6 Peribahasa Banjar yang Sarat Nilai Moral, Berguna Banget!
Relate banget sama kehidupan sehari-hari #LokalIDN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suku Banjar dikenal memiliki beragam tradisi dan keanekaragaman budaya. Disebut suku asli orang Banjarmasin, masyarakat Banjar umumnya menggunakan bahasa Banjar untuk komunikasi mereka sehari-hari.
Perlu kamu ketahui bahwa ada banyak istilah, pepatah, pantun, syair dan karya sastra lain yang dikembangkan menggunakan bahasa Banjar. Berfokus pada peribahasa, dalam bahasa Banjar sendiri peribahasa dilafalkan dengan sedikit perubahan huruf yaitu menjadi paribahasa.
Nah, berikut ada enam paribahasa Banjar yang sarat nilai moral dan menyindir kelakuan manusia nih. Penasaran apa saja? Keep reading!
1. "Guyang tungkat kana dahi"
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, peribahasa pertama ini berarti "hati-hati menggoyang tongkat agar tidak terlempar sampai ke dahi". Dalam artian sebenarnya peribahasa ini mengingatkan kita agar tidak sembarangan dalam melontarkan kata-kata. Karena sejatinya, kata-kata yang kita ucapkan dapat kembali ke diri kita dan bisa saja berakhir mempermalukan diri sendiri.
Baca Juga: Maknanya Dalam Banget, 10 Peribahasa Bali yang Relate Sama Kehidupan
Baca Juga: 5 Peribahasa Banjar Mempunyai Filosofi Mendalam tentang Kehidupan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.