Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Selama Ramadan, kita dianjurkan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Kalau hari-hari biasanya kamu lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, seperti pergi ke pusat perbelanjaan, nongkrong, nge-game, hingga nonton drama Korea, cobalah mengubahnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Misalnya dengan itikaf di masjid. Salah satu amalan yang disunahkan Nabi Muhammad ini dilakukan dengan berdiam diri di masjid. Sebelum melakukannya, coba pahami dulu hal-hal tentang itikaf di bawah ini:
1. Itikaf sebagai bentuk kecintaan kepada Allah
Ilustrasi ibadah (Pexels.com/rawpixel) Hal yang diutamakan saat itikaf yakni meniatkan diri untuk beribadah. Selain itu, mohon ampunan dari segala dosa-dosa hanya kepada Allah SWT.
Kegiatan ini bisa diikuti semua umat muslim. Itikaf bisa dilakukan kapan saja, tapi lebih baik bila dilakukan selama Ramadan.
2. Waktu yang tepat melakukan itikaf
Ilustrasi ibadah (Unsplash.com/Rifky Nur Setyadi) Waktu terbaik untuk melakukan itikaf yakni pada bulan Ramadan selama sepuluh hari. Rasulullah melakukan itikaf selama 10 hari.
Namun, di tahun Rasul wafat, beliau melakukan itikaf selama 20 hari. Rasul juga mengajak istri dan anak-anaknya melakukan itikaf. Tujuannya agar bisa mendapatkan keberkahan di malam Lailatul Qadar. Bermunajat sepanjang hari kepada Allah dengan berdoa dan berzikir.
Baca Juga: 5 Salat Sunah Ini Bisa Kamu Lakukan Selama Ramadan, Jadi Ladang Pahala
3. Itikaf harus di masjid
Ilustrasi ibadah (IDN Times/Prayugo Utomo) Biasanya itikaf akan dilakukan di masjid pada hari ke-10 dan bisa dilakukan sehari, setengah hari, maupun hingga 10 hari penuh. Bukan berarti kita tidak bisa melakukan hal lain di dalam masjid. Boleh saja, asal masuk ke dalam mubah atau kegiatan yang mendesak.
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
Artinya: "Janganlah kamu mencampuri mereka yang sedang itikaf di dalam masjid" (QS. Al Baqarah:187).
Kamu bisa melakukan itikaf, di tempat yang selalu dijadikan untuk mendirikan salat lima waktu dan salat Jumat. Sehingga, orang yang hendak melakukan salat Jumat tidak perlu keluar lagi untuk mencari masjid.
4. Tata cara itikaf
Ilustrasi ibadah (Pexels.com/rawpixel) Adapun tata cara itikaf, yakni sebagai berikut:
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
نَوَيْتُالْاِعْتِكَافَ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Nawaitul I'tikaafa lilaahi ta'ala
Artinya: "Saya niat itikaf karena iman dan mengharapkan rida Allah ta'ala."
- Berdiam diri di masjid sambil berzikir
- Muslim, berakal, dan sudah akil baligh
- Membaca doa itikaf
اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّتُحِبُّ الْعَفْوَفَاعْفُ عَنِّيْ
Artinya: "Ya Allah, yang Maha Pemaaf, ampunilah segala dosa dari diriku."
- Membaca Al-Qur'an, zikir, berselawat
- Suci, sedang tidak haid atau nifas bagi perempuan
5. Ketentuan dalam itikaf
Ilustrasi ibadah (Pixabay.com/mucahityildiz) Selama itikaf, kamu diperbolehkan melakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Ada keperluan, sehingga terpaksa keluar dari masjid, misalnya makan, minum, mandi dan buang hajat
- Mengantarkan orang meninggal
- Menjenguk orang sakit
- Membawa kasur selama itikaf di masjid
Adapun hal-hal yang bisa membatalkan itikaf yaitu:
- Meninggalkan masjid untuk urusan dunia yang tidak memiliki kepentingan dalam itikaf
- Melakukan hal tanpa ada ketentuan mubah (diperbolehkan)
- Melakukan jima atau hubungan intim
Jangan sampai membatalkan puasa ya, karena puasa jadi syarat utama itikaf.
Baca Juga: 5 Tips Melatih Anak Ibadah Puasa dengan Pelan-pelan