TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Prinsip Kepemimpinan Jack Welch yang Bisa Kamu Contoh

Pelajaran yang harus dipahami untuk para pemimpin muda

Jack Welch (facebook.com/Jack Welch Management Institute)

Jack Welch merupakan CEO General Electric (GE) di tahun 1981 hingga 2001. Dalam masa kepemimpinannya, total kapitalisasi pasar GE melonjak dari $14 Miliar menjadi $410 Miliar dan membuatnya menjadi perusahaan terbesar di dunia. Sehingga Majalah Fortune menamainya “Manajer Abad Ini”. GE sendiri terkenal sebagai perusahaan gurita raksasa karena memiliki sektor bisnis yang terlampau banyaknya di seluruh dunia. Saat Welch mengambil alih, ia merestrukturisasi sektor bisnis menjadi 3 bagian yang meliputi 16 sektor bisnis inti bagi GE dan 63 sektor bisnis diluar bisnis inti. Selain itu, keputusan paling berpengaruh lainnya yaitu dengan menciptakan organisasi dimana karyawan diberdayakan dan diarahkan secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Salah satunya dengan menghapus lapisan manajemen yang dianggap tidak perlu.

Dari kepemimpinannya tersebut, walaupun Jack Welch telah pensiun dari masa jabatannya, ia tetap berkarya sebagai konsultan bisnis dan manajemen serta menulis beberapa buku bersama dengan istrinya, Suzy Welch. Berikut prinsip-prinsip yang ia terapkan selama kepemimpinannya di GE.

Baca Juga: Semakin Dikenal, 9 Potret Olivia Welch di Film Fear Street Trilogy

1. Memiliki keberanian untuk membuat keputusan tidak popular dengan menempatkan karyawan di tempat yang tepat

Ilustrasi Keberanian Membuat Keputusan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dalam kepemimpinan Jack Welch, ia menghabiskan separuh waktunya untuk mendapatkan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan di tempat yang tepat dan membantu mereka untuk berkembang. Bahkan ia di kritik karena mengambil langkah besar dengan mengurangi pegawai kurang lebih 70 ribu orang dalam kurun waktu 4 tahun. Namun, keputusan ekstremnya tersebut membuat pendapatan dan harga saham GE meningkat di tahun-tahun berikutnya.

Dengan ditempatkannya setiap orang di posisi yang tepat, maka produktivitas akan lebih maksimal. Welch merupakan seorang yang berkomitmen dan disiplin dalam pengambilan keputusan yang akan didelegasikan oleh pemimpin global GE. Ia mengatakan bahwa seorang pemimpin dinilai pada saat mereka mengambil keputusan, karena pilihannya tersebut dapat menentukan keberhasilan suatu organisasi.

Baca Juga: 5 Kualitas Kepemimpinan yang Harus Dimiliki untuk Jadi Pemimpin Hebat

2. Rasa penasaran yang tak terpuaskan. Memastikan pertanyaan dijawab dengan tindakan

Ilustrasi Rasa Ingin Tahu (pexels.com/RODNAE Productions)

Welch merupakan seorang yang selalu ingin tahu dan memiliki lebih banyak pertanyaan saat bertemu dengan rekannya. Hal ini bukan untuk memamerkan kecerdasannya, melainkan untuk memperoleh informasi sebanyak yang ia bisa.

Selain itu, hal ini dilakukan untuk mendapatkan solusi yang lebih optimal dari setiap permasalahan. Saat seorang karyawan melakukan persentasinya, seorang pemimpin yang baik akan mengujinya dengan segala pertanyaan ‘how’ dan ‘why’ untuk mendorong karyawan tersebut memaksimalkan potensi yang ia miliki. Cara unik inilah yang dilakukan Welch untuk mendekati para karyawannya sehingga mereka akan lebih berusaha untuk memberikan jawaban yang terbaik dalam setiap tindakannya.

3. Membangun kepercayaan dengan keterbukaan dan transparansi

Ilustrasi Membangun Kepercayaan (pexels.com/RODNAE Productions)

Jack Welch mengatakan bahwa kurangnya keterbukaan akan mengakibatkan terhalangnya ide-ide cerdas dan tindakan sigap dari orang-orang hebat. Ia paling tidak menyukai pemimpin yang hanya menimbun informasi untuk dirinya sendiri dan tidak berbagi kepada para bawahannya. Bahkan menurutnya, pemimpin yang buruk ialah pemimpin yang mengakui ide atau pekerjaan orang lain sebagai hasilnya.

Sebagai pemimpin yang baik diperlukan transparansi kepada tim dengan memberikan contoh yang baik. Jika seseorang berkinerja buruk, maka segera lakukan tindakan untuk memperbaikinya dan berikan kesempatan orang tersebut untuk meningkatkan kemampuannya. Sebaliknya, berikan penghargaan kepada karyawan yang berkinerja baik.

4. Pemimpin memancarkan energi positif dan optimisme

Ilustrasi Membangun Optimisme (pexels.com/RODNAE Productions)

Penting bagi pemimpin untuk mendorong tim untuk tetap optimis dengan mengenalkan tujuan dalam pekerjaan dan kehidupan mereka. Untuk mencapai kinerja puncak, seorang pemimpin harus mampu untuk menanamkan rasa percaya diri di setiap anggota timnya. Salah satu cara adalah dengan mengakui kerja bagus dalam tim. Hal ini bertujuan untuk membuat mereka bersemangat dengan apa yang mereka kerjakan.

Dengan adanya motivasi dan pengakuan dari seorang pemimpin, bawahan akan merasa dihargai dan mereka akan memberikan kinerja terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan paling sulit sekalipun. Selain itu, dorong karyawan untuk berinovasi tanpa takut melakukan kesalahan dan yakinkan bahwa kesalahan merupakan kunci utama untuk perkembangannya. Sehingga untuk ke depannya, ia akan lebih belajar dan berusaha untuk meminimalisir kesalahan serta memberikan lebih banyak kontribusi bagi pekerjaannya. Karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk bekerja. Maka, hayatilah pekerjaan itu agar terasa menyenangkan.

Baca Juga: 9 Series dan Film Terbaik Jack Lowden, Period Drama hingga Biopik

Writer

Siti Fatimah Anggraeni

Hello, I'm new here. I just wanna share what i'm thinking of. I'm glad to share my stories and experiences with you :))

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya