Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Arti Meninggal Hari Rabu? Ini Penjelasannya

ilustrasi pemakaman (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi pemakaman (pexels.com/Ivan Samkov)

Keistimewaan meninggal hari Rabu banyak mengundang tanda tanya. Pasalnya, tak sedikit kabar beredar bahwa meninggal di hari Rabu memiliki keutamaan tersendiri, seperti halnya pada hari Jumat.

Tapi, apakah benar bahwa meninggal di hari Rabu adalah pertanda baik? Apakah orang yang meninggal akan mendapat keistimewaan, seperti terlindungi dari azab kubur?

Untuk membahas lebih jelas, simak penjelasan tentang keistimewaan meninggal hari Rabu berikut ini.

1. Keistimewaan meninggal hari Rabu

ilustrasi pemakaman (pexels.com/Ivan Cuesta)
ilustrasi pemakaman (pexels.com/Ivan Cuesta)

Sebenarnya, keistimewaan meninggal hari Rabu tidaklah berbeda dengan kematian di hari lainnya. Melansir Muhammadiyah, keutamaan meninggal di hari Rabu tidak memiliki dasar ayat ataupun hadis yang jelas.

Bahkan, para ahli agama telah mempelajari sejumlah kitab-kitab hadis dan mencari keterangan dari Nabi Muhammad SAW mengenai keistimewaan tersebut. Tapi, bukti keutamaan meninggal di hari Rabu tidak ditemukan.

2. Kebaikan hari Rabu

ilustrasi quotes (pexels.com/Bich Tran)
ilustrasi quotes (pexels.com/Bich Tran)

Perihal keistimewaan meninggal hari Rabu memang belum ada penjelasannya, tapi salah satu kebaikan hari Rabu telah dijelaskan dalam kitab Syu'ab Al-Iman milik Al-Baihagy, di mana Rasulullah SAW pernah bersabda:

 إِنَّ الدُّعَآءَ يُسْتَجَابُ يَوْمَ الْأرْبِعَآءِ بَعْدَ الزَّوَالِ

Artinya: "Sesungguhnya doa akan dikabulkan di hari Rabu setelah tergelincirnya matahari."

Selain kebaikan, hari Rabu terakhir dalam setiap bulan juga disebut dalam sabda Rasulullah SAW sebagai hari yang membawa kesialan.

آخِرُ أَرْبِعَآءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمٌ نَحِسٌ مُسْتَمِرٌّ

Artinya: "Rabu yang terakhir di setiap bulan merupakan hari sial."

Dilansir NU Online, hadis tentang kesialan tersebut dianggap dlaif atau lemah. Seandainya hadis itu shahih, maka hanya orang yang percaya saja yang menganggap Rabu terakhir dalam setiap bulan sebagai hari yang sial.

Dari sini, bisa dilihat ada kalanya hari Rabu akan membawa keberuntungan atau sebaliknya malah membawa sial. Semua itu tergantung pada ketentuan Allah SWT yang telah mengatur rezeki masing-masing hamba-Nya.

3. Amal lebih penting dari hari kematian

ilustrasi berbuat kebaikan (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi berbuat kebaikan (pexels.com/RDNE Stock project)

Daripada memikirkan keistimewaan meninggal hari Rabu, akan lebih baik kita fokus mengumpulkan pahala dengan rajin beribadah dan berbuat baik pada sesama. Perintah untuk beramal saleh juga banyak ditekankan dalam Al-Qur'an.

Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, pasti akan mendapat balasan yang setimpal. Begitu pula dengan kejahatan dan perbuatan dosa, seperti dijelaskan dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8 berikut ini:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ 

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."

Jika semasa hidup, seseorang banyak beramal, berbuat baik, dan menjauhi maksiat, maka ia akan memetik hasilnya di akhirat nanti. Jadi, kapan pun ajal menjemput tak peduli hari apapun itu, pasti hati akan tetap merasa tenang.

Kesimpulannya, keistimewaan meninggal hari Rabu tidak ada. Tak ada dalil yang menyebutkan tentang keistimewaan meninggal di hari Rabu. 

Semoga informasi ini bisa membantu, ya!

Penulis: Kartika Puspita Dewi

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
Rihanna Bunga
3+
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us