TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kamu Harus Menghindari 'Bahasa Tinggi' Pas lagi Nongkrong

Kamu wajib menyesuaikan siapa lawan bicaramu

ilustrasi nongkrong (pexels.com/Sheep .)

Nongkrong merupakan sebuah hal yang pasti digemari oleh sebagian besar anak muda. Biasanya, kegiatan tersebut diisi oleh obrolan-obrolan menarik dan bertukar cerita. Namun, dalam nongkrong itu harus ada batasan pembahasan agar temanmu tidak merasa risih terhadapmu.

Salah satu contohnya adalah kamu gak boleh menggunakan bahasa yang tinggi atau sulit dimengerti. Meskipun hal itu sering kamu gunakan dalam lingkup perkuliahan, lebih baik untuk melepaskannya terlebih dahulu. Berikut lima alasan mengapa kamu pantang menggunakan bahasa tinggi saat nongkrong.

1. Tidak semua orang paham dengan apa yang kamu ucapkan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Percayalah bahwa tidak akan ada yang paham tentang apa arti upacanmu jika kamu melakukan hal tersebut. Ingatlah bahwa sebuah tongkrongan itu tidak selamanya diisi oleh orang-orang yang punya background sama. Dengan kata lain, kamu tidak boleh menggunakan bahasa yang susah dimengerti.

Alangkah lebih baik jika kamu mulai menuturkan bahasa-bahasa sederhana agar pembicaraan menjadi lebih nyaman. Maka dari itu, mulai sekarang berusahalah untuk menyesuaikan diri perihal siapa lawan bicaramu. Jangan terlalu memaksakan hal tersebut sebab mereka bakal jengkel.

Baca Juga: 5 Tanda Saat Mengobrol yang Menunjukkan Seseorang Tertarik Padamu

2. Hal itu akan membuat teman-temanmu merasa geram

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Sebelumnya telah disebutkan bahwa orang-orang dalam tongkrongan pasti akan geram jika kamu terus menggunakan bahasa tinggi. Mereka akan menganggap bahwa kamu merupakan sosok yang cukup sombong sebab tidak mau menyesuaikan lagi. Alhasil, mereka pun bakal enggan lagi untuk nongkrong denganmu.

Ingatlah bahwa saat nongkrong, kamu harus bisa menjadi sosok yang tidak membuat orang lain merasa rumit dalam sebuah pembicaraan. Jangan menggunakan istilah-istilah yang susah dimengerti dengan tujuan agar kamu bisa terlihat lebih cerdas. Percayalah kalau itu akan merusak citramu.

3. Mereka tidak akan meresponsmu sebab gak mau memikirkan hal yang memusingkan

ilustrasi berargumen (pexels.com/Thirdman)

Selain istilah, kamu juga harus memerhatikan topik pembahasan. Memilih topik pembahasan yang terlampau berat terkadang tidak cocok bagi sebagian orang. Jika tongkronganmu diisi oleh orang-orang yang enggan mikir begitu dalam, alangkah lebih baik hal tersebut tidak digunakan sebagai bahan obrolan.

Lagipula, masih ada banyak topik obrolan asyik yang membuat pembicaraan menjadi lebih nyaman. Maka dari itu, mulai sekarang cobalah untuk lebih cerdik dalam memilih topik obrolan dalam tongkrongan. Usahakan untuk memikirkan topik kesukaan bersama daripada diri sendiri.

4. Kamu pasti akan dijadikan bahan gosip

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Askar Abayev)

Ketika terus menggunakan bahasa yang tinggi, percayalah bahwa mereka pasti akan menggunakanmu sebagai bahan gosip. Hal ini berakar dari rasa geram terhadap perkataan-perkataanmu yang terlalu memusingkan lawan bicara. Jika ingin terlihat pintar, gak selamanya kamu harus menggunakan bahasa seperti itu.

Cobalah untuk lebih rasional dalam melihat lawan bicara agar merek tidak kesal terhadapmu. Lagipula, kamu pasti tidak ingin dijadikan bahan gosip, bukan? Oleh karena itu, cobalah untuk mulai berhenti menggunakan bahasa-bahasa yang susah dimengerti agar kamu tidak dipandang buruk.

Baca Juga: 5 Cara Menolak Ajakan Teman yang Suka Nongkrong Mahal

Verified Writer

Hamas Nurhan R T

Find me on instagram as @hamasnurhan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya