Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan yang sedang menangis
ilustrasi seorang perempuan yang sedang menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Intinya sih...

  • Kebahagiaan tidak hanya dari hal besar

  • Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain

  • Bahagia bukan hanya setelah masalah hilang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kebahagiaan adalah hal penting yang harus ada di dalam kehidupan setiap orang. Jika perasaan ini kadarnya kurang, atau malah hilang sama sekali, bisa dipastikan bahwa hari-hari yang dijalani akan terasa begitu suram. Tidak ada senyuman, apa lagi semangat untuk membangun masa depan yang cerah.

Sebenarnya, ada banyak cara untuk menghadirkan kebahagiaan dalam hidup. Kendati begitu, ternyata ada, lho, orang-orang yang merasa seolah jauh sekali dari situasi ini. Mereka sulit merasa bahagia, sehingga percaya bahwa dirinya tidaklah beruntung. Nah, bila kamu termasuk salah satu dari mereka, ambillah jeda waktu secukupnya untuk merenung karena mungkin beberapa penyebab ini masih terus dilakukan tanpa sadar.

1. Menyandarkan kebahagiaan hanya pada hal-hal besar

ilustrasi seseorang yang kekurangan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sampai saat ini, masih banyak orang, mungkin kamu salah satunya, menganggap bahwa kebahagiaan itu hanya bisa didapatkan dari sumber yang besar dan sering terkait dengan materi. Ambil saja contoh bahwa kamu baru akan merasa bahagia bila nanti sudah punya gaji besar, rumah bagus, mobil mewah, dan sebagainya. Ya, pendapat seperti itu tentu sah-sah saja, tetapi terkadang butuh waktu yang cukup lama untuk dapat mewujudkan seluruh hal tersebut, apa lagi bila kamu memulainya dari nol. Akibatnya, selama apa yang diinginkan belum ada di depan mata, kamu jadi tidak bisa bahagia. Tersiksa banget, kan?

Kalau tidak mau terus begini, coba belajar untuk menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang lebih sederhana. Sadari bahwa punya waktu luang untuk hang out bareng teman, bisa makan murah tetapi enak, atau masih ada sisa uang di dompet setelah membayar berbagai macam tagihan itu juga merupakan sesuatu yang bisa bikin bahagia. Sikap ini bukan berarti mendorongmu untuk mengecilkan mimpi, tetapi membuatmu lebih bersyukur atas sesuatu yang masih bisa dimiliki.

2. Menjadikan standar hidup orang lain sebagai standar hidup pribadi

ilustrasi seseorang yang merasa iri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mungkin terkadang ada kalanya kamu terdorong untuk membandingkan diri dengan orang lain. Kamu merasa hidupmu biasa-biasa saja, sedangkan orang lain sudah meraih banyak hal. Jika tidak bisa mengendalikan situasi, bukan mustahil bila nanti akhirnya kamu malah menjadikan standar hidup orang lain sebagai sumber kebahagiaanmu.

Kamu harus sadar bahwa tindakan semacam itu tidak akan pernah membuatmu puas. Jika ingin bahagia, tentukan standar hidupmu sendiri. Pilih sesuatu yang sesuai dengan seleramu, bukan selera orang lain. Hidupmu, kamu yang menjalani. Jadi, jangan sampai merusaknya dengan menjadikan standar yang bukan milikmu sebagai kompasnya.

3. Percaya bahwa bahagia baru akan tercipta setelah semua masalah hilang

ilustrasi merasa frustrasi (pexels.com/Liza Summer)

Ketika dilanda masalah, memang secara alami kamu akan merasakan sensasi tidak nyaman. Bagaimana tidak, hal-hal yang bisa menimbulkan kekacauan seperti ini jelas berpotensi membuat pikiran stres. Jangankan bisa bahagia, apa lagi tertawa lepas, sekadar menjalankan rutinitas sehari-hari saja rasanya harus berjuang sekuat tenaga terlebih dahulu. Kamu pun berpikir bahwa kebahagiaan baru akan hadir bila seluruh permasalahan ini telah berlalu.

Sayangnya, masalah adalah bagian dari kehidupan, sehingga tidak mungkin akan bisa hilang secara permanen. Oleh sebab itu, kamu perlu menyikapi situasi ini dengan bijaksana. Jangan menunggu masalah selesai hanya untuk merasa bahagia, tetapi aktiflah dalam menciptakan kebahagiaan itu. Dengan begini, kamu akan tetap bisa tenang dan punya harapan meski tengah menghadapi masa sulit.

Jika kamu merasa sulit untuk bahagia, segera lihat ke dalam dirimu. Siapa tahu, sebenarnya penyebab dari situasi itu adalah kesalahan sikap dan pola pikirmu sendiri. Kalau sudah tahu biang keladinya, lekas cari solusinya agar kebahagiaan dapat dirasakan secepatnya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team