ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/RDNE Stock project)
Masih menurut Huffpost, berikut tanda-tanda yang perlu diperhatikan kalau kecerobohanmu perlu dicek ke dokter seandainya perilaku ini mulai membahayakan:
1. Lebih sering mengalami kecelakaan dan cidera.
Ahli neuropsikologi Sanam Hafeez mengatakan bahwa, dari sudut pandang medis, penting untuk mempertimbangkan bahwa perilaku ceroboh pada tingkat tertentu merupakan hal yang wajar.
“Rata-rata orang mungkin mengalami saat-saat kikuk, yang dapat mencakup menjatuhkan benda atau menumpahkan minuman, tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan,” kata Hafeez dikutip Huffpost.
Namun, tanda bahwa perilaku ceroboh perlu diperiksa adalah ketika kamu mengalami peningkatan kecelakaan atau cedera secara tiba-tiba, seperti sering terjatuh atau mengalami kecelakaan kecil.
2. Kesulitan koordinasi di kegiatan sehari-hari
Ketika fungsi yang biasanya gak bermasalah menjadi sulit atau terganggu, kecanggungan bisa jadi merupakan tanda masalah medis yang lebih besar.
“Misalnya, bahkan seseorang yang tidak pernah terlalu cekatan dengan tugas-tugas manual dapat mulai menjatuhkan benda, mengalami kesulitan mengetik atau berjalan, atau mulai sering terjatuh,” jelas Amparo Gutierrez, seorang ahli saraf dari Orlando Health Neuroscience Institute.
3. Kecerobohan menjadi sering dilakukan
Terlalu sering berperilaku ceroboh juga bisa menandakan bahwa kamu mungkin memiliki koordinasi tubuh yang buruk. Ketika hal ini terjadi terlalu sering, kamu mungkin akan bertanya pada diri sendiri, seperti "Kenapa aku gak bisa jalan seimbang?", atau "Kenapa ya, kok sering banget jatuhin barang?".
Nah, ketika kamu sudah mempertanyakan hal ini, kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli untuk mengevaluasi kesehatan koordinasi tubuh secara medis dan mengetahui apakah tubuhmu mengalami masalah.
Itu dia arti dari "clumsy person" serta tren yang sedang marak di sosial media. Gimana, kira-kira kamu relate gak dengan tren ini?