4 Tanda Kamu Butuh Lebih Realistis, Supaya Gak Gampang Kecewa

Salah satunya terlalu ideal dalam menentukan sesuatu

Sudah menjadi hakikatnya bahwa manusia pasti memiliki keinginan dan harapan tertentu dalam hidup. Hal ini tentu tidak salah, sebab harapan yang positif diperlukan sebagai sarana pendukung seseorang untuk lebih giat dalam berusaha dan bertahan. Tapi masalahnya, terkadang kita juga lupa dan terlalu mengidealisasikan keinginan secara berlebihan.

Padahal, harapan berlebihan justru bisa menimbulkan pemikiran yang gak realistis. Kalau tidak tercapai,  justru kamu sendiri yang akan kecewa. Maka dari itu, penting bagi kita untuk refleksi dan menimbang apakah harapan yang dimiliki memang sesuai dengan kemampuan diri atau tidak. Berikut ini empat tanda bahwa kamu butuh lebih realistis dalam hidup.

Baca Juga: 3 Sikap yang Tidak Realistis untuk Mewujudkan Impian

1. Kamu sering kecewa karena ekspektasi yang gak sesuai harapan

4 Tanda Kamu Butuh Lebih Realistis, Supaya Gak Gampang Kecewailustrasi wanita cemberut (unsplash.com/rendy novantino)

Pada dasarnya berharap atau berekspektasi memang menjadi hal yang baik. Dari sini kita akan memperoleh gambaran tentang hal-hal yang ingin dilakukan di masa depan, misalnya. Meskipun demikian, kita juga sering lupa bahwa untuk mencapai tujuan tersebut ada proses yang harus dilalui. Yang mana dalam prosesnya tidak hanya ada kemudahan, namun kegagalan dan kesulitan juga jadi bagian di dalamnya.

Ibaratnya mau memancing ikan. Kamu sudah mempersiapkan perlengkapan dengan baik, mencari lokasi paling strategis, dan lainnya. Meskipun demikian, tetap  saja akan ada dua kemungkinan yang akan terjadi, entah baik atau buruk. Sehingga tanpa sikap realistis,  kita akan sering kecewa dengan ekspektasi yang dibuat.

Lalu, bagaimana sih menjaga ekspektasi agar tidak berlebihan? Dalam hal ini sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan menyeimbangkan antara perasaan dan logika saat memutuskan sesuatu, atau dengan tetap mempertimbangkan risiko terburuk akan setiap usaha.

2. Terlalu ideal dalam menentukan sesuatu

4 Tanda Kamu Butuh Lebih Realistis, Supaya Gak Gampang Kecewailustrasi pria tersenyum (unsplash.com/hícaro de castro)

Kamu pasti juga sepakat bahwa ekspektasi terkadang juga memotivasi diri untuk memiliki harapan. Sayangnya, terkadang banyak orang yang cenderung salah strategi karena lebih sering berekspektasi terlalu tinggi. Misalnya orangtua yang memiliki harapan tinggi pada anaknya, entah tentang  prestasi akademik, kesuksesan di masa depan atau yang lain. Padahal, terlalu ideal dalam menentukan sesuatu justru membuat seseorang terbebani dengan ekspektasi dan bahkan bisa memicu depresi.

dm-player

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengendalikan ekspektasi tersebut dan belajar lebih realistis dalam memandang kehidupan. Salah satunya yaitu dengan mengubah pola pikir bahwa gak ada perjuangan yang berjalan mulus. Sehingga, dibanding berekspresi tinggi, akan lebih baik jika kita membuat target jangka pendek. Misalnya dengan membuat to do list akan hal-hal yang ingin dilakukan, mempelajari keahlian baru dan lainnya. Sehingga dari sini akan tetap ada perkembangan setiap harinya meskipun hanya kecil.

3. Langsung berkecil hati saat ada rintangan dan masalah

4 Tanda Kamu Butuh Lebih Realistis, Supaya Gak Gampang Kecewailustrasi pria pusing (unsplash.com/towfiqu barbhuiya)

Wajar rasanya jika kamu masih sering kecewa atau berkecil hati saat ada rintangan dan masalah. Namun meskipun demikian hati-hati, langsung berkecil hati ketika ada masalah, ini juga menjadi tanda bahwa kamu perlu lebih realistis dalam hidup. Sebab perasaan kecewa ini sering muncul karena kita tidak bisa hidup seperti apa yang diekspektasikan.

Misalnya dalam hubungan, kamu memiliki pandangan bahwa pasangan yang baik adalah dia yang mampu peka dan selalu memahami. Padahal setiap orang juga memiliki keterbatasan dan kerentanan masing-masing, yang seharusnya juga dimaklumi. Sebaliknya kalau kita terus diatur oleh ekspektasi tadi, kedepannya akan sulit. Kita akan cenderung mengkritik diri sendiri dan orang lain, yang pada akhirnya akan merugikan.

Baca Juga: 5 Cara Menetapkan Tujuan yang Realistis, Kenali Kapasitas Dirimu!

4. Memiliki harapan yang besar namun tanpa eksekusi

4 Tanda Kamu Butuh Lebih Realistis, Supaya Gak Gampang Kecewailustrasi wanita fokus (unsplash.com/unsplash+)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, memiliki ekspektasi bukan hal yang keliru. Jika dilakukan dengan positif, apa pun itu bentuknya bisa menjadi penyemangat untuk mewujudkan suatu keinginan. Meskipun demikian, sebaiknya kamu juga mengukur harapan tersebut dengan kemampuan atau kondisi saat ini. Sebaliknya, adanya  harapan namun tanpa eksekusi, tentu akan menjadi mimpi semata.

Ibaratnya kamu berharap bahwa pintu akan terbuka tanpa menekan tombol dan menariknya, tentu akan sia-sia, bukan? Maka dari itu, kita perlu ingat bahwa ekspektasi yang besar membutuhkan usaha yang besar pula. Dengan kesadaran seperti itu, maka akan memotivasi kamu untuk berjuang dibanding hanya menunggu keajaiban.

Faktanya, ekspektasi atau harapan tidak selalu sejalan dengan kehendak. Hal ini terjadi karena berbagai faktor yang melatarbelakangi, entah karena usaha yang kurang, atau hal-hal yang terjadi di luar kendali manusia. Jadi tidak masalah, yang penting lakukan sesuatu dengan berorientasi pada proses dan kerja keras, dibanding hasilnya.

Baca Juga: 6 Tips Menjadi Realistis dan Produktif dengan Mengelola Ekspektasi

Aprilia Nurul Aini Photo Verified Writer Aprilia Nurul Aini

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya