Kenapa Kita Harus Merasakan Penderitaan dalam Hidup?
#GoodLife Tak semua derita selalu menjadi luka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gak ada yang suka menderita dalam hidup. Kita mati-matian menyingkirkan berbagai jenis rasa sakit dan penderitaan di setiap kesempatan. Tak jarang kita juga membutuhkan obat-obatan untuk menyingkirkannya. Semua orang mencoba untuk melakukan hal baru dan menghindari rasa sakit setelah menerima peristiwa yang penuh penderitaan.
Banyak yang menganggap bahwa memiliki penderitaan adalah hal yang menyusahkan dan memalukan. Tapi bagaimana jika itu tidak benar?
1. Kenapa ada yang namanya penderitaan dalam hidup?
Untuk mengerti the beauty of suffering, kita harus mengerti terlebih dahulu, kenapa rasa sakit itu ada. Rasa sakit lebih seperti sebuah tanda bahwa ada sesuatu yang berbahaya dalam hidup. Rasa sakit menjadi sebuah pengingat untuk kita agar mampu menghindari hal-hal yang berbahaya di kemudian hari.
Ini adalah cara kita berkembang, namun di era modern seperti ini, "penderitaan" tak selalu bersifat fisik. Seringkali penderitaan malah berwujud proses mental yang ingin kita lewati namun tak bisa.
Contohnya adalah saat kita masih muda, belajar dan bikin PR bisa dimasukkan dalam kategori "penderitaan" karena kita sebenarnya lebih memilih main ke luar daripada bikin PR. Tapi kalau nggak belajar, kita nggak bisa dapat apa-apa dan nilai sekolah jadi jelek.
Prinsip yang sama bisa diterapkan dalam dunia orang dewasa. Bekerja keras bisa menjadi sebuah "penderitaan" bagi beberapa orang. Jika orang-orang bisa mencoba untuk menyingkirkan "penderitaan" ini dengan bermalas-malasan di kantor, pekerjaan mereka pasti akan berantakan.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Berdamai dengan Kegagalan
Editor’s picks
Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia? Jauhkan Dulu 9 Sumber Penderitaan Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.