TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari 6 Kata Ini Saat Mengobrol dengan Seseorang yang Depresi

#GoodLife Bisa saja kamu menusuknya meski perkataanmu baik

Unsplash.com/fairytailphotography

Banyak sekali orang depresi yang sengaja tidak menunjukkan keadaan sebenarnya atau memang mereka tidak menyadari bahwa itu depresi. Hal tersebut sangat fatal apabila orang-orang disekitar tidak menyadari dan tidak peduli. Satu dari lima remaja akan mengalami depresi di beberapa titik, yang berarti itu mungkin memengaruhi seseorang di sekitarnya.

Tentu saja, ketika terkadang seorang teman mengalami kesulitan, kalian pasti ingin membantu. Tetapi penting untuk memilih kata-kata dengan bijak agar teman kalian tahu bahwa kalian benar-benar memahami apa yang sedang ia alami.

Berikut adalah beberapa frasa yang bermaksud baik tetapi sebenarnya bisa lebih berbahaya daripada yang baik dan apa yang bisa kalian katakan sebagai gantinya.

1. "Semangat!"

Unsplash.com/fairytailphotography

Depresi tidak sama dengan suasana hati yang buruk. Ketika seseorang mengalami depresi, mereka berurusan dengan kondisi medis berbasis otak. Bagaimana pun kalian mencoba untuk mengusir depresi mereka, hal tersebut tidak akan semudah itu, apalagi hanya dengan kata-kata. Sebaliknya, beri tahu mereka bahwa kalian selalu mau meminjamkan telinga dan benar-benar mendengarkan saat mereka siap untuk berbicara. Terkadang menjadi pendengar jauh lebih baik.

2. "Kamu hanya butuh teh atau kopi"

Unsplash.com/infectedluna

Jika kalian ingin memberikan beberapa perubahan dengan menyarankan sesuatu untuk dilakukan untuk mengurangi depresi mereka sepertinya hal tersebut tidak akan banyak membantu. Jauhi saran yang sedikit meremehkan, ingatlah bahwa kasih sayang dan perhatian sebaiknya diungkapkan melalui pertanyaan dan bukan jawaban.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mengalami Depresi yang Mungkin Sering Kamu Abaikan

3. "Banyak orang yang bahkan lebih buruk dari kamu"

Unsplash.com/matthewhenry

Mengatakan sesuatu seperti itu dapat memperburuk perasaan bersalah, dan rasa bersalah sudah memainkan peran besar dalam depresi. Ini bukan tentang tidak bersyukur atau lupa untuk melihat sisi baiknya. Alih-alih membuat teman kalian merasa buruk karena merasa tidak enak, biarkan mereka tahu bahwa kalian ada di sana kapan pun mereka ingin curhat.

4. "Jangan seperti itu!"

Unsplash.com/ericjamesward

Mengatakan sesuatu seperti itu justru semakin memperkeruh keadaan, mereka akan sulit membuka atau mengatakan bagaimana perasaannya saat itu. Lebih baik mengatakan bahwa kalian benar-benar peduli kepada mereka dan kalian ingin meluangkan waktu untuk mendiskusikannya. Dan ingat bahwa depresi dapat menyulitkan untuk melakukan apa pun, jadi jika teman kalian merasa terbenani dengan suatu hal, jangan ragu untuk membantunya.

5. "Bunuh diri itu sangat egois"

Unsplash.com/patrickian4

Bagaimana kalian bereaksi terhadap cerita dalam berita tentang depresi dan bunuh diri akan menunjukkan pada teman kalian apakah dia dapat mempercayai kalian untuk menganggapnya serius dan menawarkan dukungan tanpa penghakiman.

Jika seorang teman curhat bahwa mereka berpikir tentang bunuh diri, jangan singkirkan mereka. Biarkan mereka tahu kalian bersyukur bahwa mereka mempercayai kalian, dan segera ambil tindakan untuk membantunya mendapatkan dukungan yang dibutuhkannhya. Jangan ragu untuk meminta orang tua, guru, atau dokter untuk bimbingan. Bahkan jika kalian khawatir mereka akan marah pada kalian karena memberi tahu seseorang yang dapat membantunya, kalian akan senang dapat memberinya bantuan yang dibutuhkannya sebelum terlambat.

Baca Juga: Ketika Orang Depresi, Sebenarnya Dia Butuh Psikolog atau Motivator?

Verified Writer

Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya