TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Main-Main, 5 Alasan Kenapa Daging Anjing Gak Boleh Dimakan Manusia

Kamu bisa tertular rabies!

Pexels/Burst

Tepat pada 15 Oktober, diperingati sebagai Hari Hak Asasi Binatang. Momen ini mengingatkan kita jika hewan pun punya hak hidup seperti manusia. Toh, manusia dan hewan sama-sama makhluk hidup yang mengisi bumi. Namun ada satu fakta soal perdagangan hewan, khususnya perdagangan daging anjing yang sampai saat ini membuat kita dan sejumlah organisasi pecinta binatang prihatin. 

Dari rasa keprihatinan tersebut, yuk kita lebih menyayangi anjing dengan tidak mengonsumsi dagingnya dalam bentuk apa pun. Karena, inilah lima alasan kenapa daging anjing gak boleh dimakan manusia.

1. Anjing adalah sahabat yang baik bagi manusia. Mereka selalu siap sedia membantu manusia kapan pun dan di mana pun selagi susah

Pexels/Cassiano Psomas

Kamu bisa melihat anjing selalu membantu dan menjaga manusia dari ancaman ketidakamanan seperti pencurian, kecelakaan rumah tangga, penculikan, dan sebagainya. Di saat senggang, anjing dapat memberikan kita rasa bahagia dan nyaman karena tingkah lakunya yang menggemaskan. 

Dalam skala lebih besar, anjing juga menjaga keamanan sebuah negara. Polisi-polisi sudah lumrah bersahabat dengannya karena membantu menjinakkan bom sampai mencari jejak orang yang hilang atau penjahat. Tidakkah kamu mau berterimakasih, membalas jasa, dan menjadi lebih beradab karena jasa-jasa anjing terhadap keselamatan manusia tersebut?

2. Mengonsumsi daging anjing dapat meningkatkan potensi terkena penyakit rabies. Apalagi kamu tak tahu dari mana daging berasal

Pexels/Pixabay

Dikutip dari situs resmi Dog Meat Free Indonesia, ada jutaan anjing yang ditangkap dan dicuri per tahunnya. Setelah itu, anjing-anjing yang telah terkumpul akan diangkut ke seluruh Indonesia demi memasok permintaan daging anjing untuk konsumsi manusia. Padahal anjing-anjing yang dijual tersebut ada yang dicuri dari hewan peliharaan keluarga dan ada pula yang dikumpulkan dari jalanan dan masyarakat pedesaan.

Kalau pemerintah tak segera turun tangan soal perpindahan anjing, risiko rabies akan meninggi. Bayangkan jika kamu makan anjing yang tidak jelas dari mana asalnya dan tidak tahu bagaimana hidupnya sehari-hari. Anjing yang positif rabies sedang dipindahkan untuk memasok kota-kota yang punya permintaan akan daging anjing yang tinggi!

Baca Juga: Jangan Pernah Meminum Pipis, Apalagi yang dari Anjingmu!

3. Perdagangan daging anjing menyebabkan penderitaan hewan yang besar seperti sakit dan luka-luka

Pexels/Caio Resende

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin nomor dua, penyediaan daging anjing untuk konsumsi ada yang bersifat ilegal. Setelah dicuri atau diambil dari jalanan, anjing-anjing akan dikumpulkan jadi satu. Mereka ditempatkan dalam kandang kecil bersamaan dengan anjing-anjing lainnya.

Dalam perjalanan, mereka tidak diberi makanan, air, atau istirahat. Dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan, mereka sakit dan terluka. Belum dengan guncangan dan cuaca yang berubah-ubah. Yang pasti, mereka juga ketakutan melihat kawan-kawannya dijagal di tempat yang tak layak sementara mereka menunggu gilirannya.

4. Hanya sedikit yang mengonsumsi & menggantungkan hidup dari berdagang daging anjing. Tapi dampak buruknya ke seluruh negeri

Pexels/Nicole Law

Situs Dog Meat Free Indonesia juga menyampaikan jika hanya ada sekitar 7% orang penduduk Indonesia yang pernah mengonsumsi daging anjing. Dengan jumlah yang sedemikian sedikitnya, tentu hanya sedikit juga yang menggantungkan hidupnya dengan berdagang daging anjing.

Namun hal ini tidaklah sebanding dengan dampak yang ditimbulkan dari perdagangan daging anjing. Perdagangan daging anjing mengancam kesehatan dan keselamatan seluruh penduduk Indonesia. Selain itu, perdagangan daging anjing ini juga bertanggung jawab atas penderitaan jutaan anjing per tahunnya. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Jelas Penyakit Rabies yang Bukan Hanya dari Anjing

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya