TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Teman Kamu Memiliki Mental Issue, Jangan Diabaikan! 

Belajar lebih peduli dan peka sama kondisi teman

ilustrasi teman sedang bersedih (pexels.com/liza-summer)

Kehidupan yang kita jalani ini penuh dengan fase pasang surut dalam menghadapi tantangan dan tuntutan. Kegiatan sehari-hari seperti sekolah, pekerjaan, hubungan, dan finansial bisa membuat kita tertekan dan stres. Selain itu, kita sering menghadapi transisi kehidupan yang signifikan, seperti menghadapi kehilangan pekerjaan, patah hati karena putus cinta, mempertanyakan identitas diri, atau menghadapi rasa sakit karena kesedihan.

Sebagai seseorang yang peduli, kamu memiliki peran berarti dalam perjalanan teman dan sahabatmu. Penting buat kamu untuk bisa mengenali tanda-tanda ketika orang yang kamu sayangi merasa terbebani oleh stres, kecemasan, atau kesedihan.

Memahami tanda-tanda ini dapat memungkinkan kamu untuk memberikan dukungan yang tepat dan empati yang tulus pada momen yang paling mereka butuhkan, sehingga kamu bisa mendampingi dan memberikan harapan bagi mereka. Berikut telah disajikan lima tanda teman memiliki mental issue.

Baca Juga: Mental Disorder Vs Mental Illness, Kenali Perbedaannya

1. Perubahan perilaku

ilustrasi pria sedang sendirian (pexels.com/andrew)

Salah satu tanda yang signifikan dari masalah emosional adalah perubahan perilaku. Ketika seseorang mengalami masa-masa sulit, mereka mungkin tidak lagi menemukan kegembiraan dalam kegiatan yang pernah mereka nikmati dan perlahan menarik diri dari kegiatan tersebut. Lambat laun, mereka bisa saja mengisolasi diri dari pertemanan dan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berkomunikasi daripada biasanya.

Pola tidur mereka juga bisa berubah. Mereka tidur lebih banyak dari biasanya dan masih merasa lelah, atau mengalami kesulitan tidur karena stres atau kecemasan yang meningkat. Aspek lain yang perlu kamu perhatikan ketika produktivitas mereka menurun di tempat kerja atau sekolah, karena merasa sulit untuk fokus dan memenuhi tanggung jawab mereka. Semua perubahan perilaku ini dapat menjadi indikasi bahwa teman kamu sedang menghadapi gejolak emosi dan mungkin membutuhkan dukungan dan pengertian.

2. Perubahan penampilan

ilustrasi perempuan yang kelelahan (pexels.com/cottonbro)

Perubahan penampilan bisa menjadi petunjuk visual tentang masalah mental yang temanmu hadapi. Perhatikan dengan seksama setiap perubahan yang terlihat, seperti mengabaikan kebersihan diri, terlihat lelah atau sedih, dan nafsu makan yang berkurang atau bertambah. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa mereka kesulitan mengurus diri dan terkuras secara emosional.

Perubahan berat badan yang signifikan juga bisa menjadi indikasi masalah emosional. Penurunan atau kenaikan berat badan yang tiba-tiba bisa dikaitkan dengan kondisi mental dan dapat menjadi tanda bahwa temanmu sedang berjuang untuk mengatasi perasaan mereka. Dengan memahami tanda-tanda yang terlihat, kamu bisa lebih memahami apa yang mungkin sedang temanmu alami dan berada di sana untuk berempati selama masa-masa sulit mereka.

3. Perubahan mood

ilustrasi sedang merenung menatap jendela (pexels.com/liza-summer)

Perubahan mood (suasana hati) bisa memberikan gambaran gejolak emosional yang mungkin dialami teman kamu. Penting untuk memerhatikan setiap perubahan yang terlihat dalam reaksi emosional mereka, karena perubahan ini dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi mereka. Amati juga jika mereka mengalami kesulitan dalam mengelola stres dalam menghadapi tekanan yang dapat menjadi indikasi adanya pergulatan emosional yang membayangi mereka.

Selain itu, perhatikan apakah temanmu cenderung bereaksi berlebihan terhadap situasi, menjadi terlalu emosional, mudah tersinggung, atau agresif daripada sebelumnya. Jika teman kamu sering mengungkapkan perasaan sedih yang mendalam atau tampak putus asa, itu menjadi isyarat jika mereka sedang mengalami masa-masa sulit secara emosional. Dengan menjadi pendengar yang baik, temanmu akan merasa bahwa dirinya mendapat perhatian dan tidak sendirian.

4. Perubahan cara berinteraksi

ilustrasi sedang mengabaikan percakapan (pexels.com/liza-summer)

Ketika teman kamu mulai mengekspresikan pikiran dan emosi negatif, sangat penting untuk memerhatikan apa yang mereka katakan kepada kamu atau orang lain. Ucapan seperti "Aku benar-benar gak berharga" atau "hidup aku kacau banget" dapat mengindikasikan rasa rendah diri dan putus asa yang mendalam. Pertanyaan seputar eksistensi dirinya juga tidak boleh diabaikan, karena itu mungkin merupakan tanda tekanan emosional dan bahkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

Selain itu, jika teman kamu mengaku merasa tidak enak badan atau mengeluhkan gejala fisik, seperti sakit kepala terus-menerus, kelelahan, atau sakit perut, ini bisa menjadi indikasi bahwa pergulatan emosional mereka bermanifestasi secara fisik. Jika sudah seperti itu, sebaiknya kamu sarankan dia mencari bantuan profesional. Sebisa mungkin kamu lebih memperhatikan tingkah laku dan tutur kata kepada temanmu agar sebisa mungkin tidak membuatnya overthinking atau tersinggung.

Writer

Widyo Andana Pradiptha

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya