Apa Itu Bilal Tarawih? Kenali Peran dan Bacaannya!

- Salat tarawih adalah ibadah sunah yang dilakukan selama bulan Ramadan
- Bilal tarawih bertugas memanggil jemaah dan mengingatkan jumlah rakaat salat tarawih
- Bilal juga memiliki fungsi lain dalam salat sunah, seperti salat ied, witir, dan gerhana
Setiap bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah salat tarawih sebagai bagian dari amalan sunah. Tarawih dilakukan paling sedikit delapan rakaat dan paling banyak dua puluh rakaat.
Saat tarawih di masjid-masjid, ternyata ada satu peran yang sering terdengar namun mungkin belum banyak diketahui. Itu adalah bilal tarawih. Lalu, apa sebenarnya bilal tarawih dan bagaimana perannya dalam pelaksanaan salat Tarawih? Temukan jawabannya di sini!
1. Apa itu bilal tarawih?

Bilal adalah orang yang bertugas memanggil jemaah dengan kata-kata "ash-shalah" atau "Halumma ilash-shalah". Khususnya pada salat tarawih, bilal tarawih akan mengingatkan atau membantu imam dalam mengingatkan jumlah rakaat salat tarawih yang sedang dilakukan.
Dilansir laman Baznas, dalam perkembangan agama Islam, istilah bilal kini disematkan bagi orang yang mengumandangkan azan atau seruan untuk menunaikan salat wajib lima waktu. Selain itu, namun bilal juga bertugas dalam salat sunah lain, seperti salat ied, witir, dan gerhana. Dalam tugasnya, bilal wajib berseru pada setiap dua rakat salat tarawih
2. Peran bilal tarawih

Konsep bilal ini adalah suatu hubungan tolong menolong, artinya imam yang mengimami salat tarawih memerlukan seorang bilal untuk pengingat jumlah rakaat yang sudah dikerjakan. Ini karena bacaan bilal sendiri disesuaikan dengan jumlah rakaat yang sudah dilakukan.
Merujuk laman NU Online, dalam salat tarawih, ada tiga fungsi adanya bilal, yakni memanjatkan selawat kepada Nabi dan sahabat, memberikan waktu istirahat, dan terakhir menandai rakaat salat tarawih.
Bacaan bilal sendiri tidak mesti sama, bisa diubah dengan bacaan apa saja. Jika dalam suatu jemaah salat tarawih tidak menggunakan bantuan bilal pun tidak masalah, selama imam dan makmum bisa saling mengingatkan jumlah rakaat salat tarawihnya.
3. Sejarah bilal tarawih

Dilansir laman Bincang Syariah, kata tarawih adalah bentuk plural dari kata tarwihatun yang berarti istirahat. Diberi nama demikian karena Rasulullah SAW bersama sahabat melakukan ibadah tersebut diselingi dengan istirahat setiap selesai melakukan salat dua rakaat.
Di zaman itu, tidak ada bilal khusus yang bertugas memandu jalannya salat tarawih dari awal sampai selesai. Akan tetapi, di setiap waktu istirahat sahabat memperbanyak zikir, membaca Al-Qur'an, atau melakukan aktivitas lainnya sampai Rasulullah kembali datang untuk salat.
Imam Khotib Syirbini dalam kitab Mughni al-Muhtaj menjelaskan:
“Disunahkan untuk berpindah tempat dari melaksanakan salat fardu atau sunah agar memperbanyak tempat bersujud, karena tempat-tempat itu akan bersaksi untuknya di hari akhirat, dan jika tidak melakukan perpindahan tempat, hendaknya memisah salat dengan berbicara dengan orang lain.”
Penjelasan tersebut dikuatkan dengan hadis marfu’ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya:
“Sahabat Muawiyah berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk melakukan hal itu, yaitu agar tidak menyambung salat dengan salat yang lain sampai kita berbicara atau keluar dari barisan (pindah tempat)".”
4. Bacaan bilal tarawih

Brikut contoh bacaan bilal tarawih 11 rakaat:
1. Sebelum menunaikan salat tarawih
Bilal mengucap:
Allahumma shalli 'ala Muhammad 3x
Asolatu tarawihi min qiyami shahri ramadhan 'atsabakumullah
Jemaah menjawab:
Asholatu laa ilaha ilallah
2. Setelah salat pertama (rakaat 1 dan 2)
Bilal mengucap:
Fadlan minallaahi wani'matan wamaghfiratan warahmatan, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syarikalahu lahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir
Allahumma shalli 'ala Muhammad
Jemaah menjawab:
Sallallahu wasallim 'alaih
3. Setelah Salat ke-2 (rakaat 3 dan 4)
Bilal mengucap:
Subhaanal malikil ma'bud subhaanal malikil ma'bud, Subhaanal malikil hayyil ladzii laayanaamu walaa yamutu walaa yafuutu abadan, Subbuhun quddusun rabbuna wa rabbul malaikati warruh, Subhaanallaahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru, walaa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azim. Allahumma shalli 'ala Muhammad.
Jemaah menjawab:
Sallallahu wasallim 'alaih
4. Setelah Salat ke-3 (rakaat 5 dan 6)
Bilal mengucap:
La ilaha illallah muhammadur rasulullah sallallahu alaihi wasalam... khulafa'u ar-rasyidin abu bakrin siddiq wa 'umaru ibn khathabi wa 'utsamanu ibnu 'affan wa 'aliyun ibnu abi thalib
Jemaah menjawab:
Radhiyallahu 'anhum
5. Setelah Salat ke-4 (rakaat 7 dan 8)
Bilal mengucap:
Subhaanal malikil ma'bud subhaanal malikil ma'bud, Subhaanal malikil hayyil ladzii laayanaamu walaa yamutu walaa yafuutu abadan, Subbuhun quddusun rabbuna wa rabbul malaikati warruh, Subhaanallaahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru, walaa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azim. Allahumma shalli 'ala Muhammad
Jemaah menjawab:
Sallallahu wasallim 'alaih
6. Ketika akan salat witir
Bilal mengucap:
Shallatul jami'atu lisunnatil witr rahimakumullah
Jemaah menjawab:
Asholatu laa ilaha ilallah
Itulah pengertian dan peran penting bilal tarawih yang dapat menambah pengetahuan bagi kamu dan umat muslim. Terlebih lagi ketika salat tarawih berjamaah di masjid, yang biasanya ada bilal sebagai pengingat imam. Semoga bermanfaat!