Perjalanan Pedis Care Menuju Ekosistem Kesehatan Terintegrasi

Pelayanan kesehatan yang terintegrasi

Pedis Care, sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang didirikan oleh Ahmad Hasyim Wibisono, telah menjadi pelopor dalam merawat luka-luka kronis, terutama yang dialami oleh penderita diabetes. Pendirian Pedis Care muncul sebagai respons terhadap keadaan yang menggelisahkan, di mana banyak pasien diabetes menghadapi risiko amputasi dan tindakan ekstrem akibat perawatan luka yang kurang tepat.

Hasyim dan timnya telah mengembangkan pendekatan unik dengan menggunakan teknologi canggih dan metode perawatan khusus. Kesuksesan Pedis Care dalam mencapai tingkat kesembuhan yang mengesankan hingga 88 persen untuk luka diabetes kronis memicu perhatian dan pengakuan luas dalam dunia kesehatan. Hasyim, seorang profesor yang juga aktif sebagai dosen, mengambil peran aktif dalam mengembangkan solusi yang lebih efektif dan efisien untuk merawat luka, serta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan kaki dan pencegahan diabetes.

1. Selain aktif sebagai dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya Malang, Hasyim juga membangun sebuah layanan kesehatan yang berpengaruh, yaitu Pedis Care

Perjalanan Pedis Care Menuju Ekosistem Kesehatan TerintegrasiAhmad Hasyim Wibisono, CEO dan founder Pedis Care (dok. Instagram/ahmadhasyimwibisono)

Ahmad Hasyim Wibisono adalah seorang individu yang lahir di Malang pada 1 Juli 1986. Ia mengejar pendidikan di bidang Keperawatan, mendapatkan gelar Sarjana (S1) di Universitas Brawijaya dan melanjutkan ke tingkat Magister di Universitas Indonesia. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke Flinders University di Australia untuk meraih gelar Magister dalam Manajemen dan Pendidikan Diabetes.

Selain aktif sebagai dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya Malang, Hasyim juga membangun sebuah layanan kesehatan yang berpengaruh, yaitu Pedis Care. Pedis Care awalnya fokus pada perawatan luka yang sulit sembuh, seperti luka diabetik, luka bakar, dan luka kanker. Mereka juga mendirikan yayasan untuk membantu pasien yang tidak mampu, sehingga mereka tetap mendapatkan perawatan yang baik dan terhindar dari amputasi.

2. Pedis Care berkembang pesat dari awalnya hanya beberapa orang hingga memiliki lebih dari 50 anggota tim

Perjalanan Pedis Care Menuju Ekosistem Kesehatan TerintegrasiPeresmian Pedis Care cabang Sidoarjo (dok. Instagram/ahmadhasyimwibisono)

Mereka juga memperluas layanan mereka menjadi perawatan home care 24 jam, di mana perawat mereka menjaga pasien di rumah. Pedis Care menjadi sesuatu yang unik dan sangat dibutuhkan, dan mereka juga menyediakan pelatihan untuk individu yang tertarik dalam bidang perawatan kesehatan.

Keseluruhannya, Pedis Care adalah sebuah startup yang menyediakan pelayanan kesehatan di luar rumah sakit dan edukasi kesehatan yang kreatif. Dalam prosesnya, mereka telah memberikan kontribusi positif dalam menyelamatkan kaki pasien diabetes dan mengisi kebutuhan masyarakat yang tinggi di bidang perawatan home care.

Passion Ahmad Hasyim Wibisono untuk mengembangkan Pedis Care bermula ketika ia masih dalam pendidikan profesi pada tahun 2008. Saat itu, di Malang, mereka melihat bahwa pasien diabetes dengan luka sering kali menghadapi masalah serius. Penanganan luka tersebut cenderung sederhana, seperti mengganti perban lama, membersihkan, dan menutupnya kembali. Tidak ada pendekatan khusus dalam perawatan tersebut, sehingga banyak pasien akhirnya harus menjalani amputasi.

Keprihatinan atas nasib pasien ini memicu Hasyim untuk mencari solusi yang lebih baik. Mereka melakukan penelusuran di internet dan menemukan pelatihan khusus untuk merawat luka yang sulit sembuh, alat-alat dan bahan khusus, serta metode perawatan yang berbeda. Inilah awal dari perjalanan mereka dalam memulai praktik mandiri untuk merawat luka-luka yang rumit.

Seiring berjalannya waktu, praktik ini berkembang menjadi Pedis Care yang saat ini mereka jalankan. Misi mereka adalah menyediakan perawatan yang lebih baik dan mencegah amputasi pada pasien diabetes dengan luka yang sulit sembuh, sehingga memberikan harapan kepada mereka yang sebelumnya mungkin merasa putus asa.

Baca Juga: Pedis Care: Penyembuh Luka Diabetes Menyambung Harapan Mulia

3. Dalam menjalankan Pedis Care, Ahmad Hasyim Wibisono dan timnya berhadapan dengan berbagai tantangan dalam perawatan luka pada pasien diabetes

dm-player
Perjalanan Pedis Care Menuju Ekosistem Kesehatan Terintegrasiilustrasi orang berpegangan tangan (unsplash.com/nci)

Salah satu tantangan utama adalah mengukur dan memantau perkembangan luka secara akurat. Standar praktik mereka mengharuskan pengukuran luka yang melibatkan beberapa parameter, seperti panjang, lebar, kedalaman, dan kondisi luka, yang diperlukan untuk menentukan strategi perawatan yang tepat. Namun, pengukuran ini memakan waktu dan tidak selalu konsisten antara satu pasien dengan pasien lainnya.

Untuk mengatasi masalah ini, mereka mencari solusi dengan memanfaatkan teknologi. Mereka menggunakan aplikasi smartphone yang memungkinkan mereka untuk mengambil foto dan video luka dari berbagai sudut, yang nantinya akan dianalisis oleh kecerdasan buatan (AI). AI ini kemudian akan memberikan hasil pengukuran yang detail, seperti luas luka dalam cm persegi, persentase jaringan sehat, dan persentase jaringan yang mati. Hal ini memungkinkan tim Pedis Care untuk merencanakan perawatan dengan lebih cepat dan efisien.

Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan mereka untuk membuat grafik perkembangan luka dari waktu ke waktu, memberikan indikasi visual tentang sejauh mana luka telah sembuh. Ini membantu tim Pedis Care untuk memantau efektivitas perawatan dan memberikan informasi yang jelas kepada keluarga pasien. Hal ini memberikan rasa tenang kepada keluarga pasien karena mereka dapat melihat secara visual bahwa luka semakin membaik dari waktu ke waktu dan kapan diperkirakan akan sembuh sepenuhnya. Teknologi ini menjadi inovasi penting dalam perawatan luka yang mereka berikan.

4. Pendekatan perawatan yang dilakukan oleh Pedis Care sangat tergantung pada kondisi pasien

Perjalanan Pedis Care Menuju Ekosistem Kesehatan TerintegrasiAhmad Hasyim Wibisono (kiri atas) bersama tim Pedis Care (dok. Instagram/ahmadhasyimwibisono)

Jika pasien dapat datang ke klinik mereka, mereka akan menerima perawatan di sana. Namun, tim Pedis Care juga memahami bahwa ada situasi di mana pasien tidak dapat datang ke klinik, seperti ketika kondisi fisik atau kaki mereka lemah. Dalam kasus tersebut, tim Pedis Care akan melakukan kunjungan ke rumah pasien.

Selama kunjungan di rumah, tim Pedis Care akan memberikan perawatan langsung kepada pasien, termasuk perawatan luka. Mereka juga melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan. Sebagai contoh, jika seorang pasien dengan diabetes memerlukan obat penurun gula, tim Pedis Care akan bekerja sama dengan dokter spesialis penyakit dalam.

Jika pasien memerlukan tindakan khusus di rumah sakit, mereka akan mengarahkan pasien tersebut ke rumah sakit untuk tindakan medis yang sesuai. Ini menciptakan kontinuitas perawatan yang terintegrasi, di mana perawatan pasien berjalan mulus dari klinik ke rumah sakit jika diperlukan, dengan koordinasi yang baik antara berbagai tenaga kesehatan yang terlibat. Pendekatan ini memastikan bahwa pasien menerima perawatan terbaik sesuai dengan kebutuhan mereka.

5. Kolaborasi merupakan aspek yang sangat penting dalam mengembangkan Pedis Care

Perjalanan Pedis Care Menuju Ekosistem Kesehatan TerintegrasiHasyim saat memperkenalkan Pedis Care di National University of Singapore (dok. Instagram/ahmadhasyimwibisono)

Tujuan utamanya adalah mencapai dampak positif yang maksimal dalam waktu yang relatif singkat. Untuk mencapai tujuan ini, kerja sama dengan berbagai pihak menjadi kunci. Ahmad Hasyim Wibisono mencatat bahwa mereka menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak ketika mengembangkan aplikasi Pedis Care. Mereka bekerja sama dengan produsen alat kesehatan, pengembang perangkat lunak, dan melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan solusi yang efektif.

Selama perkembangannya, Pedis Care merespons perubahan permintaan di pasar, terutama selama pandemik COVID-19. Mereka menyadari bahwa kebutuhan perawatan kesehatan di rumah semakin meningkat karena banyak orang yang sulit mengakses rumah sakit. Maka, mereka membentuk tim khusus yang dikenal sebagai "Pedis Care Giver" yang mampu memberikan perawatan kesehatan di rumah. Tim ini tidak hanya fokus pada perawatan luka, tetapi juga memberikan perawatan untuk kondisi medis lainnya seperti diabetes, hipertensi, dan stroke.

Dengan demikian, Pedis Care terus beradaptasi dengan perubahan dalam permintaan pasar dan memastikan bahwa mereka dapat memberikan solusi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terlepas dari jenis perawatan yang dibutuhkan. Kolaborasi dan inovasi menjadi bagian penting dalam perjalanan mereka untuk memberikan dampak positif yang lebih besar dalam pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Ahmad Hasyim dan Pedis Care Lukis Senyum di Wajah Pasien Diabetes

Anastasia Jaladriana Photo Verified Writer Anastasia Jaladriana

Moonlight bae.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya