Selamatkan Danau Toba, Siswa SMA Sulap Eceng Gondok Jadi Pupuk Hayati
Karya ini dipresentasikan di Jakarta Scholars Symposium
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari gini, siapa sih yang tak mengenal Danau Toba? Danau terbesar di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara ini memang kerap menjadi daya tarik ketika kita berkunjung di Sumatera Utara. Tapi, sayangnya keindahannya berkurang karena banyaknya tanaman gulma eceng gondok yang menutupi danau tersebut.
Kondisi ini ternyata menarik perhatian salah satu siswa SMA yang kemudian tergerak membuat proyek untuk menyelamatkan Danau Toba.
Karyanya ini dipresentasikan dalam acara simposium yang digelar oleh Jakarta Scholars Symposium (JSS) lewat tajuk “Saving our Earth”, dan digelar di Soehana Hall, Jakarta, pada Rabu kemarin (24/5/23). Kira-kira, seperti apa hasil karya siswa SMA ini? Simak artikelnya berikut ini.
Baca Juga: 9 Fakta Eceng Gondok, Sering Dianggap Gulma namun Punya Banyak Manfaat
1. Keindahan Danau Toba tertutup eceng gondok dan disulap jadi pupuk hayati
Adalah Stefan Fredrick Atmadja, siswa kelas 11 Jakarta Intercultural School, yang mengubah tanaman gulma eceng gondok yang dikenal dapat merusak keindahan Danau Toba menjadi pupuk hayati bagi para petani Toba.
Memang danau alami terbesar di Indonesia ini menyuguhkan keindahan alam yang menakjubkan, dan ini sudah banyak diakui oleh banyak para wisatawan lokal maupun asing. Ada banyak spot indah di Danau Toba yang bisa diabadikan ketika berkunjung ke sana, tapi sayangnya wisata ini banyak dipenuhi oleh gulma eceng gondok yang justru menutup keindahan Danau Toba. Berangkat dari hal ini, akhirnya Stefan Fredrick Atmadja menuangkan idenya menjadi sesuatu yang berguna tak hanya untuk Danau Toba namun juga untuk masyarakat di sekitarnya.
“Eceng gondok yang menutupi danau, menimbulkan tiga permasalahan yang signifikan. Pertama, kerapatan eceng gondok menghalau sinar matahari sehingga menghalangi proses fotosintesis organisme di dalam danau. Kedua, mengurangi kadar oksigen yang akan menghambat pertumbuhan makhluk hidup lainnya. Dan yang ketiga, persoalan pariwisata. Karena dapat mengurangi keindahan pemandangan yang kemudian akan berakibat pada menurunnya daya tarik pariwisata,” ujarnya dalam pemaparan proyek yang dikembangkan tersebut.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.