TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seluk Beluk Hajar Aswad Mulai dari Sejarah hingga Keistimewaannya

#RamadanDiRumah Batu dari surga yang menjadi pondasi Ka'bah

islamiclandmarks.com

Umat muslim yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, pasti tak ingin melewatkan momen menyentuh Hajar Aswad. Dikenal sebagai batu dari surga, Hajar Aswad memiliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam.

Banyak hadis dan riwayat yang menceritakan keistimewaan Hajar Aswad. Untuk mengenal seluk beluk Hajar Aswad mulai dari sejarah dan asal mula Hajar Aswad hingga keistimewaannya, yuk simak rangkumannya berikut ini!

1. Arti Hajar Aswad

islamandihsan.com

Secara harfiah, Hajar Aswad merupakan gabungan dari dua kata, yakni "Hajar" yang berarti batu dan "Aswad" yang artinya hitam. Dalam Islam, Hajar Aswad diyakini sebagai batu yang berasal dari surga. 

2. Sejarah Hajar Aswad

pixabay.com

Bisa dikatakan, Hajar Aswad merupakan pondasi Ka'bah. Hal ini bermula dari perintah Allah SWT pada Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah. Hajar Aswad diturunkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim.

Saking tertariknya pada batu itu, Nabi Ibrahim menciuminya berulang-ulang. Ketika akan menempatkan batu itu, keduanya terlebih dahulu menggendongnya sembari mengelilingi (thawaf) bangunan Ka'bah sebanyak tujuh putaran.

Kemudian, batu hitam itu pertama kali diletakkan pada salah satu sisi Ka'bah oleh Nabi Ibrahim.

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Lakukan 5 Refleksi Diri di Bulan Ramadan Ini

3. Batu dari surga yang mulanya berwarna putih

islamiclandmarks.com

Mulanya, Hajar Aswad diyakini memiliki warna putih terang. Namun perlahan, warnanya berubah menjadi hitam karena dosa-dosa yang diperbuat manusia. Hal ini tertuang dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »

Artinya:

“Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”.

4. Hukum mencium dan mengusap Hajar Aswad

Galamedianews.com

Mengusap dan mencium hajar aswad hukumnya sunah. Sebab, dulu Ummar bin Khattab pernah melihat Rasullullah SAW selalu mencium Hajar Aswad setelah thawaf seperti yang tertuang dalam HR Bukhari.

“Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi  wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.” (HR Bukhari).

Dari hadis tersebut, disimpulkan bila menyentuh dan mencium Hajar Aswad saat ibadah umrah atau haji, semata-mata mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, bukan menyembah batu.

Baca Juga: 6 Ibadah dan Amalan yang Pahalanya Dilipatgandakan Selama Ramadan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya