TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meski Benar, Ini 5 Alasan Tidak Boleh Memaksakan Pendapat Orang Lain

Jangan mudah menyalahkan pendapat orang lain

Pexels/Christina Morillo

Menyampaikan pendapat merupakan hak setiap orang. Bentuk pendapat bukan hanya secara lisan saja, namun dengan adanya sosial media setiap orang bisa bebas berpendapat dengan bentuk tulisan. Berkembangnya dinamika teknologi informasi ini tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan kecil yang sering terjadi seperti memaksakan pendapat orang lain hingga debat kusir berlarut-larut, yang terkadang dipicu masalah sepele.

Dalam menyampaikan pendapat, penting untuk memahami konteks dan cara memberikan pendapat yang baik. Seringkali kritik dan pendapat tidak disampaikan pada waktu yang tepat sehingga banyak pendengar/pembaca yang merasa tersinggung dengan pendapat tersebut. Bukannya diterima sebagai bentuk kritik, pendapat tersebut justru terasa memaksakan dan menyerang pihak tertentu.

Berikut ini terdapat 5 alasan kenapa kamu tidak boleh memaksakan pendapat orang lain, meski benar sekalipun.

1. Berusaha untuk menyamakan pendapat adalah hal yang sia-sia

Pexels/LinkedIn Sales Navigator

Ketika seseorang berusaha memaksakan pendapatnya pada orang lain, hal tersebut hanya akan membuang-buang waktu saja. Kita selalu memiliki keterbatasan dan mengubah pikiran orang lain tidak semudah dengan menyampaikan satu atau dua pendapat saja. Setiap orang memiliki pikiran dan pengalaman yang berbeda-beda, karena itu sangat wajar ada banyak perspektif yang muncul.

Memaksa orang lain untuk menyetujui apa yang kita percayai menunjukkan bahwa masih rendahnya toleransi dalam lingkungan kita. Yang dibutuhkan adalah sifat terbuka terhadap permasalahan, dan mencari kesamaan yang ada. Bukan membesar-besarkan perbedaan tersebut.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Perlu Selalu Mendengarkan Pendapat Orang Lain

2. Kebenaran sangat subjektif tergantung pribadi masing-masing

Pexels/bruce mars

Setiap orang memiliki kebenaran yang dipercayai. Kebenaran tersebut tumbuh mulai semenjak seseorang bisa berpikir dan mengingat. Karena itu dalam lingkungan sosial kita, ada banyak perspektif yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.

Dalam kasus tertentu kebenaran sangat subjektif karena terkait pengalaman pribadi setiap orang. Termasuk perilaku yang dicerminkan dari pola pikir tersebut. Jangan pernah menganggap bahwa apa yang kamu percayai itu benar dan bisa diterima oleh orang lain.

3. Bukan cara mencari solusi yang tepat

Pexels/mentatdgt

Mungkin tujuan awal seseorang untuk berdebat adalah mencari solusi terbaik dalam sebuah permasalahan. Sayangnya jika praktik debat justru menjadi saling menyalahkan dan memaksakan pendapat satu dengan lainnya, tidak akan ada solusi yang muncul dan bisa dipelajari.

Seringkali debat tidak menghasilkan solusi karena tidak ada satu pihak pun yang terbuka, sehingga kesepakatan untuk kedua pihak tidak bisa didapat. Bukannya solusi yang kita dapat tapi malah musuh yang bertambah.

4. Meski tujuanmu baik, tetap akan menyakiti perasaan orang lain

Pexels/Canva Studio

Terkadang kamu memiliki inisiatif untuk membantu seseorang dan menyarankan apa yang menurutmu benar. Sayangnya hal tersebut tidak pernah berjalan mudah. Meski dengan itikad baik, kita tidak pernah tahu apa yang dirasakan dan diinginkan orang tersebut. Malah orang lain bisa menilai beda dan mengartikan maksud yang lain.

Bukannya tindakanmu salah, mungkin hanya dibutuhkan waktu dan suasana yang tepat, sehingga kamu harus menundanya.

Baca Juga: 10 Alasan Orang Enggan Curhat pada Orang Lain, Padahal Penting Loh!

Verified Writer

thariq bintoro

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya