7 Kalimat Bijak Pedoman Hidup Rakyat Sulawesi Selatan yang Inspiratif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masyarakat Sulawesi Selatan dikenal suku yang gigih, berani, dan berjiwa besar. Dikenal sebagai pelaut dan perantau, masyarakat Sulawesi Selatan memiliki kalimat bijak yang selalu dipegang sehingga menjadi orang yang sukses.
Berikut tujuh kalimat bijak sebagai pedoman dalam kehidupan yang inspiratif. Bisa jadi semangat hidupmu juga, nih!
1. “Eja pi nikana doang”
"Seseorang dikenal atas karya dan perbuatannya."
Dikenal sebagai pelaut dan perantau masyarakat Sulawesi adalah pekerja keras. Mereka menyebar ke segala penjuru. Dengan bekerja keras dan berkarya menjadikan pelaut dan perantau dari Sulawesi Selatan dikenal dan sukses karena mereka berpedoman bahwa seseorang dikenal atas karya dan perbuatannya.
2. “Ku alleangi tallanga na toalia”
“Lebih baik tenggelam daripada kembali.”
Sebagai seorang pekerja keras pantang bagi orang Sulawesi untuk mundur jika cita-citanya belum tercapai, walaupun nyawa sebagai taruhannya. Untuk mencapainya mereka akan berusaha keras dan malu jika menyerah.
Baca Juga: 5 Peribahasa Banjar Mempunyai Filosofi Mendalam tentang Kehidupan
3. “Macca na malempu"
“Pintar dan jujur.”
Memiliki kepintaran harus dibarengi dengan kejujuran karena kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana saja. Berbekal dari kalimat bijak ini membuat pedagang Sulawesi berhasil di perantauan. Karena sifat jujur dan pintarnya.
4. “Je'ne Sambayang anjari pa'bissa kalennu, zikkiri anjari pa’bissa atinnu, tafakkoro'nu anjari pa'bissa pikkirannu, sukkuru na ikhlaska anjari pa'bissa cinnanu rilinoa, sa'bara Anjani pa'bissa kalarroannu”
Editor’s picks
“Wudumu akan jadi pembersih tubuhmu, zikirmu akan menjadi pembersih hatimu, tafakurmu akan menjadi pembersih pikiranmu, syukur dan ikhlas menjadi pembersih kecintaanmu pada dunia, sabar menjadi pembersih kemarahanmu.”
Kalimat bijak warisan nenek moyang ini mengingatkan kita sebagai manusia harus berpegang kuat pada agama. Jika semuanya dijalankan sesuai perintah-Nya maka akan selamat di dunia dan akhirat.
5. "Apa nikanre ri anja nikaddo ri padatari sambayangiya puasa sibulangiya”
“Apa yang akan disantap di akhirat, lauk pauk di alam baqa adalah salat dan puasa satu bulan Ramadan.”
Kata bijak ini mengingatkan pada kita, jangan hanya mengejar kepentingan dunia. Kewajiban sebagai umat juga harus dikerjakan seperti, salat, puasa, dan beramal. Karena semua itu adalah bekal untuk menghadap Illahi kelak.
6. “Oe ana'ku ... a'ngu'rangiko, nia' anti tallu cappa ( cappa lila, cappa laso na cappa badi) nuerang, punna joengko ri bori maraeng, jagai baji-baji tallu cappaka, i kau assawala iyareka su'lu, battu rikauji gionu siagang tallu cappa nueranga”
“Duhai anakku ... Ingatlah selalu, ada tiga ujung (ujung lidah, ujung kemaluan, dan ujung badik) yang harus kau bawa sebagai bekal kalau di kampung orang, jaga baik-baik tiga ujung itu. Kau akan jadi untung atau merugi, tergantung bagaimana kau berperilaku dengan tiga ujung yang kau bawa.”
Kalimat bijak untuk menasihati anak atau orang yang akan pergi merantau. Selama dirantau selalu menjaga ucapan, perilaku, dan tidak semena-mena. Diterima atau ditolak di perantauan tergantung kita dalam membawa diri.
7. “Aja' mupoloi olona tauwwé”
“Jangan memotong (mengambil) hak orang lain."
Bekerja keras mencari nafkah sangat baik. Namun ingat dalam mencari nafkah jangan mengambil hak orang lain, dengan cara merampas, kekerasan, atau menghalangi rezeki orang lain. Mencari nafkah dengan cara mengambil hak orang adalah tidak halal.
Kalimat bijak rakyat Sulawesi Selatan ini berisi petuah dari leluhur yang secara turun-menurun dan sebagai pedoman hidup. Berpegang teguh pada kalimat bijak tersebut membuat beberapa tokoh Sulawesi Selatan sukses dalam kehidupannya. Semoga dapat menginspirasi bagi yang membaca.
Baca Juga: Menjunjung Tinggi Budaya, Ini 5 Desa Adat di Sulawesi Selatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.