5 Penyebab Seseorang Jadi Fans Fanatik, Pelarian?

Dapat menjadi cara untuk lari dari realita kehidupan

Figur publik merupakan tokoh-tokoh terkenal yang memiliki pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Mereka bisa berasal dari berbagai latar belakang, seperti politik, hiburan, olahraga, bisnis, dan lainnya. Figur publik sering menjadi sorotan dan sumber inspirasi bagi banyak orang karena prestasi, kepribadian yang karismatik, atau peran mereka dalam memengaruhi opini dan tindakan seseorang. 

Akibat pengaruhnya yang besar, tidak jarang seseorang menjadi fanatik dalam mengidolakan figur publik tersebut. Penyebabnya dapat beragam seperti ikatan emosional yang kuat, wujud pelarian dari masalah, dan lainnya. Adapun lima penyebab seseorang jadi fans fanatik akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini. Mari pahami bersama, ya!

1. Keterikatan emosional yang kuat

5 Penyebab Seseorang Jadi Fans Fanatik, Pelarian?ilustrasi mengidolakan figur publik (pexels.com/Thibault Trillet)

Laman Psychologs menjelaskan bahwa ketika seseorang merasa terhubung secara emosional dengan sosok yang mereka kagumi, mereka cenderung menempatkan figur publik tersebut di atas segalanya. Perasaan keterikatan ini membuat seseorang sulit untuk melihat kelemahan atau kesalahan dari sang idola. Pada akhirnya, ini memicu seseorang jadi fans fanatik.

Ikatan emosional yang kuat dapat disebabkan karena seseorang merasa sang idola menginspirasi, menghibur, dan mewakili sifat atau prinsip yang sesuai dengan kepribadian mereka. Pemikiran ini memicu dorongan untuk melindungi citra positif dari figur tersebut, bahkan ketika kritik diperlukan. Jika tidak dikendalikan, keterikatan yang kuat dapat berdampak negatif bagi mereka sendiri, figur publik tersebut, dan masyarakat secara keseluruhan.

2. Wujud pelarian dari masalah kehidupan

5 Penyebab Seseorang Jadi Fans Fanatik, Pelarian?ilustrasi konser musik (pexels.com/Maurício Mascaro)

Dilansir Psychologs, seseorang mengidolakan figur publik untuk melarikan diri dari realitas yang sulit. Kehidupan figur publik terlihat sempurna dengan kemewahan, kebahagiaan, dan kesuksesan yang diraih. Inilah yang membuat seseorang menganggap bahwa figur tersebut adalah representasi dari kehidupan yang diimpikan. Akibatnya, mereka larut dalam khayalan yang memungkinkan diri untuk sejenak melupakan masalah yang dialami. 

Tidak hanya itu, tekanan hidup juga dapat menjadi pemicunya. Ketika seseorang mengalami tekanan dari pekerjaan, hubungan, atau masalah pribadi lainnya, mengidolakan figur publik dapat menciptakan ruang di mana mereka merasa lebih berkuasa atau bahagia. Pelarian ini dapat berkembang menjadi perilaku fanatik jika individu tersebut bergantung pada figur publik tersebut untuk merasakan kebahagiaan.

Baca Juga: Kamu Sudah Lakuin 5 Hal Ini? Tandanya Kamu Adalah Fans Fanatik!

3. Kemudahan akses internet dan paparan media

5 Penyebab Seseorang Jadi Fans Fanatik, Pelarian?ilustrasi senang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kemudahan akses internet saat ini juga memainkan peran dalam membentuk fans yang fanatik, seperti yang dijelaskan pada Journal of Anglophone Literature, Culture and Media. Dengan internet, fans memiliki akses tak terbatas ke konten-konten tentang figur publik yang mereka kagumi. Mereka dapat terus-menerus memperoleh informasi, foto, dan video mengenai idola mereka. Pada akhirnya, ini menyebabkan ketergantungan terhadap figur tersebut.

Media sosial juga memungkinkan fans untuk dekat dengan figur publik melalui interaksi langsung. Misalnya dengan terlibat dalam komunitas daring khusus penggemar atau memberikan komentar langsung di media sosial sang idola. Paparan media yang terus-menerus ini menciptakan ilusi kedekatan dengan figur publik, memperkuat ketergantungan emosional, dan memicu perilaku fanatik. 

4. Kehilangan identitas pribadi

5 Penyebab Seseorang Jadi Fans Fanatik, Pelarian?ilustrasi bermain handphone pada malam hari (freepik.com/freepik)

Sebuah studi analisis motif perilaku fans fanatik pada laman Atlantic Press menjelaskan bahwa mereka yang merasa kehilangan identitas mungkin mencari pengakuan atau identitas baru dengan mengidolakan figur publik. Mereka merasa bahwa figur publik merepresentasikan sifat atau nilai-nilai yang tidak mereka miliki. Akibatnya, mereka menempatkan sang idola di atas segalanya.

Dalam banyak kasus, seseorang merasa mereka dapat mencapai versi terbaik dari diri sendiri jika mengikuti jejak sang idola. Misalnya dengan meniru pola perilaku, gaya hidup, atau pencapaian idola. Perasaan ini menyebabkan perilaku fanatik karena seseorang tidak mengeksplorasi identitas pribadi, melainkan bergantung pada sosok idola.

5. Mengalami kekosongan spiritual atau emosional

5 Penyebab Seseorang Jadi Fans Fanatik, Pelarian?ilustrasi perempuan sedih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menurut Current Psychology, penyebab lain seseorang jadi fans fanatik karena mengalami kekosongan spiritual atau emosional. Orang yang skeptis terhadap agama, cenderung fanatik dalam mengidolakan figur publik. Ini mereka lakukan guna mencari makna dan tujuan baru dalam hidup. Dalam konteks ini, seseorang memuja figur publik karena dianggap sebagai sumber inspirasi dan panutan. 

Tidak hanya spiritual yang rendah, kekosongan emosional juga turut berperan. Perasaan kesepian, kekurangan cinta atau pengakuan dari lingkungan sekitar, serta pengalaman traumatis dapat menciptakan kebutuhan emosional yang tinggi. Idola bisa menjadi sumber dukungan emosional, di mana seseorang merasa terhubung dan bahagia. Meskipun demikian, upaya untuk mengisi kehampaan tersebut bisa berujung fanatik jika seseorang hanya bergantung pada figur tersebut sebagai sumber kebahagiaan. 

Jadi seorang fans fanatik adalah masalah kompleks yang dipengaruhi banyak faktor. Jika tidak segera dikendalikan, perilaku ini memberikan dampak negatif yang serius pada individu dan masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu, penting untuk memahami penyebab-penyebab tersebut agar tindakan pencegahan dan intervensi yang tepat dapat dilakukan. Sebagai contoh, dengan membatasi paparan media, mencari aktivitas lain yang lebih bermanfaat, dan membangun kesadaran akan dampak negatif fanatisme mengidolakan figur publik. 

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Fans Fanatik KPop, Sudah Kamu Banget Belum Nih?

Annisa Isnaini H. Photo Verified Writer Annisa Isnaini H.

Creating the world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya