TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 6 Hal tentang Self-love yang Kurang Dipahami Orang, Bukan Egois

Self-love itu tentang penerimaan diri

pexels.com/@pavel-danilyuk

Kata self-love pasti sudah kerap kali kamu dengar dimanapun. Mencintai diri sendiri memang penting, yang mana bisa membuatmu nyaman, bahagia, dan mampu menjadi pribadi yang lebih baik.

Tapi sayangnya, konsep self-love sering kali disalahartikan. Bagaimana self-love yang sebenarnya? Supaya lebih paham, cari tahu di bawah ini, yuk!

1. Self-love itu tidak egois

unsplash.com/@giulia_bertelli

Sebagian orang berpikir kalau self-love itu egois. Padahal, tidak melulu seperti itu, lho.

Apa kamu pernah berkata 'tidak' ke orang lain lalu kamu merasa egois dan bersalah? Sebenarnya, merasa seperti itu wajar. Tapi, kebahagiaan dan kesehatanmu itu milikmu dan kamu berhak memilih apa yang baik untuk kamu.

Jadi, sah-sah saja kok, berkata 'tidak' kalau kamu tidak nyaman melakukan sesuatu, atau tidak nyaman dengan seseorang.

Baca Juga: 5 Tanda Kalau Kamu Sebenarnya Kurang Mencintai Diri Sendiri, Sadarkah?

2. Self-love bukan proses yang cepat

unsplash.com/@deandre

Yang harus kamu pahami, sama seperti mencintai orang lain, mencintai dirimu sendiri itu butuh proses. Hal seperti ini tidak akan berlangsung dalam semalam saja, dan itu wajar. Apa kamu cenderung overthinking tentang kekuranganmu? Ingatlah, semua orang punya kekurangan. Kita semua sama tidak sempurnanya.

3. Mengikuti kata hati

pexels.com/@hazardos

Apa kamu pernah merasa terpaksa melakukan sesuatu karena merasa ditekan oleh orang lain? Misalnya kamu melakukan sesuatu atau menjalani karir yang tidak kamu minati hanya karena disuruh oleh orang tua.

Mencintai dirimu sendiri berarti kamu berhak mengikuti impianmu, keinginanmu, dan hatimu. Jika kasusnya seperti itu, ajaklah orang tuamu berbicara tentang hal-hal yang kamu tidak suka dan mengapa impianmu begitu penting bagimu. Kamu tidak seharusnya melakukan sesuatu yang tidak kamu minati di bawah tekanan orang lain, ya!

4. Menerima kekurangan dan mau memperbaiki

unsplash.com/@avasol

Apa kamu cenderung menyalahkan dirimu sendiri kalau kamu sedang berada di situasi yang tidak memihak kepadamu? Misalkan kamu tidak diterima kerja atau tidak diterima di universitas yang kamu incar. Padahal kamu harus tahu, semua itu bukan murni kesalahanmu sendiri.

Ini jelas bisa membuat kepercayaan dirimu menurun, pikiran negatif berdatangan, dan bisa-bisa kamu jadi benci dirimu sendiri. Wah, jangan sampai, ya! Self-love berarti menerima kekuranganmu sendiri, mau belajar menjadi pribadi yang lebih baik, dan mampu memahami situasi.

5. Bukan proses yang bisa stabil

pexels.com/@mentalhealthamerica

Proses mencintai diri sendiri tentu ada naik turunnya. Ada hari di mana kamu merasa bisa, senang, dan berenergi. Tapi ada kalanya kamu merasa sedih, lelah, risau, dan kesepian. Bagaimanapun juga, kita semua ini manusia. Tentu sangat wajar mengalami emosi-emosi seperti itu. Mencintai diri sendiri berarti bisa mengekspresikan emosi-emosi itu tanpa mengkritik diri sendiri.

Baca Juga: 5 Ide Self Love dengan Teori The Five Love Language, Ada Memijat Tubuh

Writer

Tika Ageng Ayu K

a full-time learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya