Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aaliyah Massaid (instagram.com/marlenehariman)
Aaliyah Massaid (instagram.com/marlenehariman)

Setiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Salah satunya unik dalam hal fisik. Apakah kamu pernah mendengar istilah kudup melati?

Kudup melati adalah bentuk garis rambut di mana garis rambut membentuk titik di tengah dahi, menciptakan bentuk V. Sering kali disalahartikan dengan garis rambut yang surut, kudup melati adalah sesuatu yang kamu miliki sejak lahir. Yuk, ketahui lebih dalam apa itu kudup melati hingga artinya!

1. Pengertian kudup melati

Ilustrasi wajah (pexels.com/Royal Anwar)

Melansir Healthline, Ann Pietrangelo, menjelaskan, bahwa kudup melati atau bahasa inggrisnya disebut widow's peak berasal dari Inggris abad ke-18. Menurut tradisi, ketika seorang suami meninggal, istrinya akan mengenakan topi segitiga hitam atau tudung dengan ujung jatuh di tengah dahi.

"Dengan kudup melati, garis rambutmu lebih tinggi di bagian samping dan memiliki titik rendah di bagian tengah. Hal ini cukup khas pada beberapa orang, sementara yang lain hanya memiliki sedikit saja. Hal ini mungkin lebih jelas ketika kamu menarik rambut lurus ke belakang," jelas Pietrangelo

2. Penyebab kudup melati

Ilustrasi wajah (pexels.com/Leah Newhouse)

Pietrangelo menjelaskan beberapa penyebab kudup melati, yakni:

  1. Sindrom Aarskog, kelainan genetik langka yang sebagian besar menyerang pria. Tanda-tanda lain sindrom Aarskog meliputi perawakan pendek dan kelainan pada wajah, anggota badan, dan alat kelamin. Kondisi ini terkait dengan gen FGD1 pada kromosom X.
  2. Sindrom Donnai-Barrow, yang disebabkan oleh mutasi pada gen LRP2. Kondisi ini dapat menyebabkan fitur mata, hidung, dan telinga yang tidak biasa.
  3. Displasia frontonasal, kondisi yang sangat langka yang melibatkan perkembangan abnormal pada kepala dan wajah. Ada beberapa jenis displasia frontonasal yang disebabkan oleh mutasi genetik pada gen ALX 3, ALX4, dan ALX1.
  4. Sindrom Opitz G/BBB, kondisi yang menyebabkan kelainan pada garis tengah tubuh. Kondisi ini melibatkan mutasi gen MID1, kromosom 22, atau SPECC1L.

3. Mitos kudup melati

ilustrasi wajah (pexels.com/Kate photo)

Meskipun nama tersebut sebelumnya menyinggung gagasan bahwa seorang perempuan akan menjadi janda di awal hidupnya, tidak ada bukti yang mendukung klaim ini. Dengan cara yang sama, ada pemikiran tentang kudup melati yang dikaitkan dengan karakteristik seperti penjahat, yang juga terbukti tidak benar.

Sierra Hernandez, melansir dari laman WebMD menjelaskan, "Klaim ini berasal dari referensi budaya populer, di mana karakter yang memerankan penjahat, seperti Dracula, terlihat dengan variasi garis rambut yang dapat dikenali ini. Namun, ada juga orang dan karakter dalam budaya populer dengan garis rambut yang sama yang tidak mengikuti aturan ini, seperti Marilyn Monroe."

4. Apakah kudup melati dapat dihilangkan?

Ilustrasi wajah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bila seseorang memiliki ciri khas yang mungkin membedakannya, biasanya mereka ingin mengubah ciri tersebut agar tidak terlalu menonjol. Meskipun kudup merupakan garis rambut yang umum dimiliki seseorang, ada beberapa contoh saat orang tidak menganggapnya sebagai ciri yang menarik.

Cara menghilangkan kudup melati melansir dari lama WebMD antara lain:

  1. Memilih potongan rambut, seperti poni atau belahan samping, yang secara efektif menutupi seluruh atau sebagian dahimu
  2. Mencukur secara konsisten hingga ke area kudup melati
  3. Waxing dan/atau sugaring
  4. Penghilangan bulu dengan laser
  5. Elektrolisis, yang merupakan satu-satunya cara permanen untuk menghilangkan widow's peak
  6. Operasi transplantasi rambut Follicular Unit Excision (FUE)

Siapa, nih yang punya kudup melati? Ini bisa jadi ciri khasmu yang membuatmu spesial dari orang lain, lho. Jadi, berbanggalah dengan keunikanmu sendiri, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team