Bagi orang Indonesia, nama Assegaf mungkin sudah tak asing lagi. Beberapa individu yang memiliki keturunan darah Arab, banyak yang menggunakan marga atau gelar Assegaf di belakang namanya.
Namun ternyata nama Assegaf ternyata memiliki sejarah yang panjang, bahkan berkaitan erat dengan garis keturunan nabi. Untuk itu, pahami secara lebih mendalam asal-usul marga Assegaf melalui artikel di bawah ini!
Sebelum mengenal secara lebih mendalam terkait asal-usul nama Assegaf, kita perlu mengetahui tentang marga habib yang ada di Indonesia. Gelar Habib sendiri merupakan sebutan kehormatan. Gelar ini diberikan kepada orang dengan nasab yang terhubung kepada Nabi Muhammad melalui garis keturunan Sayyidina Husein.
Di Indonesia, terdapat setidaknya lima marga Habib yang paling tinggi, yakni Al-Haddad, Al-Attas, Al-Habsyi, Assegaf, Alaydrus, Syihab, Al-Jufri, hingga Syahab. Artinya orang-orang dengan nama tersebut dipercaya memiliki marga keturunan Rasulullah.
Assegaf menjadi marga yang cukup populer di Indonesia. Gelar Assegaf disematkan kepada Waliyullah Al Muqoddam ats-Tsani al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Mauladdawillah bin Ali bin Muhammad al-Faqih Muqoddam.
Marga Arab ini berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan. Gelar Assegaf ini menjadi salah satu marga habib tertinggi sebab dianggap sebagai pelindung atau pengayom bagi para wali pada zamannya.
Marga ini berasal dari generasi ke-8 keturunan Nabi Muhammad melalui garis keturunan Sayyidina Husain bin Ali. Sayyidina Husain bin Ali adalah Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW.
Sebagai nama yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad, Assegaf memiliki makna yang baik. Nama yang berasal dari Bahasa Arab ini, diartikan "pengayom" atau "atap".
Artinya, seseorang dengan nama Assegaf diharapkan menjadi seseorang yang mengayomi, menjaga nama baik, serta menjadi pelindung. Ini sebagaimana fungsi atap pada sebuah bangunan.
Penjelasan di atas semoga bisa membantu kamu dalam memahami asal-usul marga Assegaf. Kira-kira informasi apalagi yang ingin kamu ketahui?