TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Work From Home Cocok Buat Introver, Makin Bikin Produktif!

Kerja di rumah justru malah bikin ide mengalir deras!

pexels.com/Andrea Piacquadio

Guna menanggulangi penyebaran virus corona, banyak instansi maupun perusahaan yang memberlakukan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Kebijakan WFH ini jadi metode kerja yang cocok banget buat introver, loh! Berikut ini tujuh alasannya.

1. Waktu gak kebuang di jalan, yang artinya lebih banyak durasi buat me time! Yeay!

pexels.com/Andrea Piacquadio

Jika jarak tempuh antara kantor dan tempat tinggalmu memakan banyak waktu, maka tentu itu membuat frustrasi. Bagi introver, kebijakan WFH bisa membuatnya mengalihkan waktu yang tadinya terbuang di jalan untuk menggunakannya sebagai waktu me time.

Kalau biasanya durasi dua jam hanya digunakan buat pulang-pergi kerja, kini introver pasti memanfaatkannya buat mengisi energinya kembali melalui me time! Yeay!

2. Kesendirian ketika bekerja di rumah justru bikin ide makin mengalir deras!

pexels.com/Andrea Piacquadio

Introver justru tipikal yang makin kreatif ketika dia tengah sendirian di ruang pribadinya. Gak heran, deh kalau kebijakan WFH justru bikin introver makin kebanjiran ide. Kalau di kantor kan banyak 'gangguannya', mulai dari ngobrol sama teman sampai diskusi mau pesan es kopi apa sore nanti.

Baca Juga: Hindari Corona, Ini 6 Manfaat Positif Work from Home

3. Gak drained out, lantaran energi gak banyak terkuras buat interaksi toksik

pexels.com/Jopwell

Kerja di kantor sering kali gak terhindarkan dari interaksi langsung antar rekan kantor. Nah, yang paling bikin introver gak betah adalah ketika dia harus dihadapkan dengan interaksi toksik. Entah itu berupa obrolan gosip ataupun tentang pemikiran rekan kantor yang misleading. Dengan WFH, seenggaknya introver gak harus berhadapan langsung dengan si subjek toksik sehingga gak bikin drained out.

4. Ucapkan selamat tinggal pada kalimat basa-basi yang bersifat menghakimi

pexels.com/Tim Gouw

Semenjak dilahirkan, sepertinya introver harus bersabar dengan basa-basi ataupun komentar yang dilabelkan pada dirinya.

Misalnya, komentar seperti, “Kok cuma senyam-senyum, sih. Ikutan ngobrol, dong.” ; “Diem aja, nih. Jutek banget, lah.” ataupun komentar, “Jangan terlalu serius, lah. Kan, cuma bercanda.”

Dengan adanya WFH, kamu bisa rehat sejenak, ya dari komentar-komentar dan basa-basi tersebut.

5. Bisa mengisi jam istirahat dengan lebih relaks

pexels.com/Andrea Piacquadio

Jam istirahat bagi introver sering kali justru berakhir dengan energi yang makin berkurang, dan bukannya makin terisi. Hal ini lantaran introver tidak bisa benar-benar mengisi energinya di tengah keramaian.

Semenjak WFH, pasti introver bisa betulan rileks ketika jam istirahat, lantaran bisa benar-benar fokus menikmati kesendirian, dan betulan rehat dari keramaian.

6. Bebas berekspresi! Gak perlu ribet untuk menyesuaikan standar lingkungan

pexels.com/Tirachard Kumtanom

Introver sering disebut sebagai individu yang harus hidup di dunia dengan sudut pandang ekstrover. Artinya, introver harus banyak mendorong dirinya untuk setidaknya bisa mengimbangi standar lingkungan yang sering kali berbeda. Apalagi kalau urusan kantor, tentu sikap kooperatif dan adaptif diperlukan, toh?

Nah, berkat WFH setidaknya introver bisa bebas berekspresi tentang caranya menjalani interaksi sosial, yakni terhindar dari small talk yang tidak disukai introver, dan menikmati waktu sendiri saat jam istirahat tanpa harus dilabeli sebagai makhluk ‘anti sosial’. 

Baca Juga: 7 Aplikasi Terbaik yang Bisa Support Kamu untuk Work From Home

Verified Writer

Shinta Dwi Adinda

🖤

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya