Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Art & Bali 2025: Satukan Seni, Budaya, dan Inovasi di Nuanu City

053A3216.jpg
Art & Bali 2025 di Nuanu Creative City. (dok. Nuanu Creative City)
Intinya sih...
  • Art & Bali 2025 mengundang seniman dan galeri internasional untuk kolaborasi lintas budaya.
  • Galeri internasional dan instalasi ikonik, termasuk karya monumental Heri Dono, akan memperkaya pengalaman seni.
  • Pameran Terra Nexus menggabungkan seni, sains, dan teknologi melalui media imersif dan VR.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bali kembali menegaskan dirinya bukan hanya sebagai surga wisata, melainkan juga panggung global bagi seni kontemporer. Dalam satu minggu mendatang, Art & Bali 2025 edisi perdana akan digelar di Nuanu Creative City, sebuah kawasan kreatif yang dirancang untuk menjadi rumah bagi ide-ide besar dan kolaborasi lintas disiplin, tepatnya pada 12-14 September 2025.

Dengan menghadirkan lebih dari 18 galeri, 150 seniman, serta 50 program eksklusif, Art & Bali 2025 menjanjikan pengalaman seni yang berbeda. Perhelatan ini bukan sekadar pameran, tetapi juga ruang dialog, pertunjukan, hingga instalasi yang akan mengajak pengunjung merayakan harmoni antara tradisi dan inovasi.

1. Sebuah undangan untuk terhubung dan berkolaborasi

Labyrinth Dome - Bali Mystic 2.jpg
Art & Bali 2025 di Nuanu Creative City. (dok. Nuanu Creative City)

Art & Bali 2025 lahir sebagai wadah untuk mempertemukan gagasan dan menciptakan kolaborasi lintas budaya. Visi ini berangkat dari keinginan menjadikan seni tidak hanya eksklusif, melainkan juga inklusif dan relevan bagi masyarakat global.

“Art & Bali adalah undangan untuk terhubung, berkolaborasi, dan membangun ekosistem seni di Bali,” ujar Kelsang Dolma, Director Art & Bali.

Lev Kroll, CEO Nuanu Creative City, menambahkan, “Nuanu dibangun untuk menjadi rumah bagi ide dan kreativitas. Art & Bali mewujudkan visi tersebut, mengajak dunia untuk datang ke Bali dan merasakan kehadiran seni dan budaya yang mampu membawa dampak.”

Dengan semangat ini, pameran Art & Bali 2025 bukan hanya menghadirkan karya, melainkan juga energi baru bagi perkembangan budaya kontemporer.

2. Galeri internasional dan instalasi ikonik

Kelsang Dolma, Director of Art & Bali.jpg
Art & Bali 2025 di Nuanu Creative City. (dok. Nuanu Creative City)

Edisi perdana ini mengundang seniman dan galeri dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, Jepang, Korea Selatan, hingga Spanyol. Nama-nama seperti Santrian Art Gallery, Asia Pacific Print Club, hingga Feb Gallery Tokyo akan ikut meramaikan serta menghadirkan perspektif seni yang kaya.

Salah satu momen paling ditunggu adalah instalasi monumental karya Heri Dono, seniman kontemporer Indonesia yang karyanya kerap menembus batas imajinasi. Kehadirannya di Bali kali ini, bukan hanya mempertegas posisinya di kancah internasional, tetapi juga mengangkat dialog seni global yang tetap berakar pada kreativitas lokal.

3. Terra Nexus: eksperimen seni dan teknologi

Labyrinth Dome - Bali Mystic.jpg
Art & Bali 2025 di Nuanu Creative City. (dok. Nuanu Creative City)

Selain pameran utama, pengunjung akan disuguhi Terra Nexus, kurasi dari Mona Liem yang menghadirkan 30 seniman dari dalam dan luar negeri. Pameran ini menggabungkan seni, sains, dan teknologi melalui media imersif, VR, hingga karya eksperimental.

“Jika ada satu kata yang saya harap para pengunjung rasakan setelah datang ke Terra Nexus, itu adalah kebaruan,” tutur Mona.

Ia menekankan, bahwa pameran ini adalah laboratorium untuk bereksperimen, memperlihatkan bagaimana seni tradisional bisa berintegrasi dengan ruang digital. Daftar seniman yang turut serta di Terra Nexus antara lain:

  • Arya Pandjalu, Yaya Sung, Ajeng Nurul Aini, Arif Fauzan, Angga Dwipayana, Alifia Zahara, dan Arum Harjanti dari Indonesia
  • Hajime Kinoko (Jepang), Joonsung Bae (Korea Selatan), Antonella Busato (Italia), hingga Javier Martin (Spanyol)
  • Seniman kolektif internasional lainnya, seperti Ruang MES 56, Digital Nativ, dan Hybrid Network juga akan menampilkan karya yang memadukan imajinasi dan teknologi

4. Inovasi untuk kolektor dan komunitas seni

Labyrinth Art Gallery & The DOME.jpg
Art & Bali 2025 di Nuanu Creative City. (dok. Nuanu Creative City)

Bukan hanya seniman, Art & Bali juga memikirkan ekosistem kolektor dengan meluncurkan Art Collectors Pass. Program ini memberikan kredit USD 2.000, konsultasi pribadi, dan akses VIP bagi pemilik rumah di Nuanu Real Estate. Langkah ini diharapkan memperkuat komunitas kolektor sekaligus menumbuhkan budaya apresiasi seni.

Selain itu, akan ada peresmian Menara THK Fase II, mahakarya karya Arthur Mamou-Mani bersama seniman Bali, Chiko. Terinspirasi filosofi Tri Hita Karana, menara ini mengajak pengunjung berinteraksi melalui aplikasi web, menjadikannya karya seni yang hidup dan dinamis.

5. Merayakan seni dengan keberlanjutan

THK Tower 5.jpg
Art & Bali 2025 di Nuanu Creative City. (dok. Nuanu Creative City)

Art & Bali tidak hanya memamerkan karya, tetapi juga mengusung pesan keberlanjutan. Alih-alih membangun dinding sementara yang sekali pakai, mereka menggunakan rangka baja galvanis dan panel MDF yang bisa digunakan kembali. Langkah sederhana ini menjadi simbol bahwa seni dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan.

Lebih dari 50 program kreatif akan memperkaya pengalaman, dari lokakarya tekstil hingga masterclass, serta pertunjukan cahaya dan musik di bawah bintang. Ini menjadikan Art & Bali bukan sekadar acara, tetapi perayaan gaya hidup kreatif yang berpadu dengan kesadaran lingkungan.

Art & Bali 2025 hadir bukan hanya sebagai pameran seni, melainkan sebagai refleksi semangat Bali dengan menyatukan manusia, budaya, dan alam dalam harmoni. Melalui galeri internasional, inovasi teknologi, hingga komitmen keberlanjutan, perhelatan ini pun menjanjikan pengalaman yang melampaui batas visual.

Seperti kata Mona Liem, “Ini adalah kesempatan untuk melihat bagaimana praktik kontemporer tradisional berintegrasi dengan ruang digital.” Maka, Bali tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga mercusuar seni yang memancarkan cahaya ke seluruh dunia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Zodiak Anak yang Tidak Cocok dengan Tiger Parenting

06 Sep 2025, 01:03 WIBLife