkungan alam,” tambahnya.

4. Kebersihan rumah

ilustrasi membersihkan karpet (pexels.com/ketutsubiyanto)

Selain manfaat memiliki rumah yang lebih bersih, menjaga kebersihan juga memainkan peran penting dalam memengaruhi mood dan kesehatan mental seseorang.Tindakan membersihkan rumah melibatkan aktivitas yang membutuhkan ketenangan, sehingga memberikan efek menenangkan saat menghadapi situasi yang menekan.

"Membersihkan dengan cermat dan mendalam juga dapat berfungsi sebagai cara fisik yang konstruktif untuk melepaskan rasa frustrasi," kata Dr. Peggy Loo, Ph.D., psikolog berlisensi dan direktur di Manhattan Therapy Collective, dilansir Forbes.

Dilansir Verywell Mind, Sherry Gordon, seorang penulis dan life coach profesional bersertifikat, menunjukkan bahwa praktik kebersihan, seperti mencuci piring dengan penuh perhatian dan merapikan tempat tidur dapat menghasilkan penurunan signifikan dalam tingkat kecemasan. Tidur di lingkungan yang rapi juga terkait dengan kualitas tidur lebih baik, sehingga dapat meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

Baca Juga: 5 Tips Bangkitkan Mood untuk Menulis, Sudah Coba? 

5. Media sosial

iilustrasi belajar menggunakan laptop (unsplash.com/steinart)

Media sosial telah menjadi salah satu faktor signifikan dalam mempengaruhi mood seseorang. Dengan terus meningkatnya ketergantungan pada platform media sosial untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman, aktivitas online seseorang turut mencerminkan serta mempengaruhi kesejahteraan mentalnya.

Contohnya, bagi orang-orang yang menggunakan media sosial, terutama untuk berbagi konten ringan seperti video kucing atau foto perjalanan, temuan bahwa platform tersebut memiliki dampak signifikan terhadap mood. Namun, penggunaan media sosial yang berlebihan atau terpapar konten negatif juga dapat menyebabkan stres dan penurunan mood.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola interaksi online dengan bijak agar media sosial dapat berperan sebagai alat positif dalam menjaga kesehatan mental. Jadi, cermatlah dalam menggunakan media sosial, ya!

6. Pola makan

ilustrasi makan sehat (pexels.com/mikhailnilov)

Dilansir National Library of Medicine, mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan mengandung lemak jenuh dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan suasana hati seseorang. Gak hanya itu, hal tersebut juga cenderung merangsang aktivasi sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati.

Sebaliknya, pola makan yang mendukung peradangan rendah, seperti pola makan Mediterania yang kaya serat, polifenol, dan lemak tak jenuh, dapat memberikan manfaat positif pada kesehatan mental dan membantu menjaga mood agar lebih seimbang. Oleh karena itu, memilih pola makan sehat dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mental dan mood yang baik.

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya