TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biar Lebih Bahagia, Ini 8 Langkah Detoks Emosi Negatif dalam Diri

Wajib banget kamu terapkan!

unsplash.com/gabriellehenderson

Manusia hidup tentu mustahil jika tak memiliki masalah. Sayangnya, beberapa masalah tidak begitu saja dapat diselesaikan, dan dapat berkibat menimbukan emosi negatif dalam diri seseorang. Jika sudah demikian, rasanya penting untuk mengetahui cara menangani perasaan yang timbul tersebut. 

Sama seperti tubuh, pikiran perlu juga untuk didetoksifikasi dari segala hal yang kotor dan buruk, supaya seseorang bisa menjalani hidup dengan lebih damai serta bahagia. Berikut adalah 8 langkah membuang emosi negatif yang bisa kamu lakukan, kalau pikiran dan perasaan lagi kacau. Apa saja?

1. Be aware dengan emosi yang sedang kamu rasakan

unsplash.com/gabriellehenderson

Selama ini ketika bersedih kamu pasti sering memaksakan diri, dan tak mengijinkan dirimu menangis karena merasa sudah dewasa, 'kan? Banyak dari kita cenderung berusaha menekan perasaan ketika sedang depresi, berpura-pura seolah semua baik-baik saja. Padahal, menyangkal emosi justru bukanlah penyelesaian masalah yang tepat.

Masalah tak akan hilang dengan kamu mengabaikannya. Maka, mulailah perhatikan apa pun emosi yang sedang kamu rasakan. Setiap kali merasa bosan, cemas, stres, dan sedih, jangan mencoba mengalihkan perhatian. Pahami mengapa emosi tersebut muncul, sehingga kamu bisa mencoba membenahinya.

2. Berlatih mereka ulang memori negatif dari sisi yang lebih positif

pexels.com/Garon Piceli

Yup, menjadi terbuka dan melihat sebuah memori pahit dari perspektif lain sangat membantu jika kamu tidak ingin dikuasai kenegatifan tersebut. Kita semua tentu memiliki daftar kenangan menyakitkan yang masih kerap menganggu.

Tuliskan saja kenangan-kenangan tersebut, dan coba ingat-ingat, selain sisi buruk, apakah ada dampak baik yang telah dibawa peristiwa tersebut untukmu? Sebab kita tahu, sepahit-pahit pengalaman tentu saja ada pengajaran baik bagi orang yang mengalaminya. 

Baca Juga: 5 Tanda Darurat Bahwa Sahabatmu Harus Diajak Keluar dari Zona Nyaman

3. Keluar dari dirimu sendiri dan cobalah melebur dengan orang lain

unsplash.com/felixrstg

Memang benar, terlalu lama berada di comfort zone gak akan membuat seseorang berkembang. Apalagi saat kamu sedang berusaha memperbaiki diri, berani keluar dari duniamu dan mencari dunia baru bisa membantu mengurangi fokus pada kekurangan atau penyesalan pada diri sendiri. 

Alih-alih mengurung diri di rumah, cari kegiatan baru yang membuatmu berfokus pada orang lain, seperti melakukan pekerjaan amal. Kegiatan ini akan mengajarimu memberikan cinta yang positif pada orang tidak seberuntung kamu, dan membuka kesadaran untuk lebih bersyukur dengan apa yang kini kamu miliki, termasuk masalah yang sedang dihadapi (yang ternyata tidak seberat penderitaan orang lain). 

4. Hilangkan kebiasaan mengeluh

unsplash.com/jtylernix

Kalau dihitung, kira-kira seberapa sering kamu mengeluh dalam sehari? Bahkan sesaat setelah bangun tidur saja sudah berjejer hal yang bisa kamu keluhkan, mulai dari bangun terlambat, hingga menu sarapan yang tak kamu sukai, cuaca di luar, atau macetnya lalu lintas. Jika kebiasaan ini dipupuk terus menerus, tanpa sadar kamu hanya menumpuk emosi yang jika terakumulasi dapat menimbulkan frustrasi. 

Untuk mendetoksifikasi emosi negatif, salah satu caranya adalah mencoba tidak mengeluh selama jangka waktu tertentu. Jangan kira sepele, usaha satu ini sangat efektif membuatmu merasa lebih baik serta dipenuhi energi positif lho! 

5. Mulai kebiasaan bangun awal dan menikmati pagi hari

unsplash.com/Bruce Mars

Tahukah kamu bahwa terlalu banyak hal menarik yang kamu lewatkan, karena tidak meluangkan waktu menikmati suasana pagi hari? Selain sinar matahari yang menyehatkan, suasana alam saat pagi mampu merelaksasi pikiran melalui hal-hal sederhana, seperti suara kokok ayam, atau melihat dedaunan yang masih dibasahi embun. 

Selain itu, bangun lebih awal juga menghindarkan kamu dari kebiasaan tergesa-gesa, yang kerap kali merusak mood-mu seharian. Hayo, siapa yang sering merasa harinya rusak, karena buru-buru dan lupa bawa barang tertentu? 

6. Minta bantuan seorang ahli

pexels.com/Polina Zimmerman

Sebuah kegelisaan, kecemasan, dan perasaan negatif akibat kenangan buruk mungkin memerlukan bantuan dari seorang profesional untuk diselesaikan. Langkah ini dapat membantumu menemukan darimana pola pikir negatif yang kamu miliki tersebut berasal, kemudian menyesuaikannya agar masalah tersebut tidak lagi mengendalikanmu. 

Melakukan terapi dengan psikiater tak hanya bisa membantu keluar dari emosi buruk. Kamu juga dapat belajar mengenai keterampilan berpikir, serta berkomunikasi yang lebih baik dalam membangun relasi dengan orang lain. Ini berguna buat kamu yang trauma menjalin hubungan karena kegagalan masa lalu nih.

7. Maafkan dirimu sendiri dan orang lain

unsplash.com/Anthony Tran

Terlebih jika selama ini kamu jarang berbincang dengan diri sendiri, mulailah untuk meningkatkan rasa empati untuk dirimu. Jangan pernah menyalahkan diri karena sudah merasa cemas atau tertekan. 

Begitu pula pada orang lain, jika kamu merasa seseorang memiliki kesalahan padamu yang belum mereka selesaikan, maafkan saja. Pengampunan tidak berarti membiarkan orang lain lolos, itu membebaskan dirimu. Maafkan mereka bukan karena ia pantas menerimanya, namun karena kamu layak mendapat kehidupan yang damai. 

Baca Juga: 6 Tips Mengelola Emosi Negatif Jadi Positif dengan Lebih Bijaksana 

Verified Writer

Sinta Wijayanti

“Failure is a feeling long before it becomes an actual result." -Michelle Obama

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya