Doa Akhir dan Awal Tahun yang Bisa Umat Muslim Baca Agar Hati Tenang
Dianjurkan berdoa saat memasuki akhir dan awal tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Awal tahun baru Hijriyah ditetapkan setiap tanggal 1 Muharram. Penetapan awal tahun Hijriyah sendiri ditetapkan saat pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab. Sejak saat itu, ditetapkan bahwa awal pergantian tahun berdasarkan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Jika tahun baru Masehi berakhir pada pukul dua belas malam, tahun baru Hijriyah berakhir pada saat Maghrib dengan berakhirnya bulan Dzulhijjah. Pada Magrib ketika bulan terlihat, maka tahun baru Hijriyah terlaksana dan masuk 1 Muharram.
Setiap memasuki akhir tahun Hijriyah, yaitu pada penghujung bulan Dzulhijjah, dianjurkan bagi umat muslim untuk berdoa, agar segala dosa dan kesalahan di tahun yang sudah berjalan bisa diampuni Allah SWT dan lebih baik lagi di tahun mendatang.
Dilansir melalui mui.or.id doa yang cukup terkenal di Indonesia sebagai doa akhir tahun adalah doa yang ada dalam 'Kitab Al Jami’ Al Kabir' karya Imam As-Suyuthi. Doa ini kemudian ditambahkan salawat atas Nabi Muhammad SAW, oleh Habib (Sayyid) Utsman bin Yahya. Beliau merupakan Mufti Batavia yang lahir pada tahun 1822 dan wafat pada tahun 1914.
Berikut ini doa yang bisa umat muslim baca saat memasuki akhir tahun dan awal tahun.
Baca Juga: 3 Doa yang Bisa Umat Muslim Baca di Sujud Terakhir dalam Salat
1. Doa akhir tahun
Doa akhir tahun doa yang ada dalam 'Kitab Al Jami’ Al Kabir' karya Imam As-Suyuthi. Dibaca mulai waktu Ashar hingga menjelang maghrib.
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihi sanati maa nahaitanii anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alaa ‘uquubatii, wa da‘autanii ilat taubati min ba‘di jaraa'atii ‘alaa ma‘shiyatik. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa‘attanii ‘alaihits tsawaaba, fa’as’aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha‘ rajaa'ii minka yaa kariim.
Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Baca Juga: 10 Hikmah Haji dan Umrah serta Penjelasannya Bagi Umat Muslim
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.