Belajar Hukum Secara Otodidak, Petani Berhasil 'Denda' Perusahaan
Ia belajar selama 16 tahun lho. Rakyat kecil yang mau belajar nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi rakyat kecil, memperjuangkan keadilan bukanlah hal yang mudah. Maraknya korupsi pada institusi penegak hukum hingga benturan dengan kepentingan penguasa, kerap membuat rakyat kecil ”menjerit” karena tidak dapat memperoleh hak mereka sepenuhnya.
Namun rupanya hal tersebut tidak menyurutkan langkah seorang petani di Cina ini, untuk terus memperjuangkan keadilan bagi dirinya serta lingkungan sekitarnya. Simak kisahnya berikut ini.
1. Bermula saat lingkungan tempat tinggalnya rusak akibat aktivitas perusahaan yang tidak bertanggung jawab
Wang Enlin merupakan petani sederhana yang hanya mengenyam bangku sekolah hingga tingkat 3 sekolah dasar. Kejadian bermula di tahun 2001 ketika ia mendapati lahannya dibanjiri limbah cair dari pabrik perusahaan kimia, Qinghua, yang membuatnya tidak dapat bertani.
Terhitung sejak 2001, Qinghua tercatat telah membuang 15.000 hingga 20.000 ton limbah kimia tahunan dari pabrik polivinil klorida di dekat desa Wang, bagian timur laut Cina.
Menurut dokumen dari Pemerintah, tanah pertanian tersebut tidak dapat digunakan dalam waktu yang lama karena telah tercemar oleh polusi limbah. Sepanjang kurun waktu dari tahun 2001 – 2016, perusahaan Qinghua terus membuang limbah berbahaya di desa tersebut, di mana penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
Perusahaan tersebut juga diketahui telah membuat 71 hektar lahan tidak dapat digunakan akibat pembuangan kalsium karbida. Selain itu, tercatat kolam seluas 478 hektar berisi limbah cair.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.