TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Melatih Diri Menjadi Pribadi yang Anti Nyinyir!

Yuk terus perbaiki diri!

Pixabay.com/rawpixel

Sebagai makhluk sosial kita tidak akan bebas dari berita-berita miring yang beredar dalam masyarakat. Telinga dan lidah seakan tergelitik untuk berkomentar atas sikap atau hidup orang lain. Bukan tidak mungkin komentar tersebut menjurus pada kejelekan dengan menghakimi dan menyinyir kehidupan orang lain.

Menghindari nyinyir memang tidak mudah, apalagi setiap waktu segala informasi datang silih berganti. Namun kita bisa melatih diri menjadi pribadi yang anti nyinyir lewat 7 cara ini, yuk simak!

1. Menjauhi gosip

Pixabay.com/rawpixel

Gosip menjadi awal seseorang bisa nyinyir kepada orang lain. Berita-berita miring yang kita dengar dari sepihak bisa memancing keinginan untuk ikut berkomentar buruk. Keseringan mendengar gosip juga akan membuat pikiran terus berpikir buruk terhadap orang lain. 

Carilah obrolan positif dan bermanfaat ketika sedang berkumpul. Menghindari gosip akan menjaga lidah dan hati kita dari nyinyir pada kehidupan orang lain.

2. Membatasi penggunaan media sosial

Pixabay.com/Erik_Lucatero

Sekarang ini, semua orang bebas untuk berkomentar dan memberi argumen di media sosial. Kebanyakan tentang opini terhadap kesalahan orang lain. Terus-terusan menggunakan media sosial justru membiasakan kita untuk menerima komentar-komentar buruk tersebut. Sikap nyinyir terhadap orang lain menjadi hal lumrah di media sosial.

Batasi penggunaan media sosial pada konten-konten yang berbau nyinyir. Kamu bisa lebih selektif memilih informasi yang tersebar di media sosial dengan terus memberdaya diri. 

Baca Juga: 5 Fakta Mendengar "Nyinyiran" Orang Tak Selamanya Buruk

3. Berpikir dari sudut pandang orang lain

Pixabay.com/nastya_gepp3

Ketika ada orang lain yang melakukan kesalahan, hindari sikap langsung menghakiminya. Cobalah untuk berpikir dari sudut pandang orang tersebut dengan cara bertukar pikiran. Jika kamu tidak mengenal orang tersebut, memilih diam lebih baik daripada berkomentar buruk atas kehidupan orang lain. Berpikir luas dan terbuka akan membuatmu dewasa dalam menyikapi setiap masalah.

4. Berempati terhadap masalah orang lain

Pixabay.com/Chuotanhls

Semua orang pasti menginginkan kehidupan yang normal dan bahagia. Maka sangat jarang ada orang yang suka hidupnya jadi bahan perbincangan semua orang. Sebelum kamu ikut-ikutan nyinyir, cobalah untuk berempati atas jalan hidup orang lain. Kita tidak pernah tahu latar belakang seseorang sampai memiliki hidup seperti sekarang. 

5. Menyibukkan diri dengan rutinitas positif

Pixabay.com/StockSnap

Rutinitas positif akan membentuk kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan jauh dari gosip dan sikap nyinyir atas orang lain. Pikiranmu penuh dengan ide-ide hebat yang menunggu direalisasikan. Daripada sibuk mengurusi hidup orang lain, lebih baik fokus saja dengan hal-hal positif.

6. Menganggap diri tidak lebih baik dari orang lain

Pixabay.com/StockSnap

Selama ini alasan kenapa kita begitu mudah untuk nyinyir pada orang lain adalah merasa diri lebih baik dari orang yang kita nyinyirin. Perasaan ini sebenarnya sangat berbahaya untuk kesehatan hati. Kita cenderung sombong dan takabur dalam memandang orang lain. Sikap tinggi hati semakin melenakan kita untuk menjatuhkan orang lain lewat kata-kata.

Cobalah berpikir bahwa diri ini tidak lebih baik dari orang lain. Kita memiliki kekurangan dan kelebihan yang tidak bisa dinilai dari satu sudut pandang saja. Fokus pada perbaikan diri ketimbang hanya sibuk mencari cela orang lain.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Gak Boleh Sering Nyinyir Urusan Orang Lain

Verified Writer

yenny anggraini

Berusaha menjadi lebih baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya