Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannya

Menyerang kelenjar tiroid

Penyakit gondok atau goiter merupakan kondisi di mana adanya pembengkakan di leher (kelenjar tiroid). Penyakit ini ada yang bisa hilang dengan sendirinya, ada juga yang membutuhkan perawatan khusus jika kondisi sudah parah.

Kelenjar tiroid berada di leher, tepat di bawah jakun manusia. Kelenjar ini mengeluarkan hormon yang membantu mengatur fungsi tubuh, termasuk proses mengubah makanan menjadi energi. 

Lantas, apa saja jenis penyakit gondok? Bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya di bawah ini. 

1. Jenis

Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannyailustrasi penyakit gondok (commons.wikimedia.org/MyUpchar )

Penyakit gondok memiliki penyebab yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Menurut Cleveland Clinic, penyakit gondok dibagi menjadi 3 jenis utama: 

  •  Simple goiter atau bisa disebut dengan gondok sederhana terjadi ketika kelenjar tiroid tidak bisa membuat cukup hormon untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kelenjar tiroid mencoba untuk menebus kekurangan ini dengan tumbuh lebih besar.
  • Gondok koloid (endemik) terjadi pada orang-orang di bagian dunia tertentu karena tidak mendapatkan cukup yodium pada makanan mereka. Yodium diperlukan untuk membuat hormon tiroid.
  • Gondok sporadik memiliki penyebab yang belum diketahui. Diduga, jenis ini bisa disebabkan oleh obat-obatan seperti lithium. 

2. Gejala umum

Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannyailustrasi batuk (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Dilansir Healthline, gejala utama penyakit gondok adalah pembengkakan yang bisa terlihat di leher. Pembengkakan ini bisa bervariasi, dari yang sangat kecil hingga sangat besar. Jenis gondok yang dialami tentunya akan menimbulkan yang berbeda-beda pula. 

Beberapa gejala umum lainnya termasuk:

  • Kesulitan menelan atau bernapas.
  • Batuk.
  • Suara serak.
  • Pusing saat mengangkat tangan di atas kepala.
  • Pembengkakan vena di leher.
  • Tenggorokan yang terasa sesak.

3. Faktor risiko

Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannyailustrasi obat-obatan (unsplash.com/Adam Niescioruk)

Menurut Mayo Clinic, beberapa faktor risiko umum untuk penyakit gondok meliputi:

  • Asupan yodium. Di beberapa negara yang tidak memiliki makanan dengan nutrisi yang baik akan lebih rentan terkena penyakit gondok.
  • Jenis kelamin. Perempuan mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami penyakit gondok atau gangguan tiroid lainnya.
  • Kehamilan dan menopause. Masalah tiroid pada wanita lebih mungkin terjadi selama masa kehamilan atau menopause.
  • Usia. Penyakit gondok lebih sering terjadi pada orang di atas 40 tahun.
  • Riwayat kesehatan keluarga. Seseorang yang memiliki kerabat dengan penyakit gondok akan meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
  • Obat-obatan. Beberapa perawatan medis, seperti obat jantung amiodarone dan obat psikiatri lithium, bisa meningkatkan risiko penyakit gondok.
  • Paparan radiasi. Risiko penyakit gondok bisa meningkat jika kamu pernah menjalani perawatan radiasi di area leher atau dada. 

Baca Juga: Waspadai Hepatitis Akut Misterius, Kenali Gejalanya!

4. Diagnosis

Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannyailustrasi diagnosis (unsplash.com/National Cancer Institute)

Melansir Healthline, untuk diagnosis awal, dokter akan memeriksa leher untuk mendeteksi pembengkakan. Mereka juga akan menjalani beberapa tes yang bisa meliputi:

  • Tes darah. Cara ini bisa mendeteksi perubahan kadar hormon dan peningkatan produksi antibodi.
  • Pemindaian tiroid. Cara diagnosis ini biasanya dilakukan ketika kadar tiroid pasien meningkat. Pemindaian ini akan menunjukkan ukuran dan kondisi gondok yang diderita.
  • USG. Pemeriksaan ultrasonografi bisa menghasilkan gambar untuk melihat ukuran gondok dan melihat perubahan nodul pada gondok tersebut.
  • Biopsi. Biopsi adalah prosedur yang melibatkan pengambilan sampel kecil dari nodul tiroid jika ada. Sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

5. Pengobatan

Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannyailustrasi operasi (unsplash.com/JAFAR AHMED)

Dokter akan memutuskan pengobatan yang ideal berdasarkan ukuran dan tingkat keparahan gondok yang dialami. Pengobatan juga bisa didasarkan pada masalah kesehatan yang berkontribusi pada penyakit gondok.

Menurut laman Healthline, beberapa penanganan yang bisa dilakukan adalah:

  • Obat-obatan. Untuk pasien yang mengalami hipotiroidisme atau hipertiroidisme, obat-obatan bisa mengecilkan kondisi gondok. Kortikosteroid akan digunakan jika pasien mengalami tiroiditis.
  • Operasi pembedahan. Cara ini akan digunakan jika gondok tumbuh terlalu besar atau tubuh pasien tidak merespon terhadap pengobatan.
  • Yodium radioaktif. Untuk pasien dengan gondok multinodular beracun, yodium radioaktif (RAI) mungkin perlu dilakukan. Pengobatan RAI dilakukan secara oral di mana ia akan menghancurkan jaringan tiroid yang terlalu aktif.
  • Perawatan di rumah. Tergantung dengan jenis gondok yang dialami, pasien mungkin akan dianjurkan untuk menambah atau mengurangi asupan yodium di rumah.

Banyak pasien gondok yang bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Di beberapa kasus, penyakit gondok tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya. Segera konsultasi ke dokter jika kamu mengalami gejala penyakit gondok.9

Baca Juga: Virus Hendra: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya