interaksi dengan teman (freepik.com/stockking)
Kaum mendang-mending hadir dalam berbagai konteks interaksi sosial. Sebenarnya ada berbagai banyak momen dalam kehidupan sehari-hari yang bisa memicu kemunculan kaum mendang-mending.
Gambaran lebih jelasnya dapat lebih dipahami jika ada contoh kebiasaan kaum mendang-mending. Contohnya, kamu ditraktir teman di resto mewah bintang lima yang harga makanannya bagimu sangat mahal.
Nah, saat mengetahui total bill, misalkan totalnya Rp500 ribu untuk dua orang, kamu secara otomatis merespons:
“Duh, mahal banget. Tau gitu mending dibeliin beras dua karung juga udah dapet itu mah.”
Ilustrasi skenario di atas mendeskripsikan kaum mendang-mending. Intinya mereka suka membandingkan sesuatu dari orang lain dengan seusatu dari dirinya sendiri.
Dalam konteks di atas, jika kamu diajak temanmu makan, maka sudah sepatutunya menjaga etika. Kalaupun bagimu totalnya terlalu mahal dan kamu punya gagasan lain yang lebih baik, maka alangkah bijak jika kamu menyimpan gagasan itu tanpa perlu mencela keputusan orang lain.
Bisa saja kan temanmu sengaja mentraktir karena ada momen spesial atau sebab membahagiakan. Jadi sebenarnya mereka sudah mempersiapkan dan mempertimbangkannya secara matang.