Arti Weton Pahing Bertemu Pahing Dalam Masyarakat Jawa
Intinya sih...
Pengertian wetonWeton adalah perhitungan hari lahir dalam masyarakat Jawa, berhubungan dengan ramalan nasib, kecocokan pasangan, dan penentu kesuksesan.
Fungsi wetonMasyarakat Jawa menggunakan weton untuk meramalkan karakter diri, menentukan hari baik pernikahan, membangun rumah, dan menentukan hari baik untuk bekerja.
Arti Pahing ketemu PahingPertemuan dua individu dengan weton sama seperti Pahing dan Pahing dianggap kurang ideal karena dinilai kurang seimbang dan kurang berkembang.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, perhitungan hari lahir atau weton memiliki makna mendalam yang berkaitan erat dengan kehidupan, peruntungan, hingga jodoh seseorang. Salah satu kombinasi weton yang sering diperbincangkan adalah "Pahing ketemu Pahing". Ungkapan ini mengacu pada dua individu yang sama-sama lahir pada hari pasaran Pahing dan dipercaya membawa arti serta pengaruh tersendiri dalam hubungan mereka.
Tidak sedikit yang meyakini, bahwa pertemuan dua Pahing bisa mendatangkan tantangan dalam keharmonisan. Kali ini, kita akan mengulas lebih dalam arti dari “Pahing ketemu Pahing” serta bagaimana masyarakat Jawa menafsirkan makna di balik pertemuan tersebut. Yuk, simak!
1. Pengertian weton
Weton sebagai bentuk perhitungan pertanggalan Jawa berdasarkan hari lahirnya seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), weton adalah hari lahir seseorang dengan nama Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon. Menurut kepercayaan Jawa, weton merupakan penanggalan yang sangat penting dan berhubungan dengan ramalan nasib seseorang.
Selain menghitung kecocokan pasangan calon pengantin, weton Jawa juga sering digunakan untuk memprediksi watak orang lain, cara mencegah kesialan dan penentu kesuksesan. Beberapa wilayah di Jawa masih menggunakan perhitungan jodoh dan cara perhitungan weton Jawa ini berdasarkan tanggal lahir kamu dan pasangan.
2. Fungsi weton
Dilansir buku 'Weton: Penentu Praktik Manajemen Laba' oleh Lilik Purwanti (2021), masyarakat Jawa masih menerapkan budaya ini untuk meramalkan beberapa hal, salah satunya adalah karakter diri sendiri. Masyarakat Jawa mempercayai bahwa karakter setiap orang berbeda-beda karena dilahirkan pada weton, jam, tanggal, maupun bulan yang berbeda.
Selain itu, weton juga dapat digunakan untuk menentukan hari baik pernikahan. Dengan menghitung weton dari calon mempelai perempuan dan pria, akan menghasilkan suatu nilai yang memiliki makna kecocokan dan bahkan keberuntungan yang akan diterima nanti. Masyarakat Jawa bahkan masih mempercayai perhitungan weton sebagai dasar membangun rumah dan menentukan hari baik untuk bekerja.
3. Arti Pahing ketemu Pahing
Tradisi menghitung weton sudah ada sejak zaman dahulu dan bahkan masih dipercaya hingga sekarang, khususnya di kalangan masyarakat Jawa. Salah satu weton yang menarik untuk dibahas adalah Pahing ketemu Pahing.
Banyak yang bertanya sekaligus penasaran bagaimana arti Pahing ketemu Pahing ketika menikah dan membangun rumah tangga. Menurut primbon Jawa, kecocokan jodoh antara dua individu yang memiliki weton sama, seperti Pahing dan Pahing, sering dianggap kurang ideal. Hal ini disebabkan oleh dinamisasi hubungan yang dinilai kurang seimbang.
Kurangnya perbedaan antara kedua pasangan dapat mengurangi unsur saling melengkapi, sehingga hubungan berpotensi terasa monoton dan kurang berkembang. Meskipun demikian, primbon tidak dapat dijadikan patokan mutlak dalam menentukan keberhasilan suatu hubungan.
Keyakinan terhadap arti “Pahing ketemu Pahing” mencerminkan bagaimana kearifan lokal masyarakat Jawa memandang keseimbangan dan harmoni dalam hubungan antarmanusia. Meskipun tidak semua orang memegang teguh perhitungan weton, kepercayaan ini tetap menjadi bagian penting dalam tradisi dan budaya yang diwariskan turun-temurun.