Performative Male atau pria performatif adalah istilah kekinian yang belakangan ramai dibicarakan di media sosial. Buat kamu yang belum familiar, performative male merujuk pada pria yang sengaja menampilkan sisi feminin. Bukan karena itu bagian dari dirinya, tapi karena ingin terlihat menarik di mata perempuan. Di titik ini, sisi feminin yang dimaksud bukan sekadar soal gaya berpakaian, tapi lebih pada upaya untuk tampak sensitif, lembut, dan “berwawasan”, meski tak selalu sesuai dengan jati dirinya.
Ciri-ciri yang sering diasosiasikan dengan performative male yakni membaca buku feminis, mendengarkan lagu mellow atau indie, rutin melakukan “healing”, minum matcha, memakai tote bag, hingga paham soal zodiak. Semua ini bukan masalah jika dilakukan dengan tulus. Namun, yang menjadi sorotan adalah ketika semua hal tersebut dilakukan hanya demi membangun citra agar terlihat berbeda, progresif, dan layak mendapatkan validasi dari perempuan. Lalu, sebenarnya apa makna di balik tren ini? Simak penjelasannya agar kamu tidak salah paham!